Translate

Menjadi Pahlawan Sejati

Menjadi pahlawan sejati ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi pahlawan sejati diambil dari 1 Samuel 18:6-9. Menjadi seorang pahlawan merupakan suatu sebutan yg dikenakan seseorang yg karena keberanian dan pengorbanannya dlm membela kebenaran; atau seorang pejuang yg gagah berani.

Sebutan sebagai seorang pahlawan itu pun dapat dikenakan bagi para pemimpin yg sudah berjuang utk menegakkan keadilan bagi mereka yang tertindas. Bahkan tidak ketinggalan juga bagi para prajurit yang bertempur di Medan peperangan untuk merebut daerah kekuasaan mereka.

Dalam Kitab 1 Samuel 18:6-9 memberikan pembelajaran bagi kita untuk belajar dari sikap kepahlawanan Saul dan Daud. 


Banyak musuh yang sudah mereka tewaskan. Namun musuh berikut yang akan mereka hadapi adalah ujian tentang sikap hati mereka berdua melalui pujian yang dilontarkan oleh para wanita Israel terhadap keberhasilan mereka berdua tersebut, seperti yang dijelaskan dalam ayat 6-7. Dari penjelasan kedua ayat tersebut dapat terlihat siapa sesungguhnya pahlawan yang sejati itu.

1. Sikap Saul.
Saul yang sdh mengalahkan beribu-ribu musuh, namun setibanya di kediaman sendiri, Saul menjadi seorang yang lemah, ketika menghadapi pujian kepada dirinya atas kemenangan yang ia raih di Medan pertempuran.

Saul memiliki sikap yang reaktif dalam menanggapi pujian itu, yaitu Saul mulai bersikap:

A. Saul menjadi marah ketika mengetahui kalau Daud memiliki kelebihan dibanding dengan dirinya (ay. 8)

B. Saul menyimpan sikap iri hati terhadap Daud selama hidupnya (ay. 9).

C. Hidup Saul mulai terganggu oleh karena panas hati tersebut, sehingga dirasuki roh jahat, yang akibatnya Saul tidak fokus terhadap tugasnya, melainkan berfokus pada hanya memikirkan kekurangan dirinya.

D. Saul menjadi takut akan kehilangan jabatannya sebagai seorang raja yang akan digantikan oleh Daud. (ay. 12)

E. Saul mulai bertindak kriminal, yaitu dengan berusaha untuk membunuh Daud yang dianggap sebagai pesaing atau musuhnya. (ay. 11)

2. Sikap Kepahlawanan Daud.
Ketika Daud menghadapi pujian dari para wanita Israel seperti yang dikatakan dalam ay. 6-7, maka sikap yang ditunjukkan Daud adalah:

A. Daud bersikap tenang, sebab apa yang Daud alami adalah sebua fakta yang ia hadapi dalam Medan pertempuran.
Daud yakin bahwa Tuhan besertanya, untuk membela umat Allah untuk melawan musuhnya (17:37).

Sikap hati yang tenang tersebut memampukan Daud mengalahkan Goliad, binatang buas, serta pujian yang diterimanya atas keberhasilan yang diraihnya. Karena Daud sadar kalau keberhasilannya itu karena Tuhan.

B. Daud tetap fokus pada tugasnya untuk melayani Saul dengan memainkan kecapi untuk menenangkan pikiran Saul (18:10b, 11b).

Daud tidak merasa terganggu terhadap pujian dari para wanita Israel, serta kemarahan Saul, melainkan Daud tetap fokus pada tugasnya sebagai seorang prajurit, maupun seorang pelayan raja.

Dari kisah kepahlawanan Saul dan Daud tersebut, kita dapat mengoreksi diri kita. Seperti siapakah sikap kepahlawanan kita yang dapat kita petik dari antara kedua tokoh tersebut.

Mungkin sudah banyak keberhasilan yang kita raih selama ini, baik itu di dalam keluarga, dalam pelayanan yaitu memimpin umat yang Tuhan percayakan bagi kita, dalam memimpin organisasi, ataupun memimpin perusahaan.

Namun bagaimana dengan sikap kita ketika menerima pujian atau kritikan dari orang lain. Seperti Saul atau seperti Daud kah kita, ketika menerima pujian dan kritikan dari orang lain.

Kiranya melalui renungan firman tersebut, kita masing-masing dapat mengoreksi diri sendiri sebagai pahlawan-pahlawan Kristus di ladang pelayanan-Nya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita selalu.

Pdt. Yoseph Malesy, M.Th

Post a Comment for "Menjadi Pahlawan Sejati"