Makna Persembahan Kepada Tuhan 3
Makna persembahan kepada Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema makna persembahan kepada Tuhan diambil dari kitab Mazmur 116:12. Disamping peraturan dam ketetapan mengenai 5 persembahan korban yang telah di jelaskan kemarin, ada pula persembahan buah sulung, persembahan ujukan, persembahan khusus dan persembahan persepuluhan.
Diantara persembahan persembahan tersebut diatas, saya hanya akan menjelaskan persembahan (buah) sulung dan persembahan persepuluhan saja, mengingat waktu dan prioritas. Dan dengan mengingat akan esensi dari dua persembahan tsb, kita bisa mengembangkannya pada aneka persembahan lainnya seperti kolekte (ujukan) dan persembahan khusus.
Persembahan (Buah) Sulung
Persembahan ini diberikan pertama tama dengan mengingat kisah Keluaran 12:2-12, dimana pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir memakan korban anak anak sulung, baik dari manusia maupun dari binatang. Ingatan ini terus di gaungkan sebagai rasa syukur atas penyelamatan dan pembebasan umat TUHAN.
Oleh karena itu TUHAN bertitah : "Segala anak sulung jantan yang lahir di antara lembu sapimu dan kambing dombamu, haruslah kaukuduskan bagi TUHAN, Allahmu; janganlah engkau memakai anak sulung lembumu, dan janganlah engkau menggunting bulu anak sulung dombamu" (Ulangan 15:19 )
Anak sulung dari setiap suku Israel juga harus di persembahkan atau diserahkan buat TUHAN. Tentu bukan untuk dijadikan korban sembelihan atau bakaran, tetapi di kuduskan hidupnya untuk TUHAN. Ia harus diajar untuk hidup kudus bagi TUHAN. Kata sulung dalam bahasa Ibrani "bekhor" yang berarti 'cepat datang'.
Sebagai mana buah sulung itu sangat penting bagi munculnya buah buah berikutnya, maka anak sulung dipercayai sebagai berkat awal yang cepat datang untuk membuka harapan akan curahan TUHAN berikutnya yang juga segera menyusul datang.
Anak sulung juga dipandang sebagai awal keperkasaan (Kejadian 49:3; Ulangan 2l:17; bandingkan Ulangan 33:17), puncak kejayaan. Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung.
Nah, kembali kepada persembahan sulung. Anak sulung atau buah sulung yang dibawa kepada TUHAN, diambil dari sebagian dari hasil pertanian atau anak sulung dari ternak untuk dibawa dan dipersembahkan kepada TUHAN.
Persembahan sulung menjadi ungkapan rasa syukur atas berkat TUHAN yang datangnya lebih cepat dari apa yang diharapkan...atau rasa syukur karena segala usaha dan pekerjaan yang dilancarkan oleh TUHAN.
Oleh sebab itu setiap kali umat Israel panen dan mendapatkan hasil, mereka membawa sebahian dari hasil terbaik mereka untuk dipersembahkan kepada TUHAN. Buah sulung itu mewakili seluruh hasil panen nantinya akan dikumpulkan dan dibawa ke lumbung.
Buah sulung menjadi simbol hasil terbaik dari panen. Buah sulung dibawa sebagai persembahan pada setiap peristiwa perayaan Mingguan dan perayaan panen. Dan pada saat itulah para imam akan mengingatkan kembali peristiwa keluaran dengan membaca Kitab Ulangan 16:1-6.
Apa relevansinya bagi kita?
Pertama, Gereja adalah anak sulung yang menjadi kebanggaan BAPA dan pewarta karya BAPA melalui Kristus yang menyelamatkan dunia dari dosa. Karena itu Gereja harus hidup layaknya anak sulung yang dipersembahkan kepada TUHAN.
Sebagaimana Ruben yang menjadi anak sulung Israel: "engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan."
Kedua, persembahkan anak sulungmu (the first born, yang datangnya lebih cepat) dengan menjagainya hidup dalam kekudusan dan perkenanan TUHAN. Agar melaluinya berkat TUHAN atas keluarga disalurkan dan keselamatan dari TUHAN dinyatakan. Ia akan menjadi panutan dan teladan buat adik adiknya.
Semua anak memang sama penting dan sama dikasihi TUHAN, tetapi mengingat akan praktek persembahan anak sulung akan membawa kita pada kesadaran bahwa hal yang terbaik, yang pertama dan terutama adalah milik yang harus dipersembahkan kepada TUHAN.
Ketiga, membawa persembahan (buah) sulung atas semua berkat yang telah TUHAN curahkan atas hidup kita, menyadarkan dan mengajarkan kepada kita bahwa : "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
Bersambung...!
Diantara persembahan persembahan tersebut diatas, saya hanya akan menjelaskan persembahan (buah) sulung dan persembahan persepuluhan saja, mengingat waktu dan prioritas. Dan dengan mengingat akan esensi dari dua persembahan tsb, kita bisa mengembangkannya pada aneka persembahan lainnya seperti kolekte (ujukan) dan persembahan khusus.
Persembahan (Buah) Sulung
Persembahan ini diberikan pertama tama dengan mengingat kisah Keluaran 12:2-12, dimana pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir memakan korban anak anak sulung, baik dari manusia maupun dari binatang. Ingatan ini terus di gaungkan sebagai rasa syukur atas penyelamatan dan pembebasan umat TUHAN.
Oleh karena itu TUHAN bertitah : "Segala anak sulung jantan yang lahir di antara lembu sapimu dan kambing dombamu, haruslah kaukuduskan bagi TUHAN, Allahmu; janganlah engkau memakai anak sulung lembumu, dan janganlah engkau menggunting bulu anak sulung dombamu" (Ulangan 15:19 )
Anak sulung dari setiap suku Israel juga harus di persembahkan atau diserahkan buat TUHAN. Tentu bukan untuk dijadikan korban sembelihan atau bakaran, tetapi di kuduskan hidupnya untuk TUHAN. Ia harus diajar untuk hidup kudus bagi TUHAN. Kata sulung dalam bahasa Ibrani "bekhor" yang berarti 'cepat datang'.
Sebagai mana buah sulung itu sangat penting bagi munculnya buah buah berikutnya, maka anak sulung dipercayai sebagai berkat awal yang cepat datang untuk membuka harapan akan curahan TUHAN berikutnya yang juga segera menyusul datang.
Anak sulung juga dipandang sebagai awal keperkasaan (Kejadian 49:3; Ulangan 2l:17; bandingkan Ulangan 33:17), puncak kejayaan. Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung.
Nah, kembali kepada persembahan sulung. Anak sulung atau buah sulung yang dibawa kepada TUHAN, diambil dari sebagian dari hasil pertanian atau anak sulung dari ternak untuk dibawa dan dipersembahkan kepada TUHAN.
Persembahan sulung menjadi ungkapan rasa syukur atas berkat TUHAN yang datangnya lebih cepat dari apa yang diharapkan...atau rasa syukur karena segala usaha dan pekerjaan yang dilancarkan oleh TUHAN.
Oleh sebab itu setiap kali umat Israel panen dan mendapatkan hasil, mereka membawa sebahian dari hasil terbaik mereka untuk dipersembahkan kepada TUHAN. Buah sulung itu mewakili seluruh hasil panen nantinya akan dikumpulkan dan dibawa ke lumbung.
Buah sulung menjadi simbol hasil terbaik dari panen. Buah sulung dibawa sebagai persembahan pada setiap peristiwa perayaan Mingguan dan perayaan panen. Dan pada saat itulah para imam akan mengingatkan kembali peristiwa keluaran dengan membaca Kitab Ulangan 16:1-6.
Apa relevansinya bagi kita?
Pertama, Gereja adalah anak sulung yang menjadi kebanggaan BAPA dan pewarta karya BAPA melalui Kristus yang menyelamatkan dunia dari dosa. Karena itu Gereja harus hidup layaknya anak sulung yang dipersembahkan kepada TUHAN.
Sebagaimana Ruben yang menjadi anak sulung Israel: "engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan."
Kedua, persembahkan anak sulungmu (the first born, yang datangnya lebih cepat) dengan menjagainya hidup dalam kekudusan dan perkenanan TUHAN. Agar melaluinya berkat TUHAN atas keluarga disalurkan dan keselamatan dari TUHAN dinyatakan. Ia akan menjadi panutan dan teladan buat adik adiknya.
Semua anak memang sama penting dan sama dikasihi TUHAN, tetapi mengingat akan praktek persembahan anak sulung akan membawa kita pada kesadaran bahwa hal yang terbaik, yang pertama dan terutama adalah milik yang harus dipersembahkan kepada TUHAN.
Ketiga, membawa persembahan (buah) sulung atas semua berkat yang telah TUHAN curahkan atas hidup kita, menyadarkan dan mengajarkan kepada kita bahwa : "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
Bersambung...!
Post a Comment for "Makna Persembahan Kepada Tuhan 3"