Pentingnya Buah Roh Kasih Bagi Kita
Pentingnya buah Roh kasih bagi kita ~
Landasan firman Tuhan untuk tema buah roh adalah kasih diambil dari surat rasul
Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota Galatia, yaitu dalam Galatia 5:22-23a.
Rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus
menulis: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”.
Kalau kita melakukan
observasi, analisa dan penelitian sosial, maka kita menjumpai dan menemukan
fakta empiris bahwa ada begitu banyak kebencian di dunia ini. Mulai dari
kebencian dalam keluarga atau rumah tangga sampai kepada komunitas gereja,
masyarakat bangsa dan negara.
Masyarakat yang tinggal
dalam satu komunitas yang sama menyimpan api permusuhan di dalam hati mereka
terhadap orang-orang yang seharusnya dekat dan berinteraksi dengan mereka.
Kebencian tampaknya telah memenuhi dunia, karena perang dan kekejaman telah
menyebar kemana-mana. Bagaimana pun juga kita harus mengatasi masalah kebencian
ini dan menggantikan permusuhan dengan kasih, atau dunia kita akan runtuh
menimbun kita.
Kekristenan dibangun di atas
kasih dan berkembang serta bertumbuh di dalam kasih. Inti dari kekristenan
adalah penegasan bahwa Allah mengasihi manusia. Allah meminta anak-anak-Nya
mengasihi Dia dengan sepenuh hati dan mengasihi sesama manusia seperti
mengasihi diri sendiri.
Yesus meringkas pengajaran
Musa dan para nabi ke dalam dua perintah yang luar biasa (Matius 22:35-40).
Dari pemurnian semua ajaran di dalam Perjanjian Lama ini, kita mempelajari tiga
kebenaran yang luar biasa, yaitu:
Satu, kewajiban utama kita
adalah mengasihi Allah dengan segenap hati dan kekuatan.
Dua, kewajiban untuk
mengasihi diri sendiri secara tepat sehingga kita memiliki ukuran yang tepat
untuk mengasihi sesama kita.
Tiga, Kewajiban untuk
mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri.
Perintah untuk mempraktikan
kasih di dalam dunia yang penuh kebencian ini jelas sekali. Kita harus
mengasihi Allah, diri sendiri, dan orang lain. Kita harus mengasihi orang lain
sekalipun mereka tidak menyenangkan. Kita bahkan harus mengasihi orang-orang
yang tidak kita sukai. Bagaimana mewujudkannya?
Satu,
kita membutuhkan arti kasih yang tepat
Supaya dapat menanggapi
perintah dan undangan Juruselamat kita secara tepat, kita perlu memahami arti
dari kata-kata yang Ia gunakan. Di dalam bahasa Inggris, kata kaih banyak
disalahgunakan dan diselewengkan. Orang-orang berkata, “Saya mengasihi
keluarga, sepak bola, pekerjaan, bunga, puisi, popcorn” dan sebagainya.
Di dalam bahasa Yunani, ada
empat kata yang menggambarkan perbuatan kasih, yaitu: 1) Eros. Dari kata ini
kita mengenal istilah erotis dan romantic. Ini mengacu pada reaksi kimia antara
seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kasih yang berdasarkan naluri dan
ketertarikan terhadap lawan jenis. Kasih pada level ini berpusat kepada diri
sendiri.
2) Filia. Kata tertinggi
dalam bahasa Yunani untuk menggambarkan kasih manusia, kata ini mewakili kasih
persaudaraan. Melibatkan tubuh, jiwa, dan roh seseorang dalam satu jalinan
relasi yang hangat, lembut dan harmonis satu sama lain.
3) Storge. Kata ini mewakili
kasih keluarga, kasih seorang suai kepada istrinya dan kasih seorang istri
kepada suaminya, kasih orangtua kepada anak-anaknya dan kasih anak-anak kepada
orangtuanya.
4) Agape. Para penulis
Perjanjian Baru menciptakan sebuah kata baru untuk menggambarkan suatu kualitas
relasi dan sikap yang baru terhadap satu sama lain. Kata agape ini
menggambarkan sikap dan perbuatan Allah kepada manusia. Kasih agape adalah
jenis kasih Kalvari. Kasih yang berkorban, menyerahkan diri sendiri dan tidak
layak untuk diterima. Ini adalah kasih kepada orang-orang yang tidak layak
untuk dikasihi. Ini adalah kasih yang berasal dari hati si pemberi kasih.
Dua,
Roh Kudus menyingkapkan kasih Allah kepada kita dan menciptakan kasih kita
kepada Allah.
Kata agape mewakili sikap
yang seharusnya kita miliki kepada Allah dan yang seharusnya dipraktikan oleh
kita sebagai anak-anak-Nya terhadap satu sama lain. Kasih ini digambarkan
sebagai semangat berbuat baik yang kokoh dan tidak terpatahkan.
Kita layak menerima kasih
Allah (Roma 5:8; 1 Yohanes 4:10). Kasih Allah kepada kita murni dan memberikan
hasil di dalam hidup kita (Roma 5:1-5). Kasih Allah kepada kita luar biasa.
Allah mengasihi kita saat kita masih dalam dosa (Efesus 2:1). Kasih Allah
memindahkan kita dari kematian rohani kepada kehidupan rohani (Efesus 2:5).
Kasih Allah kepada kita meluas sampai kepada kekekalan (Efesus 2:7). Kasih
Allah kepada kita bersifat kekal dan tak pernah berubah. Ketika Roh Kudus
menyingkapkan kebesaran kasih Allah kepada kita, Ia mencetuskan di dalam kita
suatu respons kasih kepada Allah.
Tiga, Roh Kudus mendorong
kita untuk memiliki kasih yang tepat terhadap diri kita sendiri.
Saya tidak sedang berbicara
mengenai narsisme. Roh Kudus tidak mendorong kita untuk jatuh cinta kepada diri
kita sendiri. Jika kita dapat mengasihi diri sendiri dengan tepat, kita akan
mampu memiliki kasih yang tepat pula terhadap sