Translate

Rahasia Untuk Bertambah Kaya

Rahasia untuk bertambah kaya ~ Landasan firman Tuhan untuk tema rahasia untuk bertambah kaya diambil dari kitab Amsal. Demikianlah firman Tuhan : “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” – Amsal 11:24. Dunia mengajarkan prinsip hidup bahwa jika seseorang ingin hartanya bertambah atau kaya maka ia harus menghemat dan terus memperoleh. Prinsip berhemat itu bagus karena ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa hemat pangkal kaya. Hemat artinya kita berhati hati dalam hal membelanjakan uang, cermat, tidak boros, tidak besar pasak daripada tiang; namun banyak orang yang karena berhasrat kuat ingin cepat kaya atau memiliki harta berlimpah menghemat begitu rupa dan cenderung menjadi orang yang sangat kikir. Mereka pun memegang prinsip adalah lebih baik menerima daripada memberi, karena dengan menerima berarti kita memperoleh pemasukan dan keuntungan, sementara kalau memberi berarti harus kehilangan sesuatu, ada yang dikorbankan dan itu merupakan sebuah kerugian besar. Prinsip dunia itu sangat bertentangan dengan prinsip firman Tuhan yang mengajarkan: "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah 20:35). Justru orang yang diberkati adalah orang yang suka memberi dan menabur harta. Ayat nas menyatakan bahwa ada yang menyebar harta tetapi justru bertambah kaya. Sementara ada orang yang menghemat secara luar biasa namun selalu berkekurangan. Secara matematis orang yang menyebar harta seharusnya hartanya semakin berkurang dan lambat laun menjadi habis. Itulah sebabnya orang dunia menganggap ajaran tersebut sangat tidak masuk akal; dan menyedihkan lagi, banyak orang Kristen yang memilih untuk mengikuti prinsip dunia ini daripada apa yang Tuhan perintahkan.
Menurut “Collins English Dictionary”, cheapskate (pelit) as “a miserly person” or “a stingy hoarder of money and possesions (often living miserably)”: orang yang kikir atau pelit adalah orang yang sengsara atau menderita, penimbun uang dan harta benda; hati mereka terikat, diperhamba, dikuasai uang atau kekayaannnya. Tujuan hidupnya hanyalah mengumpulkan uang dan kekayaan, tapi mereka sendiri tidak menikmatinya karena tidak pernah merasa puas, selalu merasa kurang dengan apa yang ada. “Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas. Orang yang kikir atau pelit pikirannya hanya terfokus kepada uang atau hartanya”. “di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. (Matius 6:21), sampai sampai mereka tidak bisa nyenyak tidur dan selalu gelisah karena terus memikirkan bagaimana cara mengumpulkan uang atau harta sebanyak banyaknya” “kekenyangan orang kaya sekali kali tidak membiarkan dia tidur”. (Pengkotbah 5:11), tetapi susah sekali kalau harus mengeluarkan uang. Mengeluarkan uang untuk kepentingan diri sendiri saja serasa berat, apalagi mengeluarkan uang untuk berbagi dengan sesama atau membantu pekerjaan Tuhan, baginya adalah kerugian besar. Itulah ciri orang yang kikir atau pelit! Kepada jemaat di Kolose rasul Paulus memperingatkan dengan keras, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala”, (Kolose 3:5). Orang kikir sama seperti orang serakah. Berhati hatilah, Alkitab menyatakan bahwa kikir termasuk dosa penyembahan berhala, karena orang kikir menempatkan uang, materi atau harta lebih dari segala galanya. Dengan kata lain ia memberhalakan uang atau kekayaan. “Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”. (1 Korintus 6:9b 10). Hari ini kita dihadapkan pada dua pilihan: menjadi orang kikir dan memperkaya diri sendiri tetapi tidak mendapatkan bagian dalam kerajaan sorga, ataukah menjadi orang yang murah hati dan suka memberi. Murah hati sama artinya berbuat baik kepada diri sendiri (baca Amsal 11:17). Ingat, “kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa apa ke luar”. (1 Timotius 6:7). Karena itu Rasul Paulus berpesan kepada Timotius agar ia memperingatkan orang orang kaya di dunia ini supaya berbuat baik, kaya dalam kebajikan, suka memberi dan berbagi (baca 1 Timotius 6:18). “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”. 2 Korintus 9:6.

Post a Comment for "Rahasia Untuk Bertambah Kaya"