Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sukacita Para Gembala

Sukacita Para Gembala ~ Landasan firman Tuhan untuk tema sukacita para gembala, diambil dari Injil Lukas. Demikianlah sabda Tuhan, “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ‘Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” (Lukas 2:10, TB).

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Petrus 1-3

Beberapa tahun lalu, seorang petugas keamanan malam di sebuah rumah sakit kecil menceritakan pengalamannya. Setiap malam Natal, ia tetap berjaga jauh dari keluarga, tanpa perayaan, hanya ditemani lorong-lorong sunyi. Suatu malam, ia diminta mengantar seorang bayi prematur ke ruang perawatan khusus.

Bayi itu lahir dalam keterbatasan, namun ketika sang ibu berbisik syukur sambil tersenyum, si petugas itu berkata, “Entah kenapa hati saya penuh damai.” Tidak ada pesta, tidak ada sorotan, tetapi ada sukacita yang tak bisa dijelaskan, sukacita yang lahir dari kabar kehidupan.

Kisah para gembala di Lukas 2 menyapa kita dengan nada yang sama. Mereka bukan tokoh utama panggung sosial. Gembala berada di pinggiran, bekerja malam hari, menjaga kawanan, sering dianggap biasa dan tak istimewa. Namun justru kepada merekalah malaikat menyampaikan kabar terbesar sepanjang sejarah: kelahiran Juruselamat.

Pesan malaikat itu sederhana sekaligus revolusioner: “Jangan takut… aku memberitakan kesukaan besar.” Sukacita yang diberitakan bukan sekadar emosi sesaat, melainkan sukacita ilahi, lahir dari tindakan Allah yang masuk ke dalam sejarah manusia. Sukacita ini inklusif (“untuk seluruh bangsa”), membebaskan (mengusir ketakutan), dan transformatif (menggerakkan para gembala untuk pergi dan bersaksi).

Menariknya, sukacita itu tidak datang setelah keadaan berubah, tetapi di tengah kondisi biasa: malam yang dingin, pekerjaan rutin, hidup yang apa adanya. Allah memilih momen biasa untuk menyampaikan kabar luar biasa. Ini mengajarkan kita bahwa sukacita sejati tidak menunggu situasi ideal. Ia hadir ketika kita membuka diri terhadap karya Allah, bahkan saat hidup terasa sederhana atau berat.

Sukacita para gembala juga mendorong respons. Mereka tidak berhenti pada rasa haru; mereka bergerak, melihat, dan menceritakan. Sukacita sejati selalu berbuah pada tindakan: mendekat kepada Kristus dan membagikan kabar baik kepada sesama. Di sinilah Natal menjadi nyata ketika sukacita yang kita terima mengalir keluar.

Hari ini, mungkin kita sedang berjaga di “malam” kehidupan: bekerja setia, menunggu jawaban, menjalani rutinitas. Kabar dari Lukas 2:10 menegaskan: jangan takut. Allah masih menyapa, dan sukacita-Nya masih ditawarkan, bukan hanya untuk yang terlihat penting, tetapi untuk setiap hati yang mau mendengar.

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kabar sukacita yang Engkau nyatakan melalui kelahiran Yesus. Ajari kami menemukan sukacita-Mu di tengah keseharian, mengusir ketakutan kami, dan menggerakkan kami untuk mendekat kepada-Mu serta membagikan kasih kepada sesama. Penuhi hati kami dengan damai sejahtera-Mu hari ini dan seterusnya. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
🙏

Post a Comment for "Sukacita Para Gembala"