Belajar Dari Daud Tentang Perkenanan Tuhan
Belajar
dari Daud tentang perkenanan Tuhan ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema belajar dari Daud tentang perkenanan Tuhan, diambil dari 1 Samuel
13:14 dan Mazmur 89:21 serta Kisah Para Rasul 13:22. Dalam 1 Samuel 13:14,
ditegaskan demikian: “Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah
memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi
raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN
kepadamu”.
Bangsa Israel pasca keluar
dari tanah Mesir dan memasuki tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan sesungguhnya
memiliki pemerintahan yang Theokrasi atau pemerintahan yang berpusat pada Allah
dimana Yahweh Elohim sebagai Raja mereka. Namun, dalam perjalanan waktu, bangsa
Israel yang kala itu dibawah kepemimpinan Samuel sebagai hakim, bangsa Israel
meminta raja agar mereka sama seperti bangsa-bangsa lain yang ada di sekitar
mereka.
Maka terpilihlah Saul
sebagai raja pertama Israel. Awalnya, Saul memimpin bangsa Israel dengan baik.
Tetapi, setelah beberapa waktu kemudian, raja Saul mulai menyimpang dari apa
yang telah diperintahkan Tuhan. Akibatnya, posisi raja dicopot darinya dan
digantikan oleh Daud sebagai raja Israel yang kedua.
Daud merupakan salah satu
tokoh yang dikenal dan dikagumi oleh tiga agama samawi, yaitu agama Yahudi,
agama Islam dan agama Kristen. Daud menjadi raja kedua bagi bangsa Israel
menggantikan raja Saul.
Berdasarkan catatan penulis Alkitab,
kita menemukan bahwa Daud merupakan sosok yang mendapatkan perkenanan di hati
Tuhan atau Daud berkenan kepada Tuhan. Daud sangat mengasihi Tuhan karenanya ia
menjadi sosok yang berbeda dengan para tokoh lainnya yang ada di Alkitab secara
raja-raja yang memerintah Israel.
Dokter Lukas mencatat
tentang Daud dengan mengutip dari Perjanjian Lama. Dokter Lukas dalam pimpinan
Roh Kudus, menulis demikian: “Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah
mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan
segala kehendak-Ku” – Kisah Para Rasul 13:22. Dari firman Tuhan tersebut, kita menemukan bahwa Daud berkenan di
hati Tuhan dan senantiasa taat kepada perintah-Nya.
Karakter tersebutlah yang
dimiliki oleh Daud, sehingga Yahweh Elohim, TUHAN, Allah Israel memilih dan
menetapkan Daud sebagai raja Israel menggantikan raja Saul. Jadi, Yahweh Elohim
dalam kuasa, otoritas dan kedaulatan-Nya memilih Daud untuk memimpin umat-Nya.
Ada beberapa hal yang menjadi
pelajaran berharga bagi kita tentang perkenanan Tuhan, secara khusus dari
kehidupan Daud, yaitu :
1. Memiliki keteguhan iman
kepada Tuhan
Keteguhan iman Daud kepada
Tuhan bisa kita temukan pada saat bangsa Israel dalam kepemimpinan raja Saul
dalam menghadapi Filistin. Kala itu, bangsa Israel sedang dalam ketakutan
karena berhadapan dengan Goliat. Tetapi, Daud justru mengandalkan Yahweh Elohim
sepenuhnya dalam menghadapi Goliat.
Buah dari keteguhan imannya
kepada Yahweh Elohim, kita membaca dalam catatan Alkitab, Daud mengalahkan
Goliat. Kita membaca deklarasi iman Daud : “Engkau mendatangi aku dengan
pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN
semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu” – 1 Samuel 17:45.
2. Memiliki relasi yang
benar dengan Tuhan
Bukti bahwa Daud memiliki
relasi yang benar dengan Tuhan, terlihat dalam ibadahnya kepada Tuhan. Daud
selalu punya waktu untuk menyembah Tuhan dalam semua situasi dan kondisi. Saat
Daud bekerja sebagai gembala, dikejar-kejar oleh Saul, Daud senantiasa menaikan
pujian dan penyembahannya kepada Yahweh Elohim.
3. Memiliki kerendahan hati
di hadapan Tuhan
Daud adalah raja biasa. Ia
juga manusia biasa sama seperti kita yang berpotensi untuk jatuh ke dalam dosa.
Benar saja, Daud jatuh dalam dosa, yaitu bersinah dengan Betsyeba dan merencanakan
pembuhan yang kejam.
Pada saat Daud ditegur oleh
nabi Natan, ia mengakui dosanya dan segera bertobat. Inilah indikator bahwa
Daud sekalipun sebagai seorang raja, namun ia memiliki kerendahan hati dan
memohon belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan. Dalam Mazmurnya, Daud menulis
: “Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar
kesalahan itu.” – Mzmur 25:11. “Siapakah
aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku
sampai sedemikian ini?” – 2 Samuel 7:18.
Tiga hal di ataslah yang akhirnya membuat Daud mendapat perkenanan Tuhan dalam hidupnya. Oleh karena itu, kita juga bisa mengambil sikap seperti Daud agar kita mendapat perkenanan Tuhan dalam hidup ini. Milikilah keteguhan iman kepda Tuhan; milikilah relasi yang benar dengan Tuhan dan milikilah kerendahan hati di hadapan Tuhan. Maka, kita pasti berkenan kepada Tuhan dan hidup taat melakukan firman-Nya dalam totalitas hidup kita.
Post a Comment for "Belajar Dari Daud Tentang Perkenanan Tuhan"