Mengenal 12 Ciri Pendeta Yang Haus Kekuasaan Part 2

Mengenal 12 ciri pendeta yang haus kekuasaan ~ Tuliasan ini merupakan bagian kedua atau sebagai lanjutan dari tulisan sebelumnya. Dan bagian adalah bagian kedua dari empat seri yang dirancang oleh penulis.

Ada apa dengan kekuasaan? Apakah ada yang salah dengan kekuasaan? Apakah salah bila seorang pendeta memiliki kekuasaan? Apakah tidak boleh seorang pendeta berkuasa? Tentu secara logika jawaban atas semua pertanyaan tersebut sepakat kita bahwa memang tidak ada yang salah dan harus ada yang dipersalahkan. Namun seseorang yang haus kekuasaan dan berambisi untuk berkuasa itu yang menjadi sorotan. Apalagi dia itu seorang pendeta.

4. Pendeta yang haus kekuasaan selalu menganggap dirinya penting bagi semua orang.

Pemimpin yang haus kekuasaan sering kali seperti bunglon yang beradaptasi dengan warna lingkungannya. Ia memperlakukan dirinya cocok untuk semua orang dan semua kalangan. Satu-satunya hal yang dihargai oleh orang-orang yang haus kekuasaan adalah kekuasaan mereka sendiri.

Ketika mereka bersama orang Kristen, mereka berbicara dengan bahasa agama, dan ketika mereka bersama orang sekuler, mereka berbicara dengan bahasa sekuler. Motivasinya ialah supaya ia punya tempat atau panggung atau “mimbar” untuk tampil dan “menjual dirinya” tanpa perasaan.

5. Pendeta yang haus kekuasaan di drive dan dimotivasi oleh ambisi yang egois tanpa kasih.

Semua performa, aktivitas dan tindakan serta kepedulian yang ditampilkan, tujuan akhir mereka adalah untuk memperoleh kekuasaan, bukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan mereka yang dipimpin. Gaya atau stylenya akan terlihat terang benderang ketika menyangkut kandidat untuk jabatan terpilih.

Ia akan tampil berwajah dua dan berkepribadian ganda. Di depan kamera stylenya tampak berbeda dengan di belakang kamera. Di belakang kamera, ia tampil bak singa kelaparan dan haus akan kekuasaan. Tetapi di depan kamera ia tampil seperti merpati yang tulus. Semua dilakoni demi kekuasaan yang hendak direngkuh tak peduli melukai dan menyakiti rekannya yang terutama ialah tujuan tercapai yaitu memiliki kekuasaan.

6.  Pendeta yang haus kekuasaan selalu senang dan ingin dipuji manusia.

Pada akhirnya, orang-orang yang haus kekuasaan, mereka hidup untuk mendengar pujian dari orang lain. Ini disebabkan karena mereka punya self esteem yang rendah dan murahan, sehingga mereka perlu terus-menerus memuaskan ego mereka dengan menjadi pusat perhatian di setiap acara, pesta, dan pertemuan yang mereka hadiri.

Akibatnya, mereka mudah tersinggung saat menganggap orang lain tidak menunduk mencium cincinnya dan dapat dengan cepat menyerang orang tersebut. Tak peduli apakah orang yang diserang tersebut rekan yang berjuang untuk dirinya mendapatkan kekuasaan dan pihak-pihak yang dianggapnya sebagai lawan.

Bersambung…!!!

Share :