Persekutuan Doa
Persekutuan doa ~ Landasan firman Tuhan untuk tema persekuruan doa diambil dari Matius 26:41. Disaat saat seperti ini, banyak orang tinggal di rumah bersama dengan keluarga. Kalau Tuhan ijinkan ini terjadi, lalu apa yang harus kita lakukan? Bengong? Tidur diperbanyak? Bekerja dari rumah? Bersih bersih rumah? Bercocok tanam? Dan ternyata yang banyak kita lakukan adalah pantengin hape untuk makin aktif baca postingan dan meneruskan postingan perihal virus corona.
Kita tidak selektif lagi mana yang benar dan mana yang hoax. Jamu ini jamu itu, bakal begini bakal begitu. Buktinya WAG kita makin intens dan rasa kuatir kitapun makin bertambah dari jam ke jam, hari ke hari. Akibatnya kita jadi makin stress sendiri.
Kita lupa mengerjakan satu hal yang penting dan baik, yakni berdoa dan mengadakan mezbah keluarga. Ya, inilah saatnya membangun intimasi keluarga bersama dengan TUHAN lewat doa! Ya, lewat persekutuan doa keluarga.
Doa adalah cara yang terindah dan termudah untuk menjalin komunikasi dengan TUHAN dan antar anggota keluarga. Doa adalah cara yang terefektif terampuh untuk menyatukan hati keluarga yang selama ini sibuk sendiri sendiri. Dan doa adalah cara yang terdahsyat untuk bisa mengubah kebekuan komunikasi dalam keluarga dan mendatangkan damai sejahtera.
Nah, tentu ada yang bertanya bagaimana caranya? Dari mana memulainya?
Pertama, ajak keluarga untuk berkumpul. Siapkan Alkitab dan kalau ada lilin, nyalakan lilin ditengah tengah pertemuan keluarga hari ini. Ya, hari ini. Jangan ditunda tunda lagi.
Kedua, kami akan berikan bahan bacaan Alkitabnya dan perenungannya, tinggal baca dan ikuti saja langkah langkahnya:
Bacaan pertama: 2 Tawarikh 7:14
"...dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."
Perenungan:
Hari ini banyak orang berjibaku mengatasi pandemi virus corona, baik yang sakit maupun yang merawat, baik pemerintah maupun rakyat. Mari kita bantu mereka dengan doa. Kita juga cari wajah Tuhan buat keluarga kita.
Jika ada dosa maka kita minta ampun kepada TUHAN, jika ada salah, kita harus saling memaafkan. Alih alih mengubah dunia mari kita mengubah diri kita sendiri telisik pula cara kita hidup, cara kita makan dan menjaga kebersihan rumah.
(mintakan tiap anggota keluarga untuk memberikan respon baik terhadap bacaan maupun perenungannya)
Bacaan kedua: Lukas 11:1
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
Perenungan
Jika kita selama ini kesulitan untuk berdoa atau mengadakan persekutuan doa, maka sekaranglah saatnya kita belajar berdoa dan mengadakan persekutuan doa keluarga. Mari kita minta pada Tuhan Yesus untuk mengajari kita bersekutu dan berdoa.
Persekutuan keluarga, tidak perlu lama. Doa yang baik tidak tergantung dari banyaknya kata. Mulailah dari hasrat kuat untuk menjumpai hati Tuhan Yesus dan mendengar suara Tuhan Yesus. Minta IA hadir dan mengajari kita berdoa dan bersekutu dengan FirmanNya.
(mintakan anggota keluarga untuk memberikan respon baik terhadap bacaan maupun perenungannya)
Nah, kerjakan persekutuan doa atau Mezbah Keluarga hari ini di rumahmu. Ingat bahwa daya kehidupan kita bagaikan kabel dengan arus listrik. Iman percaya adalah kabelnya (kabel yang menghubungkan kita dengan Allah) dan doa adalah aliran listriknya.
Tanpa doa dan persekutuan doa kehidupan iman kita akan dingin, suam tak ada daya dan mudah diombangambingkan oleh hoax rupa rupa angin pengajaran. Tanpa persekutuan doa keluarga, iman kitapun akan menjadi gelap tak menyala komunikasi keluarga menjadi hambar.
Tuhan Yesus sendiri rajin dan rutin berdoa, dan IA berulang mengingatkan dan mengajak murid-muridNya: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Mari mulai sesuatu yang baik hari ini sesuatu yang menyenangkan hati TUHAN dan yang mendatangkan keselamatan serta damai sejahtera buat keluargamu.
Kita tidak selektif lagi mana yang benar dan mana yang hoax. Jamu ini jamu itu, bakal begini bakal begitu. Buktinya WAG kita makin intens dan rasa kuatir kitapun makin bertambah dari jam ke jam, hari ke hari. Akibatnya kita jadi makin stress sendiri.
Kita lupa mengerjakan satu hal yang penting dan baik, yakni berdoa dan mengadakan mezbah keluarga. Ya, inilah saatnya membangun intimasi keluarga bersama dengan TUHAN lewat doa! Ya, lewat persekutuan doa keluarga.
Doa adalah cara yang terindah dan termudah untuk menjalin komunikasi dengan TUHAN dan antar anggota keluarga. Doa adalah cara yang terefektif terampuh untuk menyatukan hati keluarga yang selama ini sibuk sendiri sendiri. Dan doa adalah cara yang terdahsyat untuk bisa mengubah kebekuan komunikasi dalam keluarga dan mendatangkan damai sejahtera.
Nah, tentu ada yang bertanya bagaimana caranya? Dari mana memulainya?
Pertama, ajak keluarga untuk berkumpul. Siapkan Alkitab dan kalau ada lilin, nyalakan lilin ditengah tengah pertemuan keluarga hari ini. Ya, hari ini. Jangan ditunda tunda lagi.
Kedua, kami akan berikan bahan bacaan Alkitabnya dan perenungannya, tinggal baca dan ikuti saja langkah langkahnya:
Bacaan pertama: 2 Tawarikh 7:14
"...dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."
Perenungan:
Hari ini banyak orang berjibaku mengatasi pandemi virus corona, baik yang sakit maupun yang merawat, baik pemerintah maupun rakyat. Mari kita bantu mereka dengan doa. Kita juga cari wajah Tuhan buat keluarga kita.
Jika ada dosa maka kita minta ampun kepada TUHAN, jika ada salah, kita harus saling memaafkan. Alih alih mengubah dunia mari kita mengubah diri kita sendiri telisik pula cara kita hidup, cara kita makan dan menjaga kebersihan rumah.
(mintakan tiap anggota keluarga untuk memberikan respon baik terhadap bacaan maupun perenungannya)
Bacaan kedua: Lukas 11:1
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
Perenungan
Jika kita selama ini kesulitan untuk berdoa atau mengadakan persekutuan doa, maka sekaranglah saatnya kita belajar berdoa dan mengadakan persekutuan doa keluarga. Mari kita minta pada Tuhan Yesus untuk mengajari kita bersekutu dan berdoa.
Persekutuan keluarga, tidak perlu lama. Doa yang baik tidak tergantung dari banyaknya kata. Mulailah dari hasrat kuat untuk menjumpai hati Tuhan Yesus dan mendengar suara Tuhan Yesus. Minta IA hadir dan mengajari kita berdoa dan bersekutu dengan FirmanNya.
(mintakan anggota keluarga untuk memberikan respon baik terhadap bacaan maupun perenungannya)
Nah, kerjakan persekutuan doa atau Mezbah Keluarga hari ini di rumahmu. Ingat bahwa daya kehidupan kita bagaikan kabel dengan arus listrik. Iman percaya adalah kabelnya (kabel yang menghubungkan kita dengan Allah) dan doa adalah aliran listriknya.
Tanpa doa dan persekutuan doa kehidupan iman kita akan dingin, suam tak ada daya dan mudah diombangambingkan oleh hoax rupa rupa angin pengajaran. Tanpa persekutuan doa keluarga, iman kitapun akan menjadi gelap tak menyala komunikasi keluarga menjadi hambar.
Tuhan Yesus sendiri rajin dan rutin berdoa, dan IA berulang mengingatkan dan mengajak murid-muridNya: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Mari mulai sesuatu yang baik hari ini sesuatu yang menyenangkan hati TUHAN dan yang mendatangkan keselamatan serta damai sejahtera buat keluargamu.
Post a Comment for "Persekutuan Doa"