Jemaat Yang Bertumbuh Dalam Iman Dan Kasih - Part 4
Jemaat yang bertumbuh dalam iman dan kasih ~ Landasan firman Tuhan untuk tema, jemaat yang bertumbuh dalam iman dan kasih, diambil dari surat rasul kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Tesalonika, yaitu dalam 1 Tesalonika 5:16-18. Demikianlah firman Tuhan: “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan terdahulu dalam judul yang sama. Para pembaca bisa mengakses bagian 1 - 3 di blog ini juga. Berikut bagian keempat dari pembahasan tentang jemaat yang bertumbuh dalam iman dan kasih.
Mereka belajar spiritualitas bersyukur.
Nampaknya bersyukur itu hal yang gampang dinasehatkan tetapi sulit untuk dipraktekkan. Betapa kita itu sering mendengar nasehat untuk bersyukur... dan bersyukur. Namun bagaimana prakteknya? Apakah kita bisa bersyukur jika kemalangan tiba? Apakah kita bisa bersyukur saat diperlakukan tidak adil? Apakah kita bisa bersyukur jika difitnah dan dianiaya? Dll.. dll..
Kita sering mengandaikan bersyukur hanyalah sebagai respon alamiah atas peristiwa yang menguntungkan dan menggembirakan saja, bukan manakala kita ada dalam kesesakan apalagi kemalangan. Contoh: kita akan bersyukur jika tubuh sehat. Kita sangat bersyukur saat usaha kita bukan hanya bertahan, tetapi malah berkembang dimasa resesi ekonomi global melanda dunia. Kita bahkan bangga dan berkisah akan kedahsyatan Mazmur 91 sebagai kidung keberuntungan kita:
“Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.” Tetapi...apakah bersyukur itu harus dikait-hubungkan dengan kemenangan dan keberuntungan? Bagaimana jika kita ada dalam posisi yang kurang beruntung? Apakah kita tidak bisa bersyukur?
Saya rasa kok tidak! Spiritualitas syukur itu muncul dari rasa cinta kita yang utuh kepada Tuhan dan kehidupan dalam situasi apapun. Spiritualitas bersyukur itu melintasi musim dan timbangan keuntungan atau kerugian, sebab syukur akan membawa kita pada kepenuhan Kristus didalam kita dan kita di dalam Dia. Ia membebaskan kita dari keterikatan materi dan kepentingan diri sendiri dalam pemaknaan baik atau pun buruk (Ayub 2:10).
Nah, Spiritualitas bersyukur ini yang diajarkan oleh rasul Paulus pada jemaat Tesalonika. Mereka terus belajar bersyukur atas semua peristiwa, bahkan saat ada dalam kesesakan dan aniaya. Nasehat rasul Paulus kepada mereka: “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18)
Wow.. 1) bersukacita 2) tekun berdoa dan 3) mengucap syukur dalam segala hal itu adalah tindakan (spiritual) yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kita! Kalau itu dikehendaki Allah untuk kita lakukan, tentu sangat baik dan ada kuasa di dalamnya... dan wajib kita lakukan.
Jemaat Tesalonika menangkap perintah Allah ini dengan baik dan melakukannya. Sehingga mereka makin kokoh dalam iman dan riang dalam menjalani kehidupan. Memang benar doa syukur jika dijalankan dengan tekun dan riang akan menghasilkan dampak perubahan hidup yang luar biasa. Doa syukur bisa menguatkan iman, bisa menyembuhkan sakit, kesesakan dan kecemasan. Dan saya sdh mempraktekkan hal itu.
Awalnya saya ragu atas kuasa doa syukur. Tetapi istri saya mencobanya dan saya juga mencobanya, maka kami mengalami lawatan Allah yang luar biasa. Sakit dan kecemasan yang mengganggu mulai hilang dan digantikan dengan ketenangan dan rasa damai. Oleh sebab itu.. mari kami ajak saudara saudara untuk memulainya sekarang. Jangan lagi bertele tele dalam berdoa (dengan daftar permintaan yang panjang dan berulang ulang). Mulailah doa dengan format doa syukur sederhana sebagai berikut:
1. Ambil waktu yang sangat tenang.
2. Duduk rileks.
3. Lakukan pause (fokus pada nafas panjang yang keluar masuk di hidung kita) selama 5-10 menit
4. Doa Bapa kami
5. Setelah itu ambil buku dan pen untuk menuliskan doa syukur dengan format sbb:
“Tuhan saya sangat bersyukur dan hatiku bersukacita karena................ (sebutkan alasannya). Terima kasih, terima kasih, terima kasih”. Lakukan doa syukur setiap pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum beristirahat. Ingat sebaiknya ditulis dengan tangan, untuk melibatkan semua indera dan motorik kita. Tulis dengan perasaan syukur. Lakukan secara rutin selama 1 bulan. Jangan meminta apapun kecuali bersyukur dan bersyukur. Dan lihat betapa dahsyat hasil yang bisa kita rasakan. Hidup kita akan mengalami perubahan yang luar biasa. Kita akan mengalami ketenangan dan sukacita yang melampaui segala kecemasan dan kekuatiran.
Sungguh, bersyukur adalah rahasia hidup orang beriman! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Maz 118:1)
Menyempurnakan iman dengan perbuatan baik.
Iman tanpa perbuatan adalah sia sia..namun perbuatan tanpa iman juga tak ada makna. Maka yang paling tepat adalah menyempurnakan iman dengan perbuatan baik. Iman itu dasar bagi kita untuk menjalani hidup. Kita tahu dari mana kita berasal, dimana kita berada dan akan kemana kita menuju. Jika ketiga hal ini telah jelas kita ketahui, maka kita tinggal menjalani dengan rasa syukur dan penuh kasih. Kita jalani dan sempurnakan iman kita dengan perbuatan kasih yang nyata bagi sesama dan semesta.
Memang adakalanya kita sudah berusaha hidup dengan layak dihadapan Allah, bergiat untuk bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah dan melakukan perbuatan perbuatan yang baik bagi sesama pun semesta, namun kita tetap mendapat ujian dan tantangan yang berat. Jika hal itu terjadi, tetaplah beriman kuat dan membagikan kasih dengan tekun dan sabar. Sebab sejatinya panggilan kita adalah panggilan untuk beriman bukan panggilan bebas dari masalah. Hal ini ditegaskan oleh Mother Theresa: “God has not called me to be SUCCESSFUL. He called me to be FAITHFUL.”
Jika kesadaran ini kita pegang baik baik, maka kita akan dapat tegak berdiri dan berkata kita itu lebih dari pada orang orang yang menang, oleh karena kita telah menikmati betapa dalamnya kasih Allah bagi kita. Sebab baik maut, maupun hidup, baik malaikat malaikat, maupun pemerintah pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang atau kuasa kuasa, baik diatas maupun yang dibawah, ataupun sesuatu makhuk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Karena itu jangan lupa awali setiap harimu dengan iman yang disempurnakan dengan perbuatan baik. Tutup harimu sebelum istirahat malam juga dalam doa buat kebaikan semua orang. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dan Roh Kudus akan memenuhkan hidupmu dengan sukacita, sehingga kamu kuat dan berlimpah limpah dalam pengharapan. Wow sebuah hidup yang indah dan layak untuk dijalani.
A joyful heart is the inevitable result of a heart burning with love, kata Mother Theresa. Yup...benar! Hanya hati yang terbakar oleh cinta TUHAN yang bisa tetap meluap dengan syukur atas setiap perkara...dan itu akan meringankan langkah langkah hidup kita.
Post a Comment for "Jemaat Yang Bertumbuh Dalam Iman Dan Kasih - Part 4"