Translate

Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga

Berjumpa dengan Allah dalam keluarga ~ Berjumpa dengan Allah, adalah kerinduan Allah bagi umatNya.  Cerita Yakub yang berjumpa Tuhan dalam mimpinya ketika ia lari dari kakaknya Esau setelah melakukan dosa konspirasi dengan ibu-nya. Dalam mimpinya ia melihat malaikat Tuhan naik turun dari tangga ke sorga.  Ia baru sadar, bahwa Allah ada di dalam perjalanan hidupnya “Sesung-guhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak me-ngetahuinya” (ay.16).[1] 

Natal tahun ini dengan mengambil thema ber-jumpa dengan Allah dalam keluarga, merupakan suatu refleksi kembali mengenai sejarah kesela-matan Allah dan keselamatan Allah dalam sejarah. Dalam sejarah keselamatan Allah dosa diawali mela-lui keluarga, terus menjalar dari keluarga, kepada masyarakat, bangsa  hingga kepada bangsa-bang-sa. Namun Allah telah menjanjikan keselamatan itu juga melalui keluarga (Adam-Nuh-Sem-Abraham-Is-hak-Yakub-Yehuda-Daud-Yusuf dan Maria . Alkitab memberi kesaksian ada 42 generasi, pemenuhan janji itu)[2]. Sejak Gereja didirikan oleh Kristus (Matius 16:18; Kisah rasul 2;4) hingga saat ini berapa gene-rasi sudah keselamatan dalam Yesus itu dinyatakan dalam sejarah, sehingga setiap pribadi, keluarga, bangsa berjumpa dengan Allah secara pribadi, bukan sekedar mengetahui dari kata orang seperti halnya Ayub katakan.[3] Berjumpa dengan Allah dalam renu-ngan ini lebih berbicara mengenai mengenal Allah, bukan sekedar mengetahui Allah. Mengenal Allah mempunyai pengertian hubungan secara pribadi de-ngan Allah. Allah ada di dalam kita, dan kita ada di dalam Allah. Rasul Yohanis menyebutkan ini, sebagai jaminan hidup yang kekal.[4] Rasul Petrus menyebut-kan ini sebagai suatu dinamika iman.[5] Nabi Yermia menyebutkannya sebagai yang disukai Allah[6]


Dalam natal kali ini, pertanyaan yang menjadi perenungan kita adalah bagaimana berjumpa de-ngan Allah dalam keluarga dapat menjadi suatu ke-nyataan bukan sekedar kata-kata dan impian belaka.   Proses berjumpa dengan Allah secara khusus dalam teks Lukas 2:8-20. Memberikan beberapa prinsip kebenaran yang perlu dijalani dalam proses ber-jumpa dengan Allah dalam keluarga.

Mendengar Berita Mengenai Yesus (Lukas 2:8-14).
Dalam mendengar berita mengenai Yesus kita menemukan tiga kebenaran:

Pembawa berita
Pembawa berita mengenai kelahiran Yesus adalah malaikat Tuhan, tidak disebut-kan siapa dia (apakah Gabriel, Mikhael atau malaikat yang lain). Pembawa berita ini memberi dampak kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka. Menunjukkan bahwa malai-kat yang membawa berita adalah malaikat yang kudus, penuh dengan kemuliaan Allah, tanpa dosa. Dan keberadaan mereka memberi dampak ketakutan bagi para gembala.

Isi Berita:

Memberikan ketenangan (ay. 10).
,“"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku mem-berita-kan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa”.  Ketenangan dialami, bahwa berita ini adalah berita bagi mereka yang memberi kesukaan untuk seluruh bangsa”.  Para gembala jelas merasa terhormat, orang-orang kecil, yang disampaikan berita kesukaan untuk seluruh bang-sa. Orang kecil, yang diberitahukan berita yang besar. Bukankah memberi dampak sukacita.

Memberi harapan (ay. 11)
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.  Berita pengharapan itu adalah telah lahir bagimu juruselamat yakni Kris-tus, Tuhan di kota Daud.  Berita mengenai kelahi-ran Yesus sebagai juruselamat dunia adalah pengharapan bangsa-bangsa “kesukaaan besar untuk seluruh bangsa”. Ini telah diungkapkan oleh Allah dalam perjanjian kepada Abraham, olehmu semua bangsa memperoleh berkat.[7] Israel dipilih secara khusus untuk mewujudkan janji itu. Berita mengenai kelahiran Yesus telah diungkap jauh sebelum Yesus lahir, bahkan da-lam nubuatan Yakub kepada Yehuda pun telah diungkapkan. Bahwa melalui keturuan Yehuda ada raja yang akan memerintah dunia ini.[8] Nabi Yesaya menyebutkan nama dan jabatannya.[9] Na-bi Mikha menyebutkan tempat kelahiranNya.[10]   Pengharapan akan raja yang membebaskan Is-rael dari penjajahan bangsa Romawi, jelas men-jadi pengharapan orang-orang kecil, yang  mem-peroleh dampak langsung dari pajak  hasil bumi mereka, pajak perorangan dan berbagai pungu-tan lainnya yang menyebabkan  mereka menjadi sangat susah, sehingga harapan adanya juruse-lamat yang telah dinubuatkan oleh para nabi menjadi suatu kesukaan. Donald B. Kraybill, juga menjelaskan menge-nai keadaan kemiskinan yang ada di Palestina de-ngan menyebutkan:

Kelas atas yang kecil mencakup 10 persen atau kurang dari keseluruhan penduduk. Mereka adalah para pemilik tanah, kaum bangsawan karena keturunan, para biokrat yang diangkat, para imam kepala, pedagang, pejabat pe-merintahan, serta berbagai karyawan  lainnya yang melayani kebutuhan kelas yang ber-kua-sa. Selebihinya mungkin 90 persen atau lebih tergolong kelas bawah. Hidupnya sangat su-sah, cukup untuk makan saja. Mereka juga ber-gantung pada cuaca, bahaya kelaparan, wabah, serangan  perampok dan perang.[11]
Kelompok sosial bagian bawah ini masih di-bagi atas beberapa strata sosial lagi. Lebih lanjut, ia menulis: Di golongan bawah terdapat beberapa sub ke-lompok yang berbeda. Di bagian atas terdiri da-ri para pengrajin, tukang kayu, tukang batu dan pedagang. Akan tetapi sebagian besar ada-lah petani. Beberapa dari mereka adalah petani  sewa atau petani bagi hasil di tanah yang luas kepunyaan para pemilik tanah yang tinggal di daerah lain, yang lain mengolah tanahnya sen-diri. Ada lagi yang be-kerja di mana-mana saja sesuai kebutuhan orang. Pada garis yang ter-bawah ialah orang-orang  yang terlibat peker-jaan “najis” seperti misalnya, me-warnai kulit. Di garis finansial yang  terbawah adalah para petani yang  diusir dari tanahnya, para gelan-dangan, penderita kusta . Jumlah mereka yang terbuang ini ada kira-kira 10 persen. [12] Keadaan ini bertambah buruk dengan adanya berbagai pajak dan cukai yang diberlakukan oleh ke-rajaan Romawi. “ Kebanyakan para ahli berpendapat bahwa 30 sampai 70 persen dari penghasilan seta-hun para petani akhirnya jatuh ke tangan pelbagai pemungut pajak dan kreditur.”[13] Dalam situasi sosial, ekonomi dan politik yang menekan kehidupan orang miskin berita mengenai adanya juruselamat, mem-beri harapan baru.

Memberi kepastian
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Berita yang dibawa oleh Malaikat mem-beri kepastian akan kela-hiran Yesus,  ia lahir dan diterbaring di dalam palungan. Apakah itu ditempat domba-domba mereka tidak dije-laskan. Namun kepastian ada bahwa Ia yang lahir ada dikandang binatang.

Tanggapan terhadap berita (ay. 13-14).
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, ka-tanya: 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Tanggapan terhadap berita mengenai kelahiran Yesus, sang juruselamat dunia memperoleh tanggapan langsung dari  sejum-lah besar bala tentara sorga (para malaikat) dengan pujian yang menyatakan dampak dari kelahiran Yesus itu yakni :

Membawa  kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi. Damai sejahtera di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Kedua dampak ini terjadi apa bila berita mengenai kelahiran Yesus itu di-responi dengan mempercayai Yesus sang juruse-lamat dunia itu. Apa beda duta atau utusan dengan tu-kang pos? duta /utusan adalah dia yang me-wakili yang mengutus ia tahu isi dari berita yang dibawanya. Sedangkan tukang pos, ia membawa berita, tetapi ia sendiri tidak me-ngetahui apa isi dari berita yang ia bawa.

Berjumpa dengan Allah dalam ke-luarga, diperlukan pembawa berita, yang mengerti isi dari berita itu? Bila dihubungkan dengan Pusat Pengembangan Anak. Perta-nyaannya siapa yang membawa berita itu? Apakah kordinotor, mentor, komisi, sponsor ketua klaster, gembala sidang. Jelas ia harus seorang yang memahami isi berita dan se-orang yang menyatakan kemuliaan pemberi berita itu, hidupnya kudus dan dapat menjadi kesaksia. Kalau itu kordinator, mentor, komisi, ketua klaster, gembala sidang lakukanlah itu, sehingga setiap anak dalam berjumpa dengan Yesus secara pribadi di dalam keluarganya. Rasul Yohanis mengungkap tanggapan yang positif dan negatif ketika Kristus hadir. Seca-ra positif, setiap orang yang menerimanya (baca, berjumpa dengan-Nya) diberinya kuasa menjadi anak-anak Allah yakni mereka yang percaya dalam namaNya”.[14]

Tindakan Untuk Pergi dan Berjumpa Dengan Yesus (2:15-16)
Berjumpa dengan Allah adalahlah tin-dakan Allah yang penuh kasih karunia un-tuk datang mencari manusia yang ber-dosa. Inisiatif Allah ini dibarengi dengan tindakan Allah yang menggerakkan para gembala untuk bertindak pergi berdasar-kan isi dari berita yang telah didengar oleh mereka. Alkitab memberi kesaksian, “Lu-kas 2:15, “ Setelah malaikat-malaikat itu me-ninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Setelah mereka bersepakat untuk pergi, mereka menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu yang sedang berbaring dalam pa-lungan.

Memberitahukan Ada yang Di dengar tentang Yesus  (2:17-19).
Para gembala memberikan teladan  yang po-sitif ketika mereka berjumpa de-ngan Yesus, yang disebut sebagai juruselamat dunia, ini dibe-ritahukan, dicerita-kan kepada  orang lain. Kata memberitahukan dijelaskan dengan kata Yunani, diagnorizo yang menunjukkan suatu upaya untuk menjelaskan apa yang telah dialami sehingga da-pat dimengerti.[15]

Respon terhadap pemberitaan itu adalah:
Semua orang yang mendengar heran. Saudara berita perjumpaan dengan Allah yang mendatangkan keselamatan adalah berita yang mengherankan kita. Berita ini tidak ma-suk dalam akal kita, Allah yang penuh dengan kemulian rela datang dalam kehinaan (dikan-dang), lahir dari seorang perempuan seder-hana. Dia memberikan keselamatan bagi du-nia. Ini tidak masuk akal. Orang mencemooh suatu berita kebodohan, namun bagi kita ini adalah berita yang mensukacitakan. Mengapa,  karena manusia berdosa, Ia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, Allah yang penuh kasih telah menanggung segala dosa manusia, dan memberikan keselamatan bagi mereka yang percaya akan karya ke-selama-tannya (dari kelahiran hingga kebang-kitannya).[16] Maria, Ia menyimpan dan merenungkannya. Ia menghayati kepercayaan yang Allah beri-kan bagi dirinya untuk karya keselamatan ba-gi dunia ini.

Menghidupi  Pemberitaan Mengenai Yesus (2:19-20)
Perjumpaan dengan Allah memberi dampak kehidupan yang berubah. Para gem-bala mempunyai keyakinan akan apa yang te-lah didengar, bahkan menceritakan peristiwa itu dengan penuh kepastian. Pada akhirnya mereka kembali dengan sikap yang berubah, sikap yang dahulunya dinyatakan oleh para malaikat, sekarang dinyatakan oleh mereka yakni Memuji dan memuliakan Allah, bahwa apa yang mereka dengar dan lihat adalah suatu fakta kebenaran. Menghidupi Allah dalam kehidupan se-tiap hari secara khusus dalam ke-hidupan ke-luarga, seperti halnya para gembala. Adalah suatu proses mendengar berita keselamatan mengenai Yesus, bertemu dengan Yesus se-cara pribadi, menyaksikan pengalaman kese-lamatan itu kepada orang lain dan pada akhir-nya mensyukuri keselamatan itu dalam sikap hidup yang selalu memuji dan memuliakan Allah atas kasihNya yang telah menyelamat-kan itu.

Kita tidak dapat memungkiri fakta yang ada. Kita ada dalam generasi di mana per-kembangan media begitu kuat, rumah tidak lagi menjadi tempat dimana keselamatan itu diwartakan dan dihidupi. Anak-anak kehi-langan kasih dari Bapa. Tantangan media dan pergaulan saat ini telah mengikat banyak anak muda dan remaja untuk hidup dalam berbagai pergaulan yang tidak menyenang-kan hati Allah, narkoba, seks bebas, gaya hidup hedonisme dan materialisme telah mempengaruhi kehidupan anak-anak muda saat ini. Generasi ini tetap membutuhkan berita kesukaan besar ini, “hari ini telah lahir bagi mu, Juruselamat, yakni Kristus di kota Daud”. Biarlah kita yang hadir saat ini mengambil bagian sebagai malaikat penolong, yang memberitahukan kepastian itu, sehingga mereka dapat dituntun untuk berjumpa dengan Yesus Secara pribadi dan memperoleh jaminan yang pasti akan keselamatan bagi hidup mereka.[17]

Berjumpa dengan Allah dalam ke-luarga, adalah kerinduan Allah. Dia telah ber-inisiatif dalam sejarah melalui kelahiran Yesus Kristus. Para gembala telah memberikan tela-dan bagaimana perjumpaan dengan Allah itu dialami oleh mereka. Mereka tidak sebatas mendengar berita keselamatan, tetapi me-langkah untuk pergi bertemu, memberitakan kembali apa yang telah mereka alami dan menghidupi berita itu dalam pujian dan pe-nyembahan dalam hidup mereka, bahwa Apa yang mereka dengar dan lihat itu adalah sua-tu fakta kebenaran.

Berita pertobatan dan pengampunan dosa adalah tugas kita percaya, mari sampai-kan itu dari dalam keluarga kita (dalam arti sempit maupun luas), pastikan bahwa mereka mendengar dan bertemu dengan Kristus se-cara pribadi dalam natal ini dan memiliki ke-yakinan yang pasti akan keselamatan itu dan menghidupinya dalam  sukacita, pujian dan penyembahan setiap hari hari (Roma 12:1-2). 
Amin.
Sumber: Pdt. Yunus Laukapitang, M.Th





                [1]Kejadian 28:10-22.
                [2] Matius 1:1-17.
                [3] Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
                [4] Yohanis 17:3 ,” Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”.
                [5] II Petrus 1:5-11, “1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk me-nambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 1:6 dan kepada pengetahuan pe-nguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. 1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
                [6] Yermia 9:23-24, “ Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijak-sanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena keka-yaannya, 9:24 tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang me-nunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

                [7] Kejadian 12:1-3, “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; 12:2 Aku akan membuat eng-kau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
                [8] Kejadian 49:10, “ Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa”.
                [9] Yesaya 9:5-6, “9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 9:6 Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.          Yesaya 7:14,“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
                [10] Mikha 5:1, “ Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala”.
[11]Donald B. Kraybill, Kerajaan Yang Sungsang (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1993), 63.
[12] Ibid., 63.
[13] Ibid., 68.
                [14] Yohanis 1:11-12, “11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”.
                [15] 1232 diagnwri,zw diagnorizo {dee-ag-no-rid'-zo}.Meaning:  1) to publish abroad, make known thoroughly 2) to discriminate. Origin:  from 1123 and 1107;; v . Usage:  AV - make known abroad 1; 1. 5656 Tense - Aorist (See 5777) Voice - Active (See 5784) Mood - Indicative (See 5791) Count - 2319
                [16] Yesaya 53; Roma 10:91-10; II Korintus 5:20-21.
                [17] I Yohanis 5:11-13, “ Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. 5:12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak me-miliki Anak, ia tidak memiliki hidup. 5:13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Post a Comment for "Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga"