Makna Persembahan Kepada Tuhan 4
Makna persembahan kepada Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema makna persembahan kepada Tuhan diambil dari kitab Mazmur 116:12. Persembahan Persepuluhan
Pada prinsipnya persembahan persepuluhan itu sama dengan yang lainnya, dengan petunjuk teknis pelaksanaannya. Misalnya korban sajian itu apa saja dan bagaimana melaksanakannya.
Korban penebus dosa itu mengapa harus memercikkan darah, lemak harus dibakar, mana yang dipersembahkan kepada imam dan mana yang harus dibakar habis. Jadi semua persembahan korban yang diperintahkan oleh TUHAN, akan disertai pula oleh petunjuk pelaksanaannya yang firm dan tetap, tidak boleh ditambah atau dikurangi.
Demikian juga dengan persembahan persepuluhan. Ia adalah ketetapan korban sekaligus petunjuk dari TUHAN yang harus dikerjakan sebagai persembahan kudus bagi TUHAN. FirmanNya:
"Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN." (Imamat 27:30).
Mungkin ada yang ingin tahu kenapa kok 10 persen, bukan 20 persen atau 30 persen? Kenapa kok pembagian prosentasenya tidak didasarkan pada kekayaan atau kemampuan orang atau suku suku Israel? Misalnya kepada si A dimintakan 10% kepada yang lain dimintakan 20%, dan yang lain lagi 30%? Jawabnya adalah :
Pertama, ya karena itulah adalah perintah TUHAN. Jangan mengurangi dari apa yang ditetapkan, dan jangan pula menambahkannya sendiri.
Kedua, ini bukan iuran pajak tetapi persembahan kudus dihadapan TUHAN. Persepuluhan itu petunjuk teknis dalam ukuran kualitas dan kuantitas yang dikehendaki oleh TUHAN, seperti halnya mengapa lemak harus dibakar? Mengapa paha kanan yang harus dipersembahkan kepada imam (Im 7:32) dlsb.
Ketiga, prinsip keadilan. Dimana semua umat merasa sama kedudukannya di hadapan TUHAN, sebab sama sama memberi 10 persen dari apa yang dia miliki atau dapatkan.
Jadi tidak ada yang merasa lebih hebat dan berjasa dihadapan TUHAN. Apalagi jika persembahan ini dideklarasikan di depan umum, maka akan ada orang orang yang merasa memberi lebih banyak dan ada orang orang yang minder karena merasa memberi sedikit.
Imam yang menerima atau membawa persembahan yang berbeda beda juga bisa tidak berlaku adil. Namun jika prinsip persepuluhan ini di kerjakan maka semua merasa sama dan harus diperlakukan yang sama tanpa pilih kasih.
Keempat, untuk menopang kehidupan berkomunitas. Ini bukan pertama tama untuk kepentingan imam orang orang yang mengkhususkan hidupnya kepada TUHAN, seperti suku Lewi, tetapi untuk menjaga tatanan komunitas supaya ada keseimbangan dan kehidupan di rumah TUHAN.
Sama seperti orang yang berdonor darah, ia memberikan darahnya untuk sebuah kehidupan, tetapi pada saat yang sama ia mengalami proses pemurnian darah atau kehidupan bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu hukum ini juga berlaku untuk imam dan suku Lewi.
"Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu. (Bilangan 18:26).
Nah, itulah hukum korban persepuluhan yang sampai saat ini memang belum pernah dicabut oleh TUHAN. Persembahan persepuluhan telah menjadi fondasi dasar hidup umat TUHAN dimana saja. Baik saat mereka masih susah hidupnya diperjalanan panjang melintasi padang gurun, atau saat mereka telah memasuki dan memiliki harta (tanah) dan karier yang lebih baik di Tanah Perjanjian.
Saat mereka memiliki kedudukan (jabatan dan kuasa) yang baik dengan kerajaan yang berjaya ataupun saat mereka terlunta di tanah pembuangan sebagai budak. Umat tetap harus melakukan hukum ini secara tetap dan konsisten dengan tidak berdalih atau menipu TUHAN.
Maleakhi 3:6 berkata: "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap." Ya, TUHAN tidak berubah.. ketetapanNya tidak berubah. Karena itu jangan lagi menipu TUHAN dengan dalih dan alasan untuk tidak bersyukur atas kasih setia dan berkatNya.
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu (telah) menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! (Maleakhi 3:8).
Karena itu TUHAN mengundang kita kembali untuk melalukan bagian kita dengan setia. Jangan menjadi penipu dengan dalih situasi dan kondisi tetapi jangan juga menjadi penipu dengan memaksa (memgkondisikan) orang untuk memberi lebih dari ukuran yang telah ditetapkan dan dikuduskan oleh TUHAN yakni persembahan perseluluhan. FirmanNYA:
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." (Maleakhi 3:10)
Bersambung...!
Pada prinsipnya persembahan persepuluhan itu sama dengan yang lainnya, dengan petunjuk teknis pelaksanaannya. Misalnya korban sajian itu apa saja dan bagaimana melaksanakannya.
Korban penebus dosa itu mengapa harus memercikkan darah, lemak harus dibakar, mana yang dipersembahkan kepada imam dan mana yang harus dibakar habis. Jadi semua persembahan korban yang diperintahkan oleh TUHAN, akan disertai pula oleh petunjuk pelaksanaannya yang firm dan tetap, tidak boleh ditambah atau dikurangi.
Demikian juga dengan persembahan persepuluhan. Ia adalah ketetapan korban sekaligus petunjuk dari TUHAN yang harus dikerjakan sebagai persembahan kudus bagi TUHAN. FirmanNya:
"Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN." (Imamat 27:30).
Mungkin ada yang ingin tahu kenapa kok 10 persen, bukan 20 persen atau 30 persen? Kenapa kok pembagian prosentasenya tidak didasarkan pada kekayaan atau kemampuan orang atau suku suku Israel? Misalnya kepada si A dimintakan 10% kepada yang lain dimintakan 20%, dan yang lain lagi 30%? Jawabnya adalah :
Pertama, ya karena itulah adalah perintah TUHAN. Jangan mengurangi dari apa yang ditetapkan, dan jangan pula menambahkannya sendiri.
Kedua, ini bukan iuran pajak tetapi persembahan kudus dihadapan TUHAN. Persepuluhan itu petunjuk teknis dalam ukuran kualitas dan kuantitas yang dikehendaki oleh TUHAN, seperti halnya mengapa lemak harus dibakar? Mengapa paha kanan yang harus dipersembahkan kepada imam (Im 7:32) dlsb.
Ketiga, prinsip keadilan. Dimana semua umat merasa sama kedudukannya di hadapan TUHAN, sebab sama sama memberi 10 persen dari apa yang dia miliki atau dapatkan.
Jadi tidak ada yang merasa lebih hebat dan berjasa dihadapan TUHAN. Apalagi jika persembahan ini dideklarasikan di depan umum, maka akan ada orang orang yang merasa memberi lebih banyak dan ada orang orang yang minder karena merasa memberi sedikit.
Imam yang menerima atau membawa persembahan yang berbeda beda juga bisa tidak berlaku adil. Namun jika prinsip persepuluhan ini di kerjakan maka semua merasa sama dan harus diperlakukan yang sama tanpa pilih kasih.
Keempat, untuk menopang kehidupan berkomunitas. Ini bukan pertama tama untuk kepentingan imam orang orang yang mengkhususkan hidupnya kepada TUHAN, seperti suku Lewi, tetapi untuk menjaga tatanan komunitas supaya ada keseimbangan dan kehidupan di rumah TUHAN.
Sama seperti orang yang berdonor darah, ia memberikan darahnya untuk sebuah kehidupan, tetapi pada saat yang sama ia mengalami proses pemurnian darah atau kehidupan bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu hukum ini juga berlaku untuk imam dan suku Lewi.
"Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu. (Bilangan 18:26).
Nah, itulah hukum korban persepuluhan yang sampai saat ini memang belum pernah dicabut oleh TUHAN. Persembahan persepuluhan telah menjadi fondasi dasar hidup umat TUHAN dimana saja. Baik saat mereka masih susah hidupnya diperjalanan panjang melintasi padang gurun, atau saat mereka telah memasuki dan memiliki harta (tanah) dan karier yang lebih baik di Tanah Perjanjian.
Saat mereka memiliki kedudukan (jabatan dan kuasa) yang baik dengan kerajaan yang berjaya ataupun saat mereka terlunta di tanah pembuangan sebagai budak. Umat tetap harus melakukan hukum ini secara tetap dan konsisten dengan tidak berdalih atau menipu TUHAN.
Maleakhi 3:6 berkata: "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap." Ya, TUHAN tidak berubah.. ketetapanNya tidak berubah. Karena itu jangan lagi menipu TUHAN dengan dalih dan alasan untuk tidak bersyukur atas kasih setia dan berkatNya.
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu (telah) menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! (Maleakhi 3:8).
Karena itu TUHAN mengundang kita kembali untuk melalukan bagian kita dengan setia. Jangan menjadi penipu dengan dalih situasi dan kondisi tetapi jangan juga menjadi penipu dengan memaksa (memgkondisikan) orang untuk memberi lebih dari ukuran yang telah ditetapkan dan dikuduskan oleh TUHAN yakni persembahan perseluluhan. FirmanNYA:
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." (Maleakhi 3:10)
Bersambung...!
Post a Comment for "Makna Persembahan Kepada Tuhan 4"