Kemerdekaan Dalam Kristus
Kemerdekaan dalam Kristus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema kemerdekaan dalam Kristus diambil dari Injil Yohanes 8:30-36. Dalam Yohanes 8:36, dikatakan demikian: "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.
Arti Kata Merdeka
Kata merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai : "bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa". Jadi, merdeka artinya : 1) seseorang atau sekelompok orang atau suatu bangsa tidak lagi dijajah oleh orang lain, atau oleh kelompok lain, atau oleh bangsa lain. 2) seseorang atau sekelompok orang atau suatu bangsa tidak lagi berada di bawah tuntutan suatu hukum yang menuntutnya. 3) seseorang atau sekelompok orang atau suatu bangsa sudah mandiri dan menentukan hidup dan nasibnya tanpa campur tangan orang lain.
Perspektif Terhadap Kemerdekaan
Banyak orang peduli pada penjajahan yang dialami suatu bangsa oleh bangsa lainnya. Dan bangsa yang terjajah akan berusaha mati-matian untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan itu. Namun seberapa banyak orang yang peduli pada kemerdekaan sejati, yaitu lepasnya belenggu dosa yang menjajah dirinya?
Cara Untuk Merdeka
Untuk mengalami kemerdekaan sejati, seseorang harus merespons Injil dengan percaya kepada Kristus (30). Terhadap mereka yang percaya, Yesus menasihati mereka untuk tetap tinggal di dalam firman-Nya. Orang yang tetap tinggal akan dikenal sebagai murid Kristus dan akan mengetahui kebenaran sejati. Kebenaran itulah yang akan membebaskan orang dari segala belenggu baik dosa, kebiasaan buruk, akar kepahitan, maupun hawa nafsu.
Pernyataan orang Yahudi bahwa mereka adalah anak-anak Abraham dan tidak diperbudak oleh siapa pun jelas tidak mendasar, karena mereka pada waktu itu dijajah Roma. Di samping itu, mereka diperbudak secara rohani sebagai hamba dosa karena terus hidup di dalam dosa. Hanya mereka yang percaya kepada Kristus sajalah yang akan mengalami kemerdekaan sejati dari perbudakan dosa (36).
Selain itu, pengakuan orang Yahudi bahwa Abraham adalah bapak mereka juga tidak tercermin dalam hidup mereka, karena Abraham suka menyambut utusan Allah (Kej. 18:1-8) serta percaya dan taat kepada Allah. Sebaliknya, mereka justru menyukai kebohongan dan ingin membunuh Yesus. Maka Yesus mengatakan bahwa bapak mereka sebenarnya adalah Iblis karena sejak semula Iblis adalah pendusta dan pembunuh manusia serta tidak hidup di dalam kebenaran. Mereka telah mengikuti bapak mereka itu sehingga terus menolak Yesus dan kebenaran-Nya (45-46).
Firman Tuhan hari ini dengan jelas memberitahu kita bahwa status sebagai orang Kristen tidak serta merta menjadi jaminan bahwa kita pasti selamat, mengerti kebenaran, dan mengalami kemerdekaan sejati. Keselamatan dan kemerdekaan sejati hanya kita peroleh bila kita mau percaya kepada Yesus dan itu dibuktikan dengan hidup dalam kebenaran.
Post a Comment for "Kemerdekaan Dalam Kristus"