Hati Yang Bijak Lebih Berharga Daripada Kekayaan - Part 1
<b>Hati yang bijak lebih berharga daripada kekayaan ~</b>Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari 1 Raja-raja 10:1-13. Era ini terjadi sekitar abad ke-6 SM. Saat itu belum ada jaringan alat komunikasi apapun. Berita menyebar secara eksklusif dari mulut ke mulut. Berita tentang Raja Sulaiman yang bijak ini, yang melayani Tuhan yang agung, sampai ke Ratu Tanah Sheba di daerah terpencil di Arab Selatan, sekitar 3000 mil selatan Yerusalem. Berita tentang Raja Salomo yang sangat bijak dan Tuhan yang disembah Salomo menarik perhatian Ratu Sheba.
Baca juga ini: Bangun Rumah Tangga Yang Bahagia Melalui Komunikasi Yang Efektif
Tidak puas mendengar berita tentang Raja Sulaiman yang bijaksana, ia memutuskan untuk mengunjungi Raja Sulaiman untuk melihat dan mengalami secara langsung semua berita yang didengarnya. Dibutuhkan sekitar 60 hari untuk menempuh jarak hingga 1200 mil, jadi sekitar 2 bulan. Bagi Ratu Sheba, perjalanan panjang ini bukanlah halangan. Karena hatinya merindukan kebijaksanaan. Melalui kisah Ratu Sheba, kita bisa belajar pentingnya hati yang bijak. Nilainya melebihi kekayaan materi, bahkan emas dan batu mulia. Untuk memiliki pikiran yang bijak, Ratu Sheba melakukan tujuh langkah berikut.
<b>1.
Rindu Mendengar Kebijaksanaan.</b>
Dia telah mendengar berita tentang Raja Salomo yang berkaitan dengan nama Tuhan. Informasi yang dia dengar menarik perhatiannya, dan dia ingin mengunjungi istana Raja Salomo untuk mencoba misteri itu (ayat 1). Pada saat itu, Ratu Sheba juga dikenal karena kecantikan, kekayaan, dan ukuran tubuhnya yang melegenda. Sepertinya Ratu Sheba sudah memiliki semuanya, tetapi Ratu Sheba menyadari bahwa apapun yang dia miliki tidak memiliki arti atau nilai baginya.
Ini juga dibaca ya: Menjadi Keluarga Yang Diberkati Oleh Tuhan
Tidak puas dengan apa yang pantas dia dapatkan sebagai ratu dan apa yang telah dia lakukan, dia mencari kebijaksanaan. Apa yang dia dengar dan lakukan tentang Raja Salomo sangat menarik baginya. “Telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat berasal dari Allah” (Amsal 20:12). “Emas dan permata memang banyak, tetapi bibir yang berpengetahuan adalah yang paling berharga” (Amsal 20:15).
<b>2.
Harus Rela Berkorban.</b>
Ratu Sheba datang ke Yerusalem dengan pengawalan yang sangat besar disertai unta yang sarat dengan rempah-rempah, banyak emas dan permata (ayat 2). Sekawanan unta yang melakukan perjalanan hingga 1.200 mil melintasi padang pasir dari Arab selatan ke Yerusalem memakan waktu sekitar dua bulan dan sangat padat karya. Tapi Ratu Sheba tidak keberatan datang untuk melihat sendiri semua kebijaksanaan yang dia dengar tentang Raja Salomo.
Ratu Sheba yang penuh keingintahuan dan haus akan ilmu menawarkan untuk melakukan perjalanan sendirian. Persiapan yang cermat telah dilakukan. Agar dapat meninggalkan istananya untuk waktu yang lama, ia harus mengatur semuanya dengan baik sehingga ia dapat memenuhi tugasnya di istana. Ratu ini juga mempersiapkan perjalanannya dengan banyak rombongan, pelayan, dan unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas, permata berharga, dan kayu cendana dengan kualitas terbaik.
Jangan lewatkan yang ini: Mengenal Tanda Dan Ciri Keluarga Bahagia
Bagi Ratu Sheba, kebijaksanaan yang diinginkannya adalah kekayaannya yang paling berharga, dan dia tidak menyia-nyiakan usaha atau pengorbanan untuk mencari dan memperolehnya. Dia bersedia menggunakan apa saja untuk memperoleh kekayaan kebijaksanaan yang berharga. Dia melakukan perjalanan melalui padang pasir dengan pasukannya selama sekitar dua bulan. Perjalanan itu panjang dan melelahkan, tetapi Ratu dengan senang hati melakukannya. Apa yang dia cari dalam pencarian ini adalah kebijaksanaan sejati, bukan kesenangan yang mematikan. "Lebih baik memperoleh hikmat dari pada memperoleh emas" (Amsal 16:16).
<b>3.
Belajarlah dari Orang Bijak.</b>
Ratu Sheba telah menyiapkan serangkaian pertanyaan tentang kehidupan dan Tuhan untuk ditanyakan langsung saat berbicara dengan Raja Sulaiman. Dan Salomo menjawab semua pertanyaan ratu. Tidak ada yang disembunyikan dari raja yang tidak dapat dijawab oleh ratu (ayat 3).
Raja
Salomo menjawab semua pertanyaan sulit dan, tentu saja, tidak ada yang
sulit bagi Raja Salomo. Setiap jawaban
yang diberikan Salomo sepatutnya didengar, didengar, dan didengar oleh Ratu
Sheba. Ratu ini ingin belajar dari yang
paling bijak pada masanya. Ratu ini tidak lelah ketika dia mempelajari
kebijaksanaan ilahi yang dimiliki Sulaiman. Karena Ratu sangat menginginkannya.
Ratu bersukacita atas kebijaksanaan yang tidak dia ketahui atau miliki.
Post a Comment for "Hati Yang Bijak Lebih Berharga Daripada Kekayaan - Part 1"