Translate

4 Rahasia Kemenangan Daud Atas Penderitaan

4 rahasia kemenangan Daud atas penderitaan ~ Landasan firman Tuhan untuk 4 rahasia kemenangan Daud atas penderitaan diambil dari kitab Mazmur. Demikianlah firman Tuhan: “Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” – Mazmur 27:13-14. Saudaraku tidak semua hal yang kita anggap benar dan adil itu dapat (dengan mudah) diperjuangkan. Adakalanya kita bahkan merasa lelah dan kalah dalam memperjuangkannya. Jika hal itu terjadi janganlah cepat menyerah dan berubah menjadi pribadi yang tidak setia. Tetaplah pegang bahwa Allah turut bekerja DALAM SEGALA SESUATU untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang hidup sesuai dengan rancang bangun panggilanNya (Roma 8:28). Bukan tidak mustahil bahwa saat ini Tuhan sedang melatih kita untuk menjadi pribadi pribadi yang tangguh justru lewat kesulitan dan penderitaan baik fisik maupun batin. Memang..ada kalanya kita justru harus bertahan dalam diam. Seperti tubuh yang terlukai, sesungguhnya ia sedang mengembangkan antibody sendiri. Latihan mengelola luka dalam ruang kesadaran batin inilah yang akan melahirkan pribadi pribadi yang tidak mudah patah apalagi menyerah. Carilah TUHAN maka kamu akan hidup, mintalah belas kasihNya, maka kamu akan dikuatkan. Seperti yang dilakukan oleh Daud, saat ia menghadapi tekanan hidup yang maha berat; Daud mengembangkan 4 sikap (proaktif) yang benar.
Satu, Daud mencari TUHAN dan mempercayakan hidupnya pada TUHAN. Daud berkata: “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Maz 27:1). Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku TETAP PERCAYA. (Maz 27:3). Dua, Daud merindu untuk datang ke rumah TUHAN. Ya, ditengah tengah situasi yang menjepit dan tertekan, Daud rindu untuk datang ke Rumah TUHAN (Maz 27:4). Sebab ia tahu di Rumah TUHANlah ia menjadi tegak, dipulihkan dan diberi kemenangan. Katanya: “maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN” - (Maz 27:6). “Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mazmur 27:13-14). Saudaraku...kemarin kita sudah mengupas 2 poin yang menjadikan Daud bisa bertahan dan bahkan makin beriman dalam menghadapi penderitaan, dan hari ini kita melanjutkan 2 poin berikutnya, yakni: Tiga, Daud percaya bahwa kebaikan TUHAN itu sedang dinyatakan. Walau Daud belum tahu kapan jawaban dan belum melihat tanda tanda kebaikan TUHAN itu dinyatakan, namun Daud percaya bahwa hal itu sedang berarak datang. Karena itu dia berkata: “Sesungguhnya, aku PERCAYA akan MELIHAT kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!” (Maz 27:13). Artinya jawaban pertolongan dan kebaikan TUHAN tengah datang dan diyakini terjadi dalam waktu dekat..di negeri orang orang hidup (bukan nanti setelah dia mati). Saya yakin ada diantara kita yang berkata: “iya saya percaya, tapi...”. Saya percaya Tuhan bisa menolong dan akan menolong saya, tapi mengapa sampai sekarang DIA tidak datang menolong? Saya sudah berdoa, sudah percaya... tapi mengapa perderitaan saya tidak segera diangkatNya...dan kegelisahan saya tidak kunjung selesai? Saudaraku, orang yang mengatakan: “aku percaya..tapi...” itu sama saja dengan tidak percaya. Sebab Ia hanya percaya pada pertolongan... dan bukan pada TUHAN. Yang ia lihat dan ia harapkan hanyalah bantuan, bukan persekutuan yang intim dengan TUHAN yang sedang datang lewat (di dalam) persoalan dan penderitaan. Tidak heran, apapun dan siapapun yang dapat menolongnya akan disebut sebagai tuhan. Ya.! Sebab ia lebih menempatkan ukuran kebaikan pada apa yang tuhan bisa lakukan buat dirinya dan bukan apa yang dia bisa lakukan buat TUHAN. Tidak mengherankan pula jika ia kemudian akan berkata: “lihat, saya aku kesusahan, aku sudah berdoa dan beriman...tetapi yang datang menjenguk dan menolongku bukan TUHAN, bukan orang orang Gereja, tetapi malahan orang orang yang ..............”. Ungkapan kejengkelan seperti ini, nampaknya lebih pada ungkapan emosi kemarahan dan "menghukum" Tuhan karena tidak bersegera menolong. Sangkanya Tuhan tidak datang menolongnya, malah orang yang berbeda agama (bahkan tidak beragama) yg datang menolong. Ia lupa bahwa TUHAN bisa memakai siapa saja, bahkan seekor burung gagak untuk menolongnya. Empat, Daud menantikan dengan sapaan dan kehadiran TUHAN. Nah..di sinilah kita perlu belajar dari Daud. Lebih dari semua jawaban atas semua pergumulannya; Daud lebih merindukan kehadiran TUHAN. Lebih dari semua berkat dan pertolongan yang diharapkan (segera) datang, Daud lebih merindukan persekutuan dengan TUHAN. (band ayat 8). Oleh sebab itu alih alih dia berkata nantikanlah jawaban (dan berkat) dari TUHAN..Daud berkata: “nantikanlah TUHAN... ya, nantikanlah TUHAN” (ayat 14). Nah, itulah 4 kunci kemenangan Daud atas cobaan dan tekanan hidup. Ia bukan hanya tangguh dalam bertahan, tetapi ia tahu apa yang dia harus kerjakan bersama dengan TUHAN. TUHAN itu sesungguhnya ada dekat di hatinya dan tak pernah meninggalkannya, yang diperlukan adalah menyadari dan mensyukurinya dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Saudara, kiranya hal itu juga menjadi acuan bagi kita dalam menghadapi beratnya perjuangan hidup. TUHAN tidak jauh dari kita, TUHAN tidak pernah absen dalam karya dan lihatlah kebaikan-Nya di negeri orang orang hidup!

Post a Comment for "4 Rahasia Kemenangan Daud Atas Penderitaan"