Translate

Makna Kelahiran Kembali

Makna kelahiran kembali ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose yaitu dalam Kolose 3:5-17. MENGENAKAN MANUSIA BARU yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya (Kolose 3:10). Apa artinya MENGENAKAN manusia baru yg terus menerus diperbaharui untuk makin serupa dengan Kristus? Ayat 12: “Karena itu, sebagai orang2 pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, KENAKANLAH belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Ayat 14: “Dan diatas semua itu KENAKANLAH kasih, sebagai pengikat yg mempersatukan dan menyempurnakan”.

Jadi, yang disebut manusia baru itu tidak ditandai dengan “pakaian” indah dan jubah kebesaran imam, melainkan “pakaian” rohani sehari-hari berupa belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan, kesabaran, pengampunan dan kasih.

Orang yang mengalami hidup baru akan mengalami perubahan HATI, PERKATAAN dan PERBUATAN (ayat 15-17). Jadi, Alih-alih berdebat apakah orang yang sudah lahir baru itu bisa berbuat dosa atau tidak (seperti yang sering dipertontonkan oleh ahli Taurat), maka baiklah kita menyadari bahwa benih ilahi itu lebih berupa TANGGUNGJAWAB yang diberikan Allah kepada anak anakNya.

Apalah artinya hidup “kudus” dan “tak bercela” jika hidupnya tak memberi dampak apa apa bagi kehidupan. Terhadap orang yang demikian, Yesus malah mengatakan: “hai kamu, hamba yg jahat dan malas..(Mat 25:26)” ... sebab ketika Alu lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tdk memberi aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tdk memberi Aku tumpangan, ketika Aku telanjang, kamu tdk memberi aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku (Mat 25:42-43).

Hai kamu orang orang munafik, sebab persepuluhan dan selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu; keadilan dan belaskasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan (Mat 23:23).

Banyak orang memahami hidup baru sebagai (sekedar) perayaan PESTA kemenangan hasil dari pertobatan.  Hip..hip..huraaiii...!! Semua orang yang melihatnya akan senang dan kisah pertobatanpun didengung-saksikan. Wow!! Indah nian kisah hidup yang dibaharui.

Nah, jika hidup baru dipahami layaknya pesta kemenangan memasuki garis finish, maka semaraknya akan seperti busa coca cola. Semua yang namanya busa pasti pasti akan berangsur surut.. Saat panggung kesaksian telah dibongkar, dan saat konsekwensi hidup baru digelar...nah disitulah hidup yang sesungguhnya mulai ditakar.

Seorang teman berkisah; “lebih dari 50 % teman kantornya yang ikut camp pemulihan, ternyata setelah beberapa bulan, mereka kembali kepada hidup mereka yang lama. Padahal pada awalnya nampak dramatis perubahan hidupnya”.



Pertanyaannya, mengapa itu bisa terjadi? Apakah ini hanya lecutan emosi belaka? Apakah benih firman yang tertanam dihidupnya itu jatuhnya di tanah yang berbatu? Sehingga ia hanya bertumbuh gembira sebentar, lalu terik panas melayukannya. Atau jatuhnya di antara onak duri, sehingga terjepit di antara onak dan duri,  lemas dalam tipu daya kekayaan dan kekuatiran?

Saudara, hidup baru bukan sebuah pesta perayaan semalam. Hidup baru adalah pengolahan hidup yang SADAR dalam pilihan NALAR yang benar untuk tekun merawat benih rahmat BAPA yang AKBAR.

Bertobat karena kesadaran bahwa apa yang dilakukan itu salah dan mendukakan hati Allah, bukan karena tertangkap basah atau tak ada kekuatan lagi untuk berbuat salah. Banyak orang saat kedapatan berbuat salah (dosa), menangis dan meminta ampun. Lalu berubah penampilan dengan simbol dan gesture keagamaan yang kuat.

Banyak juga orang yang tidak berbuat dosa lagi karena ia sudah tak punya kekuatan lagi untuk melakukannya, baik oleh sebab tak punya akses lagi kesana atau karena sudah lunglai di usia tua.
Bertobat! Apa itu bertobat? Rasul Paulus berkata bahwa bertobat adalah mengakui dosa telah dilakukan, yang mendukakan hati Allah. Bertobat juga berarti berbalik dari jalan yang jahat dan kembali kepada Allah untuk dibentuk ulang lewat pembaharuan budi, sehingga dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik dan yang sempurna. Yup itulah arti bertobat.

Hidup BARU berarti siap untuk dilahirkan kembali menjadi anak Allah. Yesus berkata kepada Nikodimus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh."

Saudara, dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang dipakai untuk pengertian “baru”. Pertama, neos. Kedua, kainos. Kata neos diartikan sesuatu diperbaiki menjadi lebih baik. Jadi, ia hanya reparasi atau bentuk perbaikan dari yang lama. Misalnya membuat baju baru, atau mereparasi mobil lama hingga kelihatan seperti baru. Sedangkan kata kainos, artinya bentukan yang sama sekali baru, bukan perbaikan dari yang lama. Kainos adalah ciptaan baru, sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dan sesuatu yang secara kualitatif berbeda.

Nah, pengertian hidup baru dalam Kristus, digunakan kata  kainos. Ia dikerja-ciptakan oleh Allah. Ia adalah ciptaan baru, dilahirkan sebagai anak yang secara kualitatif berbeda dengan sebelumnya. Itulah sebabnya Yesus mengatakan manusia yang bukan dilahirkan dari daging, tetapi dilahirkan oleh Roh.

Ini yang tidak bisa dikerjakan oleh psikolog, oleh para pendidik dunia, para motivator atau bahkan para nabi. Ini hanya bisa dikerjakan oleh Roh Kudus. Berita baiknya adalah seburuk apapun masa lalu kita, sekelam apapun dosa kita, bisa dilahir-baharukan (kainos) oleh Allah secara sempurna. Dalam kualitas hidup yang benar benar baru.

Alkitab memberikan 2 gambaran yang paling gamblang untuk menjelaskan kehidupan rohani ini:
Satu, 1 Petrus 2:2 : “... jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan...”.

Mencari hal rohani adalah mencari yang murni, seperti bayi yang tumbuh sehat karena ASI bukan susu kalengan atau makanan junk food. Apa artinya? Artinya sebagai anak Allah kita mencintai Firman Tuhan, menggali langsung dari sumbernya yakni Alkitab. Kesaksian dan ilustrasi itu tidak boleh menggantikan inti dan kemurnian Firman Tuhan. 

Dua, Roma 8:14-15 : “Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah..sebab kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh karena Roh itu kita berseru : “ya Abba, ya Bapa”.

Ada kerinduan untuk senantiasa dekat dengan BAPA dan hidup mencerminkan hati BAPA. Dan itu semua dikerjakan oleh roh yang berkobar kobar, bukan roh misbar (gerimis bubar) Roh yang antusias bukan roh tugas. Roh yang memuliakan BAPA, bukan roh yang gandrung akan kemewahan dunia.

Roh yang seperti inilah yang akan diberikan BAPA kepada anak anakNya agar bisa menyingkapkan hikmat Allah yang tersembunyi. Saudara, manusia Rohani itu haus akan Firman Tuhan yang murni. Manusia Rohani itu punya passion untuk menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang terbunyi dalam diri Allah.

Manusia rohani itu diberi karunia Roh untuk bisa menafsirkan hal-hal rohani. Manusia rohani itu suka berkata-kata tentang karunia Allah. Manusia rohani itu bisa mengetahui pikiran Kristus. Maka, jadi manusia rohani yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan Firman untuk mengerjakan perkara-perkara rohani.

Post a Comment for "Makna Kelahiran Kembali"