Pengharapan Orang Kristen
Pengharapan orang Kristen ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pengharapan orang Kristen, diambil dari surat rasul Paulus kepada orang-orang kudus, orang-orang percaya di kota Korintus, yaitu dalam 2 Korintus 5:1-10. Firman Tuhan tersebut secara lengkap saya lampirkan di bawah ini.
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Seluruh kehidupan iman kita hari ini dipengaruhi dan ditentukan oleh sejauh mana kita hidup dalam pengharapan kepada Allah yang berada di depan.
Menurut Jurgen Moltmann, Yahweh adalah Allah yang berada di depan yang mendahului kita. Yahweh adalah Allah yang eskatologis. Karena Allah berada di depan kita, maka Ia menarik kita menuju masa depan yang disediakan-Nya. Bukti Yahweh adalah Allah yang masa depan dan eskatologis terlihat dari firman Tuhan ini : “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” (Kel. 20:2).
Yahweh membawa umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju tempat yang Ia sediakan. Untuk itu Yahweh berjalan mendahului di depan dan menarik umat Israel ke arah Diri-Nya. Begitu juga dengan kita. Allah di dalam dan melalui Tuhan Yesus memanggil dan membawa kita keluar dari kegelapan dosa kepada terang-Nya yang ajaib – 1 Petrus 2:9. Dengan demikian Yahweh adalah Allah masa depan yang memberi harapan kita melalui karya-Nya yang membebaskan dan menyelamatkan.
Pertanyaan penting yang harus kita renungkan ialah : “Apa yang kita harapkan dari Allah yang ada di masa depan kita?”. Ada beberapa hal yang menjadi harapan kita dari Allah yang ada di masa depan kita, yaitu :
Satu, Allah menggenapi janji-Nya untuk tempat kediaman yang baru bagi kita – ay.1-5.
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Kata “kemah” dlm bhs Yun. “skaynos” sebuah kiasan untuk badan atau tubuh manusia.
Kata “kediaman” dlm bhs Yun. “oy-kee’-ah” artinya rumah; tempat tinggal keluarga.
Allah telah menyediakan tempat tinggal bersama keluarga yang permanen atau abadi, kekal di sorga – Yohanes 14:1-3.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang. Kita mengeluh
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. Oleh beratnya tekanan hidup yang harus kita pikul
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. Allah mengaruniakan Roh Kudus sebagai para kletos : penolong, penghibur yang menolong dan menghibur kita di tengah beratnya tekanan hidup sekarang
Dua, Allah menggenapi janji-Nya untuk memberikan upah yang sepadan, yang setimpal dan yang sesuai dengan kualitas hidup yang sudah kita jalani – ay. 6-10.
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, Hidup dalam kesabaran walau terasa kita jauh dari Tuhan atau seakan Tuhan jauh dari kita
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat
Hidup melihat dengan mata iman (tidak kelihatan oleh mata jasmani) bukan dengan mata jasmani (dilihat oleh mata jasmani)
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Berjuang supaya hidup kita semakin lebih baik, semakin lebih berkenan, semakin lebih layak dan semakin menyenangkan hatinya Tuhan
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. Kita akan diadili di hadapan takhta Kristus. Kita akan menerima upah yang patut atau sesuai dengan kualitas hidup kita yaitu : baik atau jahat.
Post a Comment for "Pengharapan Orang Kristen"