Translate

Meninggalkan Zona Nyaman Karena Tuhan

Meninggalkan zona nyaman karena Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema meninggalkan zona nyaman karena Tuhan diambil dari surat Ibrani 11:8-19. Kisah Abraham adalah kisah tentang Iman.meski ada kalanya ia goyah (Kejadian 20). Ada tiga hal penting tentang Abraham.ketiganya dimulai dgn " karena Iman ".

1. Abraham meninggalkan tanah kelahirannya di Ur yang tidak mengenal Allah menuju ke tempat yang ditunjuk oleh Allah, padahal Abraham belum pernah tahu tentang tanah perjanjian Tuhan (waktu itu tdk ada brosur mewah mengkilap dgn foto-foto yang indah). Ia percaya saja kepada Tuhan, tanpa membantah langsung pergi. 

2. Karena Iman Abraham percaya akan janji Allah yang mustahil di usianya yang lanjut bahwa Ia punya putra (waktu itu Sara sudah Expired) dan dari Ishak akan lahir lebih banyak lagi keturunannya. 


3. Karena Iman Abraham mempersembahkan Ishak, anak tunggalnya yang begitu berharga.Bagaimana Allah dapat memenuhi janjinya jika Ishak satu-satunya Anak dikorbankan.

Dalam ketiga hal itulah Abraham menunjukan dirinya sebagai org Beriman. Ia rela meninggalkan zona nyaman menuju ketidakpastian. Ia percaya Tuhan sanggup melakukan hal yang mustahil bagi manusia,dan ia menunjukan ketaatan dengan rela menyerahkan berkat terbesarnya. 
Dalam Iman, Abraham adalah "bapa kita semua". Abraham belum memperoleh semua yang dijanjikan Allah.

Namun Abraham yakin sedang dalam perjalanan menuju ke "tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi" yang telah dipersiapkan Tuhan. Ia percaya bhw tujuan akhirnya bukan di bumi, bahkan ketika tiba di Kanaan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya,ia mengalami kelaparan. Keturunannya juga mengalami kelaparan. Apakah ini berarti Tuhan berbohong? Tidak. 

Ini adalah tanda bagi Abraham dan yang lainnya termasuk saudara dan saya bahwa janji Tuhan adalah sebuah Realitas rohani yang lebih dari sekadar tanah, hasil bumi maupun kekayaan. Diperlukan Iman yang kuat untuk menyakini hal ini dan hidup benar dengan "Komitmen yang bulat".

Konklusi : ditengah-tengah multi krisis seperti ini akibat Virus Corona, maukah kita tetap komitmen secara bulat kepada Bapa di sorga untuk melayani dengan serius. AMIN

Ev. Lieman Handoko

Post a Comment for "Meninggalkan Zona Nyaman Karena Tuhan"