Translate

CARA ALLAH MEMPERLAKUKAN KITA

"Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakuinya sebagai anak" - Ibrani 12:6. Penulis surat Ibrani mengirim surat kepada orang-orang Kristen Yahudi yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Mereka itu mengalami berbagai pergumulan setelah mereka menjadi Kristen. Baik tantangan yang datang dari luar maupun yang timbul dari dalam. Menyimak bagian firman Tuhan di atas, maka ada dua hal yang dilakukan Tuhan kepada kita. Perlakuan Tuhan kepada kita itu sesungguhnya didasarkan pada maksud dan rencana kekal-Nya bagi kita. Oleh karena itu, perhatikanlah apa yang akan dijelaskan di bawah ini, sehingga pembaca bisa menemukan makna di balik setiap tindakan Tuhan kepada kita.

1. Tuhan menghajar kita karena Dia mengasihi kita.
Kalau kita berkaca pada firman Tuhan dalam Ibrani 12:6 sebagaimana sudah dicatat di atas, maka hal pertama yang harus kita pahami bahwa kita dijadikan Tuhan sebagai sasaran kasih-Nya atau sebagai obyek yang menerima limpahan kasih Tuhan. Dalam kelimpahan kemurahan dan kasih Tuhan itulah kita mengalami didikan dan hajaran Tuhan.

Hajaran memiliki pengertian bukan suatu pukulan yang didasari oleh perasaan marah, benci dan balas dendam. Namun harus dipahami bahwa hajaran Tuhan itu merupakan suatu tindakan pendisiplinan terhadap kita sebagai orang yang menerima kasih dari Tuhan. Melalui tindakan pendisiplinan itulah membawa kita kepada pertumbuhan rohani dan pendewasaan iman. Baca juga artikel ini: Menjadi Dewasa Melalui Hajaran Tuhan.

Hajaran Tuhan dapat berupa masalah, pnederitaan dan juga kesesakan. Situasi-situasi sulit itulah yang paling tidak disukai, tidak diingini dan berusaha dihindari oleh siapapun. Siapa di antara kita yang ingin dan mau terus mengalami masalah, penderitaan dan kesesakan dalam hidupnya? Seperti cuaca buruk yang menghasilkan angin puting beliung dan mendatangkan bencana, memporak-porandakan bangunan, menumbangkan pohon dan dapat menelan korban. Begitu jugalah dengan masalah, penderitaan dan kesesakan yang terjadi dalam hidup ini sering menorehkan luka mendalam dan menyayat hati. Itu sebabnya banyak orang yang menjadi kecewa, frustrasi dan berputus asa.

Namun sesungguhnya ada sisi positif di balik masalah dan penderitaan yang terjadi. Semua bergantung pada cara kita memandang dan menyikapinya. "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh-Nya" - Ibrani 12:11.

Ada kalanya Tuhan mengijinkan masalah dan penderitaan terjadi dengan suatu tujuan untuk memproses kita supaya makin dewasa rohani. Tap sayang, tidak semua orang Kristen menyadarinya, sehingga mereka melihat masalah hanya dari satu sisi saja. Bagi mereka, masalah tidak jauh beda seperti monster menakutkan yang sewaktu-waktu siap menerkam dan menghancurkan kehidupan rumah tangga dan pelayanan kita. Akhirnya banyak di antara orang Kristen yang kecewa, marah, memberontak dan kemudian lari meninggalkan Tuhan oleh karena tidak tahan dengan hajaran dari Tuhan. Baca juga artikel ini: Hidup Dalam Kemurahan Tuhan. Kita seharusnya bersyukur, sebab hajaran Tuhan itu sebagai bukti bahwa Tuhan mengasihi kita.

2. Tuhan menghajar kita karena Dia akui bahwa kita anak-Nya.
Bercermin kepada firman Tuhan yang ditulis oleh penulis Ibrani bahwa "...dan Ia menyesah orang yang diakuinya sebagai anak" - Ibrani 12:6b, maka hal kedua yang patut kita mengerti bahwa Tuhan menghajar kita bukan saja karena Dia mengasihi kita, tetapi juga hajaran Tuhan kepada kita diberikan sebab Tuhan akui bahwa kita adalah anak-anak-Nya.

Rasul Paulus menulis kepada orang Kristen yang ada di kota Filipi, demikian "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia" - Filipi 1:29. Artinya kemurahan dan kasih karunia Tuhan kepada kita itu merupakan suatu berkat yang luar biasa dimana kita bisa percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Baca juga artikel ini: Makna Hidup Dalam Kemurahan Tuhan.

Alkitab menambahkan bahwa kita juga dikaruniakan untuk menderita bagi Kristus. Penderitaan yang dimaksud bertujuan untuk menguji kualitas iman, memurnikan motivasi, melatih ketekunan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Baca juga artikel ini: Bermegah Berdasarkan Iman. Ayub dalam penderitaannya mengatakan demikian, "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" - Ayub 2:10. Dalam nada yang hampir sama, penulis Ibrani menulis demikian, "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" - Ibrani 12:7.

Jika saat ini kita harus mengalami hajaran dari Tuhan melalui masalah dan penderitaan, itu membuktikan bahwa Tuhan sangat mengasihi kita dan memperlakukan kita sebagai anak-anak yang dikasihi-Nya. "Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang" - Ibrani 12:8.

Selama kita melekat pada Tuhan dan mengandalkan Dia, kita akan sanggup menanggungnya. Kesanggupan itu "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam" - Zakharia 4:6, yaitu "...roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" - 2 Timotius 1:7. Jadi, "...kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah" - 2 Korintus 3:5. Seorang anak yang berada dalam fase pertumbuhan biasanya akan melakukan segala sesuatu dengan semangat yang tinggi, tapi biasanya semangat tersebut dilandasi oleh ambisi. Bisa ditebak, jika sesuatu dilandasi oleh ambisi pribadi, fokus kita pun semata-mata mencari pujian untuk diri sendiri dan dari sinilah akhirnya muncul kesombongan. Tuhan tidak menghendaki anak-anak-Nya berjalan semaunya dan sekehendak hatinya dan menjadi sombong, karena itulah Tuhan perlu menghajar kita supaya hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Baca juga artikel ini: Mengenal Kehendak Allah Bagi Hidup Kita.


Post a Comment for "CARA ALLAH MEMPERLAKUKAN KITA"