Tuhan, Orang Kristen Dan Covid 19
Tuhan, orang Kristen dan Covid 19 ~ Landasan firman Tuhan untuk tema Tuhan, orang Kristen dan Covid 19 diambil dari Yosua 11.
Kitab Yosua adalah kisah sejarah bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan pasca kematian Musa, serta pembagian tanah Kanaan kepada 12 suku Israel dibawah kepemimpinan Yosua.
Tanah Kanaan adalah Tanah Perjanjian yang Tuhan janjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Yang menarik adalah, tidak berarti mentang-mentang sudah dijanjikan lalu orang Israel ‘ongkang-ongkang kaki’ dan tidak berbuat apa-apa. Untuk dapat memasuki Tanah Perjanjian tersebut, bangsa Israel harus berjuang untuk merebutnya, dan Tuhanpun menyertai bangsa Israel dalam setiap pertempuran yang mereka lakukan.
Sehingga bangsa Israel mengalami kemenangan demi kemengan.
Di sini kita melihat kombinasi yang indah antara Kuasa Tuhan Dan Tanggung Jawab Manusia. Betul Tuhan sudah menjanjikan tanah yang indah dan permai, yang berlimpah susu dan madu. Tetapi Tuhan juga ingin agar bangsa Israel melaksanakan tanggung jawabnya dengan merebut wilayah yang sudah Tuhan janjikan, dengan menumpas tujuh suku di tanah Kanaan.
Prinsip inipun berlaku di dalam hidup kita sebagai orang percaya yang sedang ‘mengembara’ di ‘padang gurun’ dunia ini. Tuhan sudah menjanjikan berkat dan pertolongan-Nya di dalam hidup kita. Namun Tuhan juga menghendaki agar kita melakukan tangung jawab kita sebagai orang percaya untuk memperoleh berkat tersebut.
Kabar baiknya, ketika kita melakukan tanggung jawab yang merupakan bagian kita, Tuhan akan melakukan bagian-Nya dengan menyertai dan memberkati kita. Do our best, and God will take the rest.
Saudara-saudara yang saya kasihi di dalam Tuhan Yesus.
Sehubungan dengan wabah Virus Corona (Covid-19) yang melanda seluruh dunia dan menelan banyak korban nyawa, sebagai orang Kristen kita yakin bahwa Tuhan Yesus adalah penolong dan pelindung kita yang sempurna. Sama sekali tidak ada keraguan akan perlindungan Tuhan.
Namun kitapun memiliki tanggung jawab untuk meredam penyebaran Virus Corona dengan tinggal di rumah, untuk sementara menghindari bertemu dengan orang (social distancing).
Dengan demikian kita membantu memutus mata rantai penularan Virus Corona. Bila kita tidak peduli dengan keadaan dan tidak mau melakukan tanggung jawab kita untuk tinggal di rumah, kita terus jalan-jaan di luar rumah dan terus berada di dalam kerumunan orang banyak, maka jangan salahkan Tuhan dan iman Kristen bila penularan Virus Corona semakin tidak terbendung dan diri kita dan keluarga menjadi korban.
Saya tahu hal ini tidaklah mudah. Karena bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang penghasilannya sangat tergantung dari bekerja di luar rumah, tentu sangat dilematis. Misalnya buruh, petani, nelayan, Gojek, Sopir taksi, seles, pedagang asongan, pedagang kaki lima, tukang parkir dll. Bila hanya tinggal di rumah, maka penghasilanpun tidak ada.
Kalau dapur tidak mengepul anak isteri mau makan apa? Kita sedang diperhadapkan kepada pilihan yang sama-sama sulit antara kebutuhan ekonomi dengan meredam penularan Virus Corona yang sangat mematikan. Jujur saya sendiri tidak memiliki jawaban dan solusi untuk ini.
Tetapi kalaupun harus keluar rumah, untuk meminimalisir penularan, ikutilah prosedur standard yang dianjurkan oleh WHO dan pemerintah.
• Menjaga jarak dengan orang minimal 1,5 meter
• Sering-sering cuci tangan dengan sabun dan Hand Sanitizer
• Memakai masker
• Jaga kesehatan dengan meningkatkan imunitas tubuh, sering berjemur di mata hari dan olah raga dalam rumah.
• Berusaha tenang dan hati yang gembira
• Terus berdoa dan jaga hubungan yang intim dengan Tuhan.
• Inilah kesempatan untuk mempererat hubungan dengan sesama anggota keluarga.
Ada banyak tips lain yang Anda bisa baca di media social.
Di dalam semuanya itu mari kita tetap tenang dan jangan panik. Ingat Tuhan Yesus berkuasa dan berdaulat atas kehidupan ini. Seburuk apapun situasi, Dia tetap pegang kendali. Karena itu teruslah hidup dekat dengan Dia.
