CARA EFEKTIF MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF

Mengembangkan karakter positif tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mengapa? Karena setiap orang memiliki temperamen yang berbeda-beda. Pembentukan kepribadian antara satu orang dengan orang yang lainnya juga berbeda. Situasi, kondisi dan lingkungan pun turut berperan dalam proses terbentuknya karakter seseorang.

Walaupun demikian, karakter selalu bisa diubah dan dikembangkan ke arah yang lebih baik, positif dan produktif. Secara umum, semua orang ingin memiliki karakter yang positif. Tapi tidak sedikit yang bermasalah dengan karakternya. Nah, pada kesempatan ini ada kabar baik yang kiranya dapat menolong setiap orang untuk mengembangkan karakter sehingga semakin lebih baik dan lebih produktif dan bermanfaat bagi orang lain.

Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: "Bagaimana cara efektif mengembangkan karakter positif?" Berikut beberapa cara efektif mengembangkan karakter positif, di bawah ini. 

1. Miliki pola pikir yang benar.

Kekuatan pengendalian diri terletak pada aspek kognitif atau pola pikir kita. Ada pepatah, seseorang akan menjadi seperti apa yang dipikirkan. Pikiran-pikiran yang benar, positif dan obyektif menjadi sumber kekuatan kesadaran kita untuk mengelola karakter melalui respons yang benar. Rasul Paulus menulis demikian: "Jadi akhirnya, saudara-saudara semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" – Filipi 4:8.

2. Kembangkan sikap hati yang benar.

Suasana hati merupakan sumber motivasi dan penggerak kita. Karena dari hati terpancar kehidupan dan kematian. Raja Daud senantiasa berdoa agar memiliki hati yang tulus dan benar. Sikap hati yang benar menjadi perisai terhadap kejahatan. Penulis Amsal menulis demikian: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" - Amsal 4:23; 1 Samuel 16:7.

3. Bangunlah hikmat sejati.

Hikmat melampaui berbagai pengetahuan. Orang yang berhikmat memiliki solusi bahkan ketika tidak ada jalan keluar. Hikmat sanggup memberi pemahaman dan pengertian. Hikmat diperoleh ketika kita memiliki sikap takut akan Tuhan dan mencari-Nya dengan kesungguhan hati. Dengan hikamt, karakter dapat dibangun dan dikelola dengan maksimal. Penulis Amsal menulis demikian: "Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu" - Amsal 3:7-8. Baca juga artikel ini: Yesus Kristus Penebus Dosa Manusia.

Share :