Jangan Gelisah Hatimu
Pernyataan Yesus bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, yang tidak diketahui dan tidak dapat diikuti oleh para murid-Nya, juga peringatan-Nya kepada Petrus bahwa ia akan menyangkal diri-Nya, menimbulkan kegelisahan yang luar biasa di antara mereka (lihat Yoh. 11:33; 12:27; 13:21).
Kegelisahan mereka timbul karena mereka tidak dapat memahami misi Yesus dan rencana Allah Bapa. Yesus mendorong mereka untuk percaya pada Bapa dan juga pada-Nya (ayat 14:1).
Pertama, Yesus menegaskan bahwa barang siapa yang mengenal dan percaya kepada Dia, maka ia juga akan mengenal Allah Bapa. Sebab hanya melalui kenal dan percaya pada Yesus, seseorang dapat datang kepada Allah Bapa (ayat 6-7).
Yesus menegaskan diri-Nya sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Dia adalah jalan bukan sekadar penunjuk jalan. Dialah yang dapat membawa setiap orang berdosa kepada Allah yang kudus melalui pengurbanan-Nya sendiri.
Dia adalah kebenaran bukan sekadar pewarta kebenaran. Kata dan karya-Nya sepenuhnya dapat diandalkan untuk menyelamatkan manusia berdosa. Dia adalah hidup bukan sekadar pemberi hidup. Dialah sumber kehidupan. Itu sebabnya, Dia bisa memberikan hidup bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Kedua, Yesus memberitahukan penyebab kepergian-Nya kepada Allah Bapa, yaitu mempersiapkan tempat untuk murid-Nya. Ia juga berjanji kelak akan kembali menjemput mereka (ayat 2-3).
Ini merupakan janji eskatologis bagi kita juga bahwa kelak setiap orang percaya akan bertemu dengan-Nya dalam rumah Bapa. Hanya orang-orang yang sungguh mengenal Yesus yang akan menerimanya (ayat 4-5).
Janji ini adalah penghiburan dan peneguhan bagi iman kita.
Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan adalah fakta kebenaran Ilahi yang sering sulit diterima oleh banyak orang. Bagaimana dengan Anda? Percayakah Anda bahwa Yesuslah, Jalan kepada Allah Bapa?
Post a Comment for "Jangan Gelisah Hatimu"