Bagaimana Memiliki Hati yang Bijaksana ?
Bagaimana Memiliki Hati yang Bijaksana ~ Landasan firman Tuhan untuk tema bagaimana memiliki hati yang bijaksana, diambil dari kitab Mazmur. Demikianlah sabda Tuhan, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12). Ayat ini adalah doa Musa yang mencerminkan kesadaran akan kefanaan hidup manusia dan pentingnya kebijaksanaan dalam menjalani hari-hari kita. Kebijaksanaan sejati datang dari Allah dan memampukan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
1. Kesadaran Akan
Waktu yang Terbatas
Mazmur 90 mengingatkan kita bahwa hidup manusia singkat seperti uap yang muncul sebentar lalu lenyap (Yakobus 4:14). Musa, dalam doanya, menyadari bahwa hidup kita ada di tangan Tuhan. Kesadaran akan keterbatasan waktu memotivasi kita untuk menggunakan setiap hari dengan bijaksana.
John Piper mengatakan, “Only what’s done for Christ will last. If our time is limited, then every moment is precious to God’s purpose”. [“Hanya apa yang dilakukan untuk Kristus yang akan bertahan. Jika waktu kita terbatas, maka setiap momen menjadi berharga bagi tujuan Allah”].
Menghitung
hari-hari bukan berarti hanya mengingat usia, tetapi menghargai setiap
kesempatan yang diberikan Tuhan. Kita perlu belajar mengelola waktu dengan
bijaksana, memprioritaskan hal-hal yang bernilai kekal seperti hubungan dengan
Tuhan, keluarga, dan pelayanan. Hindari menyia-nyiakan hidup untuk hal-hal yang
tidak berfaedah.
2. Memahami
Kebijaksanaan Sejati
Kebijaksanaan sejati berasal dari Allah, bukan dari dunia ini. Amsal 9:10 berkata, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN”. Hidup yang bijaksana dimulai dengan hubungan yang benar dengan Tuhan.
Kebijaksanaan
sejati bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi kemampuan untuk menjalani hidup
sesuai dengan kehendak Tuhan.
Charles Spurgeon berkata, “Wisdom is the right use of knowledge. To know is not to be wise. Many men know a great deal, and are all the greater fools for it. But to know how to use knowledge is to have wisdom”. [“Hikmat adalah penggunaan pengetahuan yang benar. Mengetahui saja tidak membuat seseorang bijaksana. Banyak orang tahu banyak hal, tetapi menjadi semakin bodoh karenanya. Namun, mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan dengan benar adalah memiliki hikmat”].
Untuk memperoleh hati yang bijaksana, kita harus belajar firman Tuhan secara mendalam, berdoa dengan tekun, dan bergantung pada Roh Kudus untuk memimpin kita dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
3. Hidup dengan
Tujuan Ilahi
Hati yang bijaksana membawa kita untuk hidup dengan fokus pada tujuan ilahi. Efesus 5:15-16 berkata, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”.
Hidup dengan tujuan berarti menyelaraskan semua aspek hidup kita dengan rencana Tuhan. Rick Warren, dalam bukunya The Purpose Driven Life, berkata, “You were made by God and for God, and until you understand that, life will never make sense”. [“Kamu diciptakan oleh Allah dan untuk Allah, dan sampai kamu memahami itu, hidup tidak akan pernah masuk akal”]. Hidup dengan tujuan ilahi memberikan arti dan kepuasan sejati.
Kita dipanggil untuk melayani Tuhan dengan talenta yang telah Ia berikan, menjadi terang bagi dunia, dan memuliakan Dia dalam segala hal yang kita lakukan. Evaluasilah hidup Anda: apakah tujuan Anda selaras dengan kehendak Tuhan?
Doa Musa dalam Mazmur 90:12 adalah doa yang relevan bagi setiap kita. Kesadaran akan waktu yang terbatas, pemahaman akan kebijaksanaan sejati, dan hidup dengan tujuan ilahi adalah kunci untuk memperoleh hati yang bijaksana. Marilah kita berdoa seperti Musa: “Tuhan, ajarlah kami menghitung hari-hari kami, agar kami hidup dengan bijaksana dan memuliakan nama-Mu”. Amin.
Post a Comment for "Bagaimana Memiliki Hati yang Bijaksana ?"