Karakteristik Pendeta yang Oportunis: Memanipulasi Jemaat untuk Keuntungan Finansial Part 3
Karakteristik Pendeta yang Oportunis: Memanipulasi Jemaat untuk Keuntungan Finansial ~ Pendeta seharusnya menjadi gembala yang memimpin dan merawat jemaatnya dengan tulus. Namun, tidak jarang ditemukan pendeta yang oportunis, memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi, terutama dalam hal finansial. Pendeta seperti ini seringkali memanipulasi jemaat dengan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan materi, dan tindakan ini sangat bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Karakteristik Pendeta yang Oportunis: Memanipulasi Jemaat untuk Keuntungan Finansial
1. Mengutamakan Uang daripada Pelayanan.
Pendeta yang oportunis cenderung lebih fokus pada keuntungan finansial daripada tugas pelayanannya. Mereka mungkin sering berbicara tentang persembahan atau sumbangan, bukan untuk kepentingan gereja atau jemaat, tetapi untuk kepentingan pribadi mereka sendiri.
Firman Tuhan memperingatkan kita tentang bahaya mencintai uang: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (1 Timotius 6:10).
2. Manipulasi Emosi Jemaat
Pendeta oportunis sering memanipulasi emosi jemaat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin menggunakan ketakutan, rasa bersalah, atau harapan jemaat untuk memanipulasi mereka agar memberi lebih banyak uang.
Yesus memperingatkan kita tentang pemimpin yang munafik dan hanya mencari keuntungan pribadi: “Celakalah kamu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat” (Matius 23:14).
3. Gaya Hidup yang Mewah
Salah satu tanda lain dari pendeta yang oportunis adalah gaya hidup mereka yang mewah, yang tidak sejalan dengan prinsip kerendahan hati yang diajarkan oleh Kristus. Mereka menggunakan uang yang didapatkan dari jemaat untuk hidup dalam kemewahan, bukan untuk melayani atau membantu mereka yang membutuhkan.
Paulus mengajarkan kepada Timotius tentang pentingnya kepuasan dalam segala hal: “Jika kita mempunyai makanan dan pakaian, cukuplah” (1 Timotius 6:8).
4. Mengabaikan Kebutuhan Jemaat.
Pendeta yang hanya fokus pada keuntungan finansial cenderung mengabaikan kebutuhan rohani dan fisik jemaat. Mereka tidak peduli dengan pertumbuhan iman jemaat atau masalah yang dihadapi oleh anggota gereja. Mereka lebih tertarik pada jumlah uang yang bisa mereka dapatkan daripada kualitas pelayanan yang mereka berikan.
Firman Tuhan mengingatkan bahwa gembala yang baik seharusnya merawat domba-dombanya: “Aku adalah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11).
Pendeta yang oportunis tidak hanya merugikan jemaat secara finansial, tetapi juga merusak kepercayaan jemaat terhadap gereja dan Tuhan. Sebagai umat Kristen, kita harus berhati-hati dan berdoa agar Tuhan memberi kita kebijaksanaan untuk mengenali pemimpin yang sejati, yang melayani dengan hati yang tulus dan bukan untuk keuntungan pribadi. Marilah kita selalu ingat akan ajaran Alkitab dan menjaga diri dari pemimpin-pemimpin yang hanya mencari keuntungan duniawi.
“Jagalah dirimu dari segala jenis cinta uang,
sebab cinta uang adalah akar segala jenis kejahatan. Sebab oleh cinta uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka” (1 Timotius 6:10).
Post a Comment for "Karakteristik Pendeta yang Oportunis: Memanipulasi Jemaat untuk Keuntungan Finansial Part 3"