Hati yang Terbakar oleh Firman-Nya: Renungan Kristen Berdasarkan Lukas 24:30–32,
Hati yang Terbakar oleh Firman-Nya: Renungan Kristen Berdasarkan Lukas 24:30–32, “Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: ‘Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”.
Ketika Firman Menyentuh Hati
Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tantangan, tidak jarang kita merasa jauh dari Tuhan. Namun, firman Tuhan tetap bekerja dengan kuasa yang membakar hati kita. Kisah dua murid ke Emaus dalam Lukas 24:30–32 adalah contoh nyata bagaimana perjumpaan dengan Yesus melalui firman-Nya mengubah kekecewaan menjadi sukacita, dan ketidakpastian menjadi iman yang teguh.
1. Hati yang Tertutup: Ketika Firman Belum
Dikenali
Lukas 24:13–27
Dua murid berjalan ke Emaus dalam kesedihan. Mereka kecewa karena harapan mereka kepada Yesus tampaknya pupus di kayu salib. Mereka mengalami kekecewaan dalam iman. Dalam perjalanan itu, Yesus berjalan bersama mereka, namun mereka tidak mengenali-Nya. Ini gambaran spiritual dari banyak orang percaya hari ini: firman sudah dekat, tetapi belum dikenali. Kristus sudah dekat, tetapi iman yang lemah membuat banyak orang sulit bertumbuh.
William Barclay berkata, “Kita bisa berjalan sangat dekat dengan Yesus dan tidak mengenali-Nya jika hati kita tertutup oleh kesedihan, rasa kecewa, dan keraguan.” Ketika kita hanya memandang hidup dari kacamata manusia, kita gagal memahami bahwa Allah sedang bekerja bahkan dalam penderitaan. Inilah yang disebut sebagai kebutaan rohani.
Saat
Yesus menafsirkan Kitab Suci, atau pada saat tafsir fiman, maka mata hati
mereka mulai terbuka. Seperti F.F. Bruce katakan, “Penafsiran Yesus terhadap
Kitab Suci membuka peta keselamatan dan menunjukkan bahwa salib bukanlah
kegagalan, tetapi kemenangan yang dijanjikan.”
Kata kunci tambahan: iman yang lemah, kebutaan rohani, kekecewaan dalam iman, tafsir Alkitab
2.
Hati yang Terbuka: Saat Kristus Menyatakan Diri-Nya
Lukas 24:30–31
Momen penting terjadi ketika Yesus duduk makan dan memecah-mecahkan roti. Saat itulah mata mereka terbuka dan mereka mengenal-Nya. Ini bukan kebetulan, tapi momen pewahyuan rohani. Kehadiran Kristus membuat firman yang semula terdengar asing menjadi nyata.
Dr. Stephen Tong menekankan, “Pengalaman perjumpaan dengan Kristus yang bangkit akan selalu membuka mata rohani kita terhadap kebenaran.” Banyak orang tahu tentang Yesus, tetapi belum mengenal Dia secara pribadi. Pengenalan akan Yesus masih sangat minim di antara hidup banyak orang.
Kristus hadir dalam kehidupan sehari-hari. Dalam persekutuan Kristen, pemecahan roti, doa, dan pembacaan firman yang sederhana, Ia menyatakan diri-Nya, pewahyuan rohani dan membakar hati yang tadinya beku.
3. Hati yang Terbakar: Dampak Firman yang
Hidup
Lukas 24:32
Setelah Yesus lenyap dari hadapan mereka, para murid berkata, “Bukankah hati kita berkobar-kobar?” Inilah dampak dari firman yang dihidupkan oleh Roh Kudus: bukan sekadar informasi, tetapi transformasi.
F.F. Bruce menyatakan, “Api dalam hati itu bukan sekadar emosi, tetapi gairah yang kudus untuk mengenal, mengasihi, dan melayani Tuhan.” Ketika firman membakar hati, kita terdorong untuk bertindak. Para murid segera kembali ke Yerusalem untuk bersaksi tentang kebangkitan Kristus.
Hati yang terbakar dan hati yang berkobar oleh firman adalah hati yang hidup, giat, semangat rohani dan penuh pengharapan. Ia tidak tinggal diam, melainkan bergerak untuk membagikan kabar baik tentang kebangkitan Yesus. Kita harus memberikan kesaksian iman kepada orang lain tentang Yesus yang bangkit.
Penutup: Biarkan Hatimu Terbakar Lagi
Perjalanan ke Emaus adalah perjalanan setiap orang percaya. Kita mungkin mulai dengan kebingungan dan kekecewaan, tetapi ketika kita membuka hati pada firman dan hadirat Kristus, hati kita akan dibakar oleh kasih dan kebenaran-Nya.
Biarkan
firman Tuhan kembali menyala dalam hatimu hari ini. Baca Alkitab, cari Yesus
dalam doa, dan izinkan Roh Kudus menghidupkan imanmu. Seperti dua murid itu,
mari kita kembali dengan sukacita untuk berkata, “Yesus hidup!”.
Post a Comment for "Hati yang Terbakar oleh Firman-Nya: Renungan Kristen Berdasarkan Lukas 24:30–32, "