Translate

Family Altar

Family Altar ~ Corona Virus Disease 2019 (Covid -19) telah menjadi Pendemi atau wabah global yang melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesa. Covid-19 telah menular ke 185 negara. Ada 275,864 kasus positif terinfeksi Covid-19, yang meninggal dunia 11,398 orang, yang sembuh sebanyak 172,554 orang.

Perlu mandapat perhatian yang serius karena prosentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga saat ini 20 Maret 2020, termasuk paling tinggi di Asia Tenggara, kalau bukan di dunia. Dari 369 kasus, 17 pasien dinyatakan sembuh dan 32 orang dinyatakan meninggal. Berarti angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia  sekitar 8,6 % (Kompas.com).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) tgl 11 Maret 2020 telah menyatakan Covid-19 sebagai Pandemi. Mencermati cepatnya penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang sangat berbahaya, pemerintah melalui Kepres No 7 tahun 2020 membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanggunglangan Corona Virus Disease (Covid-19).

Baik Bapak Presiden, Kementrian Kesehatan, termasuk para Kepala Daerah menghimbau masyarakat agar melakukan Social Distancing (menjaga jarak) untuk memutus mata rantai atau menghambat penularan Covid-19 antara lain dengan: Belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah. Sebab pertemuan yang melibatkan banyak orang sangat berpotensi bagi penularan Covid-19 yang tidak terkendali, sehingga akan menelan lebih banyak korban.

Untuk mendukung pemerintah mengatasi penyebaran Virus Corona, Gereja diminta mengubah ibadah konvensional yang biasanya berjemaah di Gereja, menjadi ibadah di rumah masing-masing. Hal ini sangat dimungkinkan dengan kemajuan teknologi melalui ibadah online atau live streaming ataupun channel youtube secara live, bisa juga melalui men-download rekaman khotbah.

Kalaupun Gereja belum punya perangkat teknologi tersebut, jemaat masih bisa melakukan ibadah di rumah dengan memakai Liturgi yang dibuat Gereja sebagai panduan. Susunan ibadahnya sama dengan yang biasa diikuti pada hari Minggu. Bedanya peserta ibadah hanyalah anggota keluarga. Selesai ibadah,  Kepala Keluarga melaporkan kehadiran dan jumlah persembahan kepada Majelis atau BPJ. Sangat simple.

Mari kita melihat Pandemi Covid-19 sebagai kesempatan bagi orang percaya untuk meningkatkan Ibabah Keluarga (Family Altar). Ibadah di rumah nilai dan esensinya sama dengan ibadah di gereja. Bahkan gereja mula-mulapun melakukan ibadah di rumah-rumah, sebelum ada Gedung gereja yang dibangun.


Tidak mengadakan ibadah di Gereja bukanlah tanda kurang iman atau takut terhadap Virus Corona, melainkan suatu sikap bijaksana untuk menjaga diri dan orang lain dari penularan Virus Corona. Raja Salomo yang Tuhan karunikan hikmat berkata: “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka” (Amsal 22:3).

Dalam situasi di mana penularan Virus Corona sangat cepat dan berbahaya, maka mengalihkan ibadah konvensional di Gereja ke ibadah di rumah masing-masing adalah langkah bijaksana. Kita tidak meragukan kekuasaan Tuhan untuk menjaga orang yang beribadah dalam jumlah yang besar di gereja, sehingga tidak tertular Virus Corona.

Tetapi ibadah di rumah juga merupakan cara yang bijak untuk menghindari malapetaka yang sudah di depan mata. Tentu kita berempati terhadap mereka yang meninggal akibat terpapar Virus Corona, eksistensi dan tugas mereka di dunia sudah selesai. Itu semua dalam kendali Tuhan.

Tetapi bagi kita yang masih hidup, untuk menghambat penularan Virus Corona secara massive, mari kita melakukan social distancing,  salah satunya dengan mengadakan ibadah di rumah masing-masing untuk beberapa waktu ke depan selama Virus Corona belum mereda. 

Dalam Kisah Para Rasul 2:4-47 dijekaskan ada 2 macam ibadah yang dilakukan oleh jemaat mula-mula, mereka tidak hanya beribadah di Bait Allah saja, tetapi mereka ada pertemuan ibadah di rumah-rumah.

Dalam Kisah Para Rasul 12:12 ada pertemuan di rumah Maria Ibunya Markus. Kisah 1:40 ibadah di rumah Lydia, Roma 1:3-5 ibadah di rumah Priskila dan Akwila. Filemon 1:2 ibadah di rumah Filemon dan masih banyak lagi.

Dengan demikian ibadah keluarga di rumah bukanlah hal baru. Bahkan Ibadah Keluarga di rumah merupakan kekuatan bagi pembinaan iman jemaat mula-mula.

Kalau selama ini ibadah keluarga dilakukan ‘Senin-Kamis’, bahkan belum pernah dilakukan, inilah saatnya kita melaksanakan ibadah di keluarga masing-masing.

Menurut penelitian, ada beberapa manfaat dari ibadah keluarga (family altar):
1. Menambah kekayaan rohani anggota keluarga.
2. Memperkokok iman dan hidup pernikahan
3. Memenangkan anak bagi Kristus
4. Membina kerohanian anak.
5. Mempererat hubungan antara anggota keluarga

Selain itu, ibadah di rumah juga bisa meningkatkan jumlah kehadiran jemaat dalam beribadah. Mengapa? Karena untuk datang beribadah ke Gereja pasti ada saja yang berhalangan, tetapi di keluarga masing-masing pasti hadir dan ikut ibadah (kecuali sakit atau lagi bepergian keluar kota atau ke luar negeri).

Dengan demikian, dilihat dari perspektif iman, wabah Covid-19 merupakah ‘blessing in disguise’  (berkat terselubung) bagi orang percaya. Dalam kondisi seperti sekarang ini, mari kita semua berkomtemplasi dengan penuh kesadaran, betapa rapuhnya hidup kita ini.

Hanya dengan Virus Corona yang kecil, sudah membuat ketakutan dan kepanikan manusia sejagat raya. Tidak ada yang dapat diandalkan dan dibanggakan di dalam hidup ini. Satu-satunya yang dapat diandalkan hanyalah Tuhan Sang Pencipta semesta alam, yaitu Yesus Kristus Jususelamat satu-satunya yang sanggup menolong, bukan hanya untuk hidup di dunia ini, tetapi untuk hidup selamanya di dalam keabadian.

Meskipun kita tidak perlu kuatir berlebihan terhadap Covid-19, tetaplah waspada dengan meningkatkan imunitas tubuh dan melakukan social distancing, salah satunya dengan beribadah di rumah masing-masing. Sementara itu kita juga tetap menjalin komunkasi yang intens terhadap sesama anggota jemaat melalui sosial media yang kita miliki. Sehingga tali silaturahim tetap terjaga.

Doa dan harapan kita semua kiranya Tuhan Yesus memberi kekuatan bagi kita untuk menghadapi Pandemi Virus Corona, juga berdoa bagi para Dokter dan Juru rawat agar Tuhan perlindungan dan kemampuan untuk menangani pasien positif Virus Corona. Dan dalam kendali Tuhan Virus Corona bisa teratasi cepat dan mereda seperti China, sehingga aktivitas kehidiupan masyarakat kembali normal dan ekonomi kembali bangkit.

Mazmur 91:1-6
91:1 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
91:2 akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
91:3 Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
91:4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
91:5 Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

1 Petrus 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Post a Comment for "Family Altar"