Mazmur 62:2-3, 6-8
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
62:7 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:8 Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
Kitab Yosua adalah kisah sejarah bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan pasca kematian Musa, serta pembagian tanah Kanaan kepada 12 suku Israel dibawah kepemimpinan Yosua.
Tanah Kanaan adalah Tanah Perjanjian yang Tuhan janjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Yang menarik adalah, tidak berarti mentang-mentang sudah dijanjikan lalu orang Israel ‘ongkang-ongkang kaki’ dan tidak berbuat apa-apa. Untuk dapat memasuki Tanah Perjanjian tersebut, bangsa Israel harus berjuang untuk merebutnya, dan Tuhanpun menyertai bangsa Israel dalam setiap pertempuran yang mereka lakukan.
Sehingga bangsa Israel mengalami kemenangan demi kemengan.
Di sini kita melihat kombinasi yang indah antara Kuasa Tuhan Dan Tanggung Jawab Manusia. Betul Tuhan sudah menjanjikan tanah yang indah dan permai, yang berlimpah susu dan madu. Tetapi Tuhan juga ingin agar bangsa Israel melaksanakan tanggung jawabnya dengan merebut wilayah yang sudah Tuhan janjikan, dengan menumpas tujuh suku di tanah Kanaan.
Prinsip inipun berlaku di dalam hidup kita sebagai orang percaya yang sedang ‘mengembara’ di ‘padang gurun’ dunia ini. Tuhan sudah menjanjikan berkat dan pertolongan-Nya di dalam hidup kita. Namun Tuhan juga menghendaki agar kita melakukan tangung jawab kita sebagai orang percaya untuk memperoleh berkat tersebut.
Kabar baiknya, ketika kita melakukan tanggung jawab yang merupakan bagian kita, Tuhan akan melakukan bagian-Nya dengan menyertai dan memberkati kita. Do our best, and God will take the rest.
Saudara-saudara yang saya kasihi di dalam Tuhan Yesus.
Sehubungan dengan wabah Virus Corona (Covid-19) yang melanda seluruh dunia dan menelan banyak korban nyawa, sebagai orang Kristen kita yakin bahwa Tuhan Yesus adalah penolong dan pelindung kita yang sempurna. Sama sekali tidak ada keraguan akan perlindungan Tuhan.
Namun kitapun memiliki tanggung jawab untuk meredam penyebaran Virus Corona dengan tinggal di rumah, untuk sementara menghindari bertemu dengan orang (social distancing).
Dengan demikian kita membantu memutus mata rantai penularan Virus Corona. Bila kita tidak peduli dengan keadaan dan tidak mau melakukan tanggung jawab kita untuk tinggal di rumah, kita terus jalan-jaan di luar rumah dan terus berada di dalam kerumunan orang banyak, maka jangan salahkan Tuhan dan iman Kristen bila penularan Virus Corona semakin tidak terbendung dan diri kita dan keluarga menjadi korban.
Saya tahu hal ini tidaklah mudah. Karena bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang penghasilannya sangat tergantung dari bekerja di luar rumah, tentu sangat dilematis. Misalnya buruh, petani, nelayan, Gojek, Sopir taksi, seles, pedagang asongan, pedagang kaki lima, tukang parkir dll. Bila hanya tinggal di rumah, maka penghasilanpun tidak ada.
Kalau dapur tidak mengepul anak isteri mau makan apa? Kita sedang diperhadapkan kepada pilihan yang sama-sama sulit antara kebutuhan ekonomi dengan meredam penularan Virus Corona yang sangat mematikan. Jujur saya sendiri tidak memiliki jawaban dan solusi untuk ini.
Tetapi kalaupun harus keluar rumah, untuk meminimalisir penularan, ikutilah prosedur standard yang dianjurkan oleh WHO dan pemerintah.
• Menjaga jarak dengan orang minimal 1,5 meter
• Sering-sering cuci tangan dengan sabun dan Hand Sanitizer
• Memakai masker
• Jaga kesehatan dengan meningkatkan imunitas tubuh, sering berjemur di mata hari dan olah raga dalam rumah.
• Berusaha tenang dan hati yang gembira
• Terus berdoa dan jaga hubungan yang intim dengan Tuhan.
• Inilah kesempatan untuk mempererat hubungan dengan sesama anggota keluarga.
Ada banyak tips lain yang Anda bisa baca di media social.
Di dalam semuanya itu mari kita tetap tenang dan jangan panik. Ingat Tuhan Yesus berkuasa dan berdaulat atas kehidupan ini. Seburuk apapun situasi, Dia tetap pegang kendali. Karena itu teruslah hidup dekat dengan Dia.
Mazmur 62:2-3, 6-8
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
62:7 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:8 Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
Post a Comment for "Tuhan, Orang Kristen Dan Covid 19"