Allah Mengunjungi Umat-Nya
Allah Mengunjungi Umat-Nya ~ Landasan firman Tuhan untuk tema Allah mengunjungi umat-Nya, diambil dari Injil Lukas. Demikianlah sabda Tuhan, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya” (Lukas 1:68).
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Petrus 1-2
Seorang ibu lansia di sebuah desa terpencil hidup sendirian setelah suaminya meninggal. Anak-anaknya merantau, dan hari-harinya diisi dengan kesunyian. Suatu hari, ketika hujan turun deras dan listrik padam, ia duduk di kursi tua sambil berdoa lirih, “Tuhan, aku hanya ingin Engkau mengingat aku.” Tak lama kemudian, terdengar ketukan di pintu.
Seorang
pelayan gereja datang membawa makanan dan berkata, “Ibu, Tuhan taruh di hati
saya untuk menjenguk.” Air mata ibu itu jatuh. Ia berkata pelan, “Tuhan
benar-benar datang hari ini.” Apa yang dialami ibu itu sederhana, tetapi penuh
makna: Allah mengunjungi umat-Nya tepat waktu, dengan cara-Nya sendiri.
Lukas 1:68 merupakan bagian dari pujian Zakharia, yang sering disebut Benedictus. Setelah lama dibungkam karena ketidakpercayaannya, kini Zakharia memuji Allah dengan pengakuan iman yang dalam: “Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya.” Kata “melawat” atau “mengunjungi” di sini bukan sekadar kunjungan sosial, melainkan tindakan ilahi yang aktif, penuh belas kasih, dan membawa keselamatan.
Secara teologis, ayat ini menegaskan bahwa Allah bukan Allah yang jauh dan acuh. Ia adalah Allah yang masuk ke dalam sejarah manusia. Kunjungan Allah ini mencapai puncaknya dalam kelahiran Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia, hadir di tengah penderitaan, ketakutan, dan pengharapan umat-Nya. Inkarnasi adalah bukti bahwa Allah tidak hanya mendengar jeritan umat-Nya, tetapi juga datang untuk menyelamatkan.
Sering kali kita berpikir Allah “mengunjungi” kita hanya saat mukjizat besar terjadi. Namun Lukas 1:68 mengajarkan bahwa kehadiran Allah juga nyata dalam proses: pengharapan yang tumbuh kembali, kekuatan untuk bertahan, dan orang-orang yang diutus-Nya untuk menguatkan kita. Allah mengunjungi umat-Nya bukan karena umat-Nya layak, tetapi karena kasih setia-Nya.
Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian: krisis ekonomi, konflik, penyakit, dan kelelahan batin, ayat ini menjadi penghiburan yang kuat. Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Ia melihat, Ia peduli, dan Ia bertindak. Pertanyaannya bukan apakah Allah hadir, tetapi apakah kita peka mengenali kunjungan-Nya dalam hidup sehari-hari.
Hari ini, mungkin Allah mengunjungi kita lewat firman yang menguatkan, lewat doa yang dijawab perlahan, atau lewat sesama yang hadir membawa pengharapan. Seperti Zakharia, respons yang tepat adalah memuji dan mempercayai Dia.
Doa
Tuhan yang setia, terima kasih karena Engkau adalah Allah yang mengunjungi
umat-Mu. Di saat kami merasa sendiri, lemah, dan putus asa, Engkau datang
membawa pengharapan dan kelepasan. Tolong bukakan mata iman kami agar kami peka
melihat kehadiran-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Kuatkan hati kami untuk
terus percaya, meski jawaban-Mu belum kami pahami sepenuhnya. Di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus, Sang Juruselamat yang hadir di tengah kami, kami berdoa. Amin. 🙏

Post a Comment for "Allah Mengunjungi Umat-Nya"