Cara Mengembangkan Hati Seorang Hamba
Cara mengembangkan hati
seorang hamba – Tuhan Yesus telah menjadi contoh dan meninggalkan teladan hidup
sebagai seorang hamba yang patut kita ikuti. Rasul Paulus dalam suratnya kepada
jemaat di kota Filipi menegaskan hal itu demikian: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati
di kayu salib” – Filipi 2:5-8.
Seorang pelayan Tuhan
haruslah seorang yang memiliki hati hamba. Tentu kita memahami dengan benar apa
artinya menjadi seorang hamba. Seorang hamba akan bekerja dan melakukan
tugasnya hanya untuk menyenangkan tuannya. Seorang hamba akan patuh dan taat
pada apapun keinginan tuannya. Seorang hamba tidak pernah mengeluh ketika
tiba-tiba tuannya memintanya untuk melakukan sebuah tugas tertentu.
Demikianlah juga dengan
kehidupan seorang hamba Tuhan. Tujuan tertinggi dalam hidup dan pengabdiannya
ialah untuk mempermuliakan Tuhan Yesus, meninggikan nama-Nya dan menjadi
saluran berkat bagi mereka yang dilayani olehnya. Memang tidak mudah untuk melakukannya.
Namun, bila spirit, motivasi kita benar, yaitu semua yang kita lakukan adalah
untuk Tuhan Yesus dan bukan untuk manusia, maka pastilah kita bisa melakukannya,
yaitu hamba yang peduli.
Pertanyaan penting yang
harus diajukan ialah: “Bagaimana cara mengembangkan hati sebagai seorang hamba?”
Ada beberapa cara mengembangkan hati sebagai seorang hamba, yaitu:
1.Selalu
siap sedia melayani tuannya.
Hamba Tuhan memiliki seorang
tuan. Dan tuannya itu ialah Tuhan Yesus Kristus. Kepada Dialah seorang hamba
Tuhan mengabdikan diri dan hidupnya. Itu sebabnya, seorang hamba Tuhan harus
selalu siap sedia melayani tuannya baik atau tidak baik waktunya. Rasul Paulus
menulis dalam suratnya untuk anak rohaninya yaitu Timotius menegaskan demikian:
“Beritakanlah firman, siap
sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” – 2 Timotius 4:2. Ini
merupakan sikap hati yang harus kita tumbuh-kembangkan. Mengapa? Adanya banyak
orang yang karena sudah aman dan merasa diri sudah menjadi "bos"
sehingga kita ada yang memintanya untuk melakukan sesuatu, ia tidak mau keluar
dari wilayah nyamannya. Hati seorang hamba adalah selalu siap melayani dalam
keadaan apapun.
2.
Selalu peduli dengan kebutuhan sesamanya.
Tuhan Yesus telah
meninggalkan teladan sempurna. Ia begitu peduli dengan kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia yang kompleks (rohani, sandang, pangan dan papan) dipenuhi
oleh Tuhan Yesus.
Memang sebagai hamba, kita
memiliki keterbatasan dalam upaya untuk menjawab setiap dan semua kebutuhan
umat Tuhan yang kita layani dan gembalakan. Oleh karena itu, kita dituntut
untuk memiliki kepekaan terhadap apa yang dibutuhkan oleh jemaat yang kita
layani dan gembalakan. Tentu sesuai dengan kompetensi kita yaitu di bidang
spiritual. Jemaat yang kita layani tentu memiliki pergumulan yang kompleks. Oleh
sebab itu, sebagai hamba Tuhan, kita harus punya kepekaan akan kebutuhan utama
jemaat dan layanilah demi pemenuhan kebutuhan tersebut. Perhatian seorang hamba
ialah bagaimana ia dapat memenuhi kebutuhan orang lain.
Baca juga: HIDUP DALAM KEBENARAN PART 2.
Baca juga: HIDUP DALAM KEBENARAN PART 2.
Post a Comment for "Cara Mengembangkan Hati Seorang Hamba"