Translate

3 Cara Efktif Bagi Orangtua Mendampingi Anak-anaknya

3 cara efektif bagi orangtua mendampingi anak-anaknya ~ Landasan firman Tuhan untuk tema 3 cara efektif bagi orang tua mendampingi anak-anaknya, diambil dari 1 Samuel 2:11-26. Secara lengkap firman Tuhan tersebut saya lampirkan dibawah ini. 2:11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli. 2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, 2:13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya 2:14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. 2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja”. 2:16 Apabila orang itu menjawabnya: “Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan”.
2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN. 2:18 Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. 2:19 Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan. 2:20 Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: “TUHAN kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada TUHAN”. Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya. 2:21 Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN. 2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, 2:23 berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? 2:24 Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. 2:25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka. 2:26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia. Problem terbesar anak adalah menemukan gambar diri atau identitas diri sesuai dengan rancang bangun Allah dalam dirinya. Karena itu perlu dukungan dan pendampingan ortu sejak dini. Ada 3 hal yang bisa menjadi referensi buat orang tua untuk mendampingi anak-anaknya sesuai dengan tahap tahap perkembangan anak, yakni : 1) Kenali pengaruh sosial lingkungannya Teori perkembangan Psikososial dari Erik Erikson, yang menjelaskan bagaimana perkembangan seseorang itu dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budayanya. Karena itu pastikan anak anak Anda ada dilingkungan keluarga dan sosial yang tepat. 2). Kenali pengaruh kecenderungan hormonal anak Teori Perkembangan Psikoseksual dari Sigmund Freud, yang memusatkan perhatian pada usia balita sebagai masa penting pembentukan dasar bagi karakter dan kepribadian anak. Karena itu berikan asupan gizi, nutrisi dan kasih sayang yang cukup dan seimbang dari kedua orang tua. 3) Kenali perkembangan kognitif anak Teori Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget, menekankan pada schemata, yakni bagaimana perkembangan seseorang dalam mempersepsikan lingkungannya. Asupan kognitif dan kecerdasan perspektif menjadi sangat dibutuhkan. Biarkan anak anak belajar terbuka dan melihat aneka sudut pandang dan kekayaan pemahaman yang ada dan dimungkinkan ada. Jadi ternyata anak itu berkembang berdasarkan 3 hal yakni: pengaruh sosial lingkungannya, kecenderungan hormonalnya dan perkembangan kognitifnya. Karena itu kita perlu memberi pengajaran, didikan, dukungan dan pendampingan secara utuh, terbuka dan optimal. Kisah paling gamblang sebagai contoh pendampingan yang berhasil dan gagal bisa kita temui dalam kisah Samuel versus Hofni dan Pinehas. Alhasil, Samuel menggantikan Eli, sedangkan anak anak Eli sendiri terpuruk gagal dan membawa aib besar bagi keluarga. Samuel yang dilahirkan dari tangis dan doa, dibesarkan di bait Allah dibawah bimbingan Hana ibunya dan imam Eli mentornya, bertumbuh dalam karakter kepemimpinan yang luar biasa. Alkitab mencatatnya: “Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia”. Sungguh tiada hadiah yang paling indah selain melihat anak anak kita berhasil menjadi orang yang benar, baik, sukses, dicintai Tuhan dan manusia dan tiada hukuman yang paling menyedihkan bagi orang tua kecuali melihat anak anaknya gagal dan tercoreng moralnya dihadapan Tuhan dan manusia.

Post a Comment for "3 Cara Efktif Bagi Orangtua Mendampingi Anak-anaknya"