Translate

Masih Bisakah Kita Memberi Dimasa Covid 19

 Masih bisakah kita memberi dimasa Covid 19 ~ Landasan firman Tuhan untuk tema masih bisakah kita memberi dimasa Covid 19, diambil dari 2 Korintus 8:1-5. Secara lengkap firman Tuhan tersebut saya sertakan di bawah ini. Silahkan para membaca dan mengikuti penjelasannya secara sekesama.

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. 

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. 

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

Memberi persembahan merupakan salah satu topik yang diajarkan baik oleh para nabi dalam Perjanjian Lama kepada bangsa Israel maupun oleh Tuhan Yesus dan para rasul dalam Perjanjian Baru. Sampai hari ini, gereja tetap konsisten memelihara pengajaran tersebut dan melakukannya dalam kesetiaan disetiap ibadah yang dilakukan.

Pertanyaan pentingnya ialah : masih bisakah kita memberi dimasa Covid 19 ini? Jawabannya ialah kita masih bisa memberi dimasa Covid 19. Apa alasannya bahwa kita masih bisa memberi dimasa Covid 19 ini?

Pertama, masih ada iman dan harapan kepada Allah2 Kor. 8:5b – “Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah”.

Jemaat Makedonia adalah jemaat yang tahu betul arti memberi diri kepada Allah. Masa kini dan masa depan mereka ada dalam providensia (dipelihara dan dijamin) oleh Allah. Termasuk soal ekonomi.

Cinta mula-mula – masih ingat saat pertama kali percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi? Kita begitu bersemangat, berapi-api dan berkobar-kobar melakukan sesuatu untuk Yesus. Kala itu kita rela berkorban apa saja demi Yesus termasuk dalam hal memberi.

Covid 19 merupakan momentum bagi kita untuk mengobarkan kembali cinta mula-mula kepada Kristus. Kita memberi dalam iman dan pengharapan kepada Dia yang memilihara hidup kita.

Burung saja Allah pelihara, apalagi kita. Jadi, Covid 19, bukan alasan bagi kita untuk tidak memberi. Justru Covid 19 memotivasi kita untuk lebih lagi beriman dan berpengharapan kepada Allah.

Kedua, masih ada kemauan kuat untuk memberi – 2 Kor. 8:4: “Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus”.

Beratnya masalah hidup yang mereka alami dan hadapi tidak menjadi penghalang untuk memberi – “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan” – 2 Kor. 8:2.

Kemiskinan jemaat Makedonia bukan penghalang untuk memberi dengan murah hati, bahkan mereka memberi melebihi kemampuan mereka – “Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka” – 2 Kor.8:3. 

Covid 19 bukan menjadi alasan untuk mengurungkan dan melemahkan kemauan kita untuk memberi. Justru, Covid 19 harusnya menjadi cambuk bagi kita untuk lebih lagi memberi.

Jadi, tidak hanya memberi diri, tetapi juga apa yang ada pada diri kita (waktu, tenaga, pikiran dan juga uang).

Ketiga, masih ada kesempatan untuk memberi – 2 Kor. 8:4: “Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus”.

Jemaat Makedonia memberi dengan rela hati karena mereka menganggap kesempatan memberi sebagai kasih karunia. Kegairahan dan antusias mereka untuk memberi bagi jemaat di Yerusalem (yang belum pernah mereka jumpai) mendemonstrasikan sikap persaudaraan kristiani di dalam Kristus. Dan mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka rebut kesempatan untuk menabur karena itu adalah kasih karunia.

Apalah artinya memberi diri kepada Allah dan memiliki kemauan kuat untuk memberi, tetapi tidak ada kesempatan untuk mengaplikasikannya? Kita tidak tahu berapa lama kita hidup. Oleh karena itu, rebut dan ambil kesempatan untuk memberi karena kesempatan memberi tidak akan datang dua kali. Bersyukurlah karena kita diberi kesempatan oleh Tuhan sebagai jawaban doa bagi orang tersebut melalui kita.

Masih bisakah kita untuk memberi dimasa Covid 19 ini? Jawabannya ialah kita masih bisa memberi. Alasannya karena : Satu, masih ada iman dan harapan kepada Allah. Dua, masih ada kemauan kuat untuk memberi. Tiga, masih ada kesempatan untuk memberi. Amin

Post a Comment for "Masih Bisakah Kita Memberi Dimasa Covid 19"