Hidup Dalam Kejujuran
Hidup dalam kejujuran ~ Landasan firman Tuhan untuk tema hidup dalam kejujuran, diambil dari Injil Matius 5:37. Saudara yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus Kristus pernakah kita jujur dalam apapun juga? Kejujuran sering dipahami sebatas soal pernyataan, yakni memberi pernyataan tentang sesuatu apa adanya, sesuai dengan kenyataan. Jika orang mengaku bujungan, dan dia memang bujungan, dia telah bersikap jujur. Dalam hidup kita memang kita perlu jujur dalam apapun juga bahwa kejujuran adalah kunci dari keberhasilan jika kita jujur maka kita akan di percaya bagi banyak orang dan bahkan kita banyak di sukai orang.
Tuhan memang bersabda, “Jika ya, hendaklah kamu katakana Ya, Jika tidak hendaklah kamu katakana tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari sijahat. Jadi memeberi pernyataan sesuai dengan fakta memang sebua sikap jujur. Tetapi, kita tahu, lingkup makna sabda itu tidak hanya sebatas pernyataan, tetapi meliputi segenap hidup kita. Artinya, lingkup kejujuran tidak sebatas kujujuran dalam kata. Ia meliputi hidup kita seutuhnya, dengan atau tanpa kata.
Jika kita jujur, kita akan mengikuti talenta dan waktu yang ada pada kita, hingga misalnya kita rela melayani dibidang yang kita mampu. Jika kita jujur, kita takkan berlagak mumpuni demi suatu posisi, tetapi mengakui keterbatasan diri dan menyilakan orang lain yang mampu. Jika kita jujur, kita mengakui bahwa yang baik adalah yang baik, yang jahat adalah jahat, siapapun yang mengatakan atau melakukannya. Jika kita jujur, kita akan jujur menakar hati kita, dan mengoreksinya jika itu harus.
Jika kita jujur kita akan berusaha memeberlakuakan apapun yang kita tahu seharusnya berlaku. Oleh karena kenyataan banyak orang yang menayala gunakan sumpah untuk membenarkan dirinya, Yesus menegaskan bahwa orang yang percaya kepada-Nya tidak perlu bersumpah. Bila ya dan tidak bila tidak. Pengikut Tuhan tidak memiliki hak untuk mengklaim Tuhan membela dirinya. Janji Tuhan untuk membela anak-anaknya merupakan anugerah semata. Artinya pengikut Tuhan harus hidup sedemikian hingga kata-katanya, baik “ya” maupun “tidak” sudah cukup menjadi jaminan kebenaran.
Era ini sering disebut sebagai era informasi. Informasi dalam sekejap mata dapat beredar kesuluruh dunia. Namun informasi yang beredar bisa sangat menyesatkan. Isinya penipuan dan kebohongan namun karena dibungkus dengan kata dan gambar yang sangat memikat akhirnya diterima sebagai kebenaran. Anak Tuhan harus memerangi kebohongan seperti itu. Caranya adalah dengan berkata bemar, bersikap dan bertindak benar pula.
Ayat 37 “jika ya hendaklah kamu katakana ya, jika tidak hendaklah kamu katakana tidak” Mungkin kita semua masih ingat akan firman Tuhan melalui hukum taurat yang kesembilan, “Janganlah mengucapkan saksi dusta atas sesamamu” Tuhan Yesus mau kembali menegaskan apa yang tertulis di hukum Taurat dengan lebih mempertegasnya. Kehidupan manusia di hancurkan bukan hanya oleh kebencian dan pembunuhan, oleh perzinahan dan kecemaran, tetapi juga oleh kepalsuan, kebohongan. Dalam hal ini Tuhan Yesus mempertahankan kesungguhan akan hukum Allah itu.
Pada waktu itu, didalam prektek pergaulan hidup, orang Israel mahir sekali mempergunakan segala tipu daya muslihat untuk mengakali hukum Allah itu. Mereka mahir sekali dalam memutar balikan fakta. Yang benar dan yang tidak benar bisa mereka katakana benar. Dan untuk hal itu mereka mengangkat sumpah untuk memperkuat legimitasi mereka atas kebohongan mereka.
Saudara-saudara tentu bisa membayangkan betapa kacaunya keadaan pada waktu itu. Apabila setiap orang yang berbohong, mengucapkan sumpah, bahkan para pedangang yang ada dibait suci Allah berani bersumpah demi sorga bahwa barang dagangan mereka dapat dipercaya harganya, maka akan terjadilah pembohongan yang salah. Bahkan mereka berani mengatas namakan demi Tuhan sendiri. Saudara-saudara yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus Kristus, keberanian untuk mengatakan yang sujujurnya sangat diperlukan pada saat ini. Tuhan menuntut kita supaya kita bertindak jujur dalam segala hal, bukan hanya kepada orang lain, tetapi juga kepada diri kita sendiri, kejujuran adalah sesuatu yang mahal harganya pada saat ini. Dulu, anda tentu tahu apa yang terjadi ketika orang-orang jujur menenatng pemerinthan yang tidak jujur. Banyak yang ditekan, dipenjarakan, bahkan banyak yang hilang dan sampai sekarang tetap tidak pernah ketahuan dimana ujung rimbanya. Demikian juga yang terjadi dipekerjaan kita masing-masing. Untuk mencari aman, kadang-kadang kita hanya menurut kepada atasan kita tahu apa yang dilakukannya adalah salah. Kita tidak berani mengatakan ya jika ya, dan tidak jika tidak.
Saudara yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus Kristus, dalam kehidupan kita kita perlu jujur sebab yang paling utama dalam hidup ini adalah kejujuran. Di tengah hidup yang penuh kepalsuan dan kekerasan, berilah kekuatan untuk hidup benar dan mengasihi, jadilanlah dirimi orang yang takut akan Tuhan. Jadilah orang yang benar di mata semua orang. Kalau saudara masi melakukan kebohongan maka dari itu bertobatlah, rubhalah itu menjadi orang yang berintegritas.
Post a Comment for "Hidup Dalam Kejujuran"