Translate

Ciri Orang Bijaksana Menurut Tuhan

Ciri orang bijaksana menurut Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema ciri orang bijaksana menurut Tuhan diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Efesus, yaitu dalam Efesus 5:15-21. Setiap kita ingin disebut bijaksana di hadapan orang lain, itulah sebabnya kita menempuh pendidikan  setinggi-tingginya. Tetapi apakah kita ingin disebut orang bijaksana di hadapan Allah? Seperti apakah orang yang bijaksana di hadapan Allah itu?

Alkitab berkata: “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (ayat 17) Ayat di atas bisa diterjemahkan demikian; “Sebab itu hendaklah kamu pintar dengan berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan”. Jadi orang pintar di hadapan Allah itu adalah orang yang berusaha untuk mengerti kehendak Allah.

Apakah kehendak Allah yang harus kita ketahui. Alkitab berkata: “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36). Kehendak Allah bagi setiap kita adalah agar hidup dan segala yang berkenaan dengan hidup itu ditujukan untuk kemuliaan Allah. Kalau model hidup kita dijadikan untuk kemuliaan Allah, maka kita disebut orang pintar.

Apakah ciri orang yang bijaksana menurut Tuhan? Berdasarkan firman Tuhan dalam Efesus 5:15-21, maka ada beberapa ciri orang bijaksana menurut Tuhan, yaitu:

Satu, ia mempunyai hidup yang bijaksana.
Alkitab berkata: “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” – ayat 15. Ciri yang pertama orang yang bijaksana menurut Tuhan adalah dia mempunyai kearifan hidup.

Kata arif (yun. sophos) artinya, paham, terlatih, bijaksana. Seseorang yang arif adalah seseorang yang belajar untuk bijaksana dalam menjalani hidupnya. Dia hanya akan mempergunakan hidupnya untuk memenuhi tujuan Allah atas hidupnya, yaitu untuk mempermuliakan Allah. Dia tidak akan menghabiskan waktu hidupnya kepada hal-hal yang tidak mengarah pada tujuan itu.


Orang yang arif juga adalah orang yang berusaha untuk paham bagaimana menyikapi hidup. Dia paham betul untuk apa dia hidup. Dia hidup bukan asal hidup tetapi dia hidup untuk mempermuliakan Allah. Mungkin dia tidak tahu semua hal dalam hidup ini, tetapi dia tahu betul kemana hidup itu diarahkan, yaitu untuk mempermuliakan Allah.

Orang yang arif juga berusaha untuk memiliki hidup yang terlatih. Hal ini bisa karena dia menjadi seorang pembelajar kehidupan. Mungkin dia banyak mengalami kegagalan, tetapi dia akan mencari makna dibalik kegagalan itu. Dan ketika dia berhasil dia juga sadar unuk apa dia berhasil. Baik kegagalan maupun keberhasilan muaranya hanya satu yaitu agar Allah dimuliakan.

Jadi kalau Anda mau disebut sebagai orang yang pintar dihadapan Allah, maka milikilah kearifan hidup. Bijaksanalah mempergunakan hidup Anda. Arahkanlah semua kemampuan yang ada dalam hidup Anda untuk memenuhi tujuan Allah atas hidup Anda yaitu agar hidup dan segala yang berkenaan dengan hidup Anda untuk kemuliaan Allah.

Sadarilah bahwa tujuan hidup Anda dengan segala pencapaiannya adalah hanya untuk mempermuliakan Allah. Mungkin sekarang Anda sedang mengalami pergumulan atau kegagalan, kalau hidup Anda sudah terlatih menyikapi hidup itu, maka Anda akan melihat bahwa di sana juga ada kesempatan untuk mempermuliakan Allah.

Dua, ia memanfaatkan setiap kesempatan dengan baik.
Alkitab berkata: “...dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” – ayat 16. Ada dua kata waktu yang penting salam bahasa Yunani. Pertama adalah “kronos” yaitu waktu seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sedang berjalan.

Tetapi yang kedua adalah “kairos” artinya kesempatan. Di dalam kronos (waktu yang sedang berjalan) ada terdapat kairos (kesempatan). Tetapi tidak selamanya di dalam kronos ada kairos. Jadi orang yang pintar di hadapan Allah akan berusaha mengenali dan memanfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan berikan di dalam waktu yang sedang berjalan itu untuk mempermuliakan Allah.
Jadi orang yang pintar di hadapan Allah adalah orang yang mengenali kesempatan yang Tuhan berikan dan memanfaatkan setiap kesempatan itu untuk memenuhi, tujuan Allah atas hidupnya, yaitu untuk mempermuliakan Allah.

Sebab Alkitab mengingatkan bahwa hari-hari ini sangat jahat. Kalau kita tidak hati-hati atau menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan, maka kita akan dihanyutkan oleh gelombang kejahatan dunia ini. Hanya orang yang pintar di hadapan Allah yang bisa bertahan untuk mengatasi hari-hari yang jahat itu.

Tiga, ia senantiasa dipenuhi oleh Roh Kudus.
Alkitab berkata: “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh” – ayat 18. Di sini penuh Roh Kudus diperbandingkan dengan mabuk anggur. Orang yang mabuk anggur adalah orang yang dikendalikan oleh anggur. Jadi orang yang pintar di hadapan Allah adalah orang yang tidak dikendalikan oleh anggur tetapi oleh Roh Kudus. Penuh (yun, en) artinya di dalam atau di antara.

Jadi penuh Roh Kudus artinya adalah di dalam atau diantara Roh Kudus. Maksudnya adalah ada di dalam kuasa atau dikuasai oleh Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menjadi pemimpin dan penentu arah hidupnya dan bukan dirinya sendiri. Penuh dengan roh di sini memiliki bentuk waktu pasif imperatif artinya dipenuhi berkali-kali. Memang seseorang yang percaya Yesus dibaptis oleh Roh Kudus satu kali saat dia percaya Yesus, tetapi dalam perjalanan hidup selanjutnya harus dipenuhi berkali-kali. Hal ini bergantung kepada penyerahan diri seseorang kepada Roh Kudus.

Dan seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan sadar diri bahwa dia tidak akan sanggup menghadapi hari-hari yang jahat itu dengan kekuatannya sendiri. Itulah sebabnya dia akan merelakan dirinya ada di dalam dan diantara Roh Kudus. Sebab hanya lewat pimpinan Roh Kuduslah seseorang tetap mampu memenuhi tujuan hidupnya yaitu tetap mempermuliakan Allah di tengah-tengah hari-hari yang jahat itu. Dari dalam hidupnya akan keluar mazmur, kidung pujian dan nyayian rohani (ay. 19-20).

Jadi, kalau ingin hidup Anda dikenal pintar dihadapan Allah, maka relakan diri Anda dipenuhi atau dipimpin oleh Roh Kudus dan bukan diri Anda sendiri. Kalau hidup Anda dipimpin oleh Roh Kudus maka Dia akan menuntun hidup Anda untuk sampai di tujuan hidup Anda, yaitu mempermuliakan Allah apapun kondisi hidup itu.

Empat, ia hidup dalam kerendahan hati.
Alkitab berkata: “... dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus” – ayat 21. Orang yang pintar di hadapan Allah adalah orang yang menyadari hidupnya di hadapan Allah. Hidup itu adalah anugerah dan apapun yang dicapai dalam hidup itu semata-mata oleh karena kasih karunia Allah. Dan orang yang pintar di hadapan Allah akan memiliki kesadaran ini.

Apapun pencapaiannya dia akan tetap rendah hati. Kata merendahkan diri (yun. hupotaso) memiliki arti menundukkan diri atau ada di bawah pimpinan orang lain dan rela mengambil tempat yang rendah. Jadi orang yang rendah hati adalah orang yang tidak meninggikan dirinya untuk mendapatkan penghormatan. Tetapi rela untuk berada di tempat yang rendah asal Allah dimuliakan. Karena tujuan hidupnya bukan kemuliaan diri tetapi kemuliaan Allah.

Jadi kalau Anda mau disebut orang yang pintar di hadaaan Allah, milikilah kerendahan hati. Apapun pencapaian hidup Anda, relakan diri Anda ada di bawah Allah. Biar Allah saja yang mendapatkan kemuliaan jangan Anda. Bukankah tujuan hidup Anda untuk mempermuliakan Allah? Biarlah seperti Yohanes Pembaptis kita berkata; "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yoh. 3:30)

Oleh karena itu orang yang pintar di hadapan Allah orang yang mengarahkan hidupnya untuk satu tujuan yaitu agar Allah dipuji dan diagungkan. Dan ciri orang seperti itu adakah dia memiliki kearifan hidup, menyikapi setiap kesempatan yang ada dengan baik, dan memiliki hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus serta memiliki kerendahan hati.

Post a Comment for "Ciri Orang Bijaksana Menurut Tuhan"