Meraih Kemenangan Di Tengah Kesesakan
Berkatalah orang" kusta itu seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini saja sampai mati? (Mungkin mereka berdoa, bernyanyi-nyanyi, mempercakapkan firman Tuhan sebagai orang" percaya tetapi setelah itu perut mereka lapar bagaimana? Mereka sedang sakit kusta bagai terpapar Virus Corona dan sangat menderita. Sakit dan lapar, berat tuh. Sakit disuruh makan enak, yang bergisi, sedang tidak ada makanan, lalu bagaimana?).
Mereka berempat saling menguatkan dengan berkata: Bila kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga.
Jadi bagaimana? Marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara orang"Aram itu. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, tetapi jika mereka mematikan kita, kita akan mati."
Lalu pada waktu senja harinya bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram itu. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang" Aram, tampaklah tidak ada orang di sana. (Keberanian mereka untuk bertindak, diberkati Tuhan, Allah menyertai mereka dan mengasihi mereka bahwa mereka ingin hidup dan tidak ingin mati. Bahwa mereka mau tertolong dan bisa menjadi kesaksian sebagai pemenang).
Saat itu TUHAN membuat tentara" Aram ketakutan bagai sedang mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar datang menyerang mereka, sehingga berkatalah seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim untuk menyerang kita, supaya mengalahkan kita."
Maka bangkitlah mereka dan melarikan diri pada sore hari itu dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.
Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum karena ada makanan dan minuman sedang berlimpah-limpah disitu, baru dimasak belum dimakan.
Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. (supaya bisa pergi mengangkut lagi, tinggal jarah)
Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."
Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan kosong dengan begitu saja." (Ketakutan memang membahayakan diri sendiri dan sangat merugikan. Di tengah kekalutan dan kesesakan tidak boleh takut. Salomo berkata: Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu, Amsal 24:10).
Maka para penunggu pintu gerbang Samaria menyerukan dan memberitahukan hal itu ke istana raja.
Sekalipun masih malam, raja bangun juga, lalu berkata kepada para pegawainya: "Baiklah kuterangkan kepadamu apa maksud orang" Aram itu terhadap kita. Mereka tahu bahwa kita ini menderita kelaparan, sebab itu mereka keluar dari tempat perkemahan untuk menyembunyikan diri di padang, sambil berpikir: Apabila orang Israel keluar dari dalam kota, kita akan menangkap mereka hidup-hidup, kemudian kita masuk ke dalam kota mereka."
Lalu salah seorang pegawai raja Yoram (penasihat) menjawab kepadanya: "Baiklah kita ambil lima ekor kuda yang masih tinggal di dalam kota ini; tentulah keadaannya seperti seluruh khalayak ramai Israel yang sudah habis mati dibunuh orang" Aram! Biarlah kita suruh saja orang pergi, supaya kita lihat." (Tak usah takut, pergi chek saja dulu, jangan langsung anggap hoax dan mati nyali).
Sesudah itu mereka mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh mereka menyusul tentara Aram sambil berkata: "Pergilah melihatnya!"
Lalu pergilah mereka menyusul orang-orang itu sampai ke sungai Yordan, dan tampaklah seluruh jalan itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang dilemparkan oleh orang Aram pada waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian pulanglah suruhan-suruhan itu dan menceritakan hal itu kepada raja.
Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang ter baik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.
(2 Raja-Raja 7:3-16)
MILIKILAH IMAN DI DALAM KESESAKAN KARENA IMAN MENGALAHKAN DUNIA. DENGAN IMANKU, AKU SEHAT, AKU SEMBUH, AKU TERTOLONG DAN MENJADI BERKAT
Ibrani 11:1; 1 Yohanes 5:1-5
Iman yang mengalahkan dunia adalah iman kepada Yesus Kristus yang telah sanggup melakukan ketaatan akan perintah-perintah Allah tanpa paksaan. Dan setiap orang yang beriman kepada Yesus Kristus bukan saja dapat mengalahkan dunia tetapi juga memperoleh keselamatan jiwanya dan hidup yang kekal.
Meraih kemenangan di tengah kesesakan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema meraih kemenangan di tengah kesesakan diambil dari kitab Mazmur. Demikianlah firman Tuhan : "Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, karena Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita" (Mazmur 60:14)
TUHAN sendiri akan berperang untuk kita, dan kita akan diam saja." Keluaran 14:14
Ada empat orang kusta sedang berbaring di depan pintu gerbang kota Samaria pada jaman pemerintahan raja Yoram atas Israel sekitar tahun 849-842 SM. Saat itu Benhadad raja Aram mengepung kota Samaria dan terjadilah kelaparan yang luar biasa.
Post a Comment for "Meraih Kemenangan Di Tengah Kesesakan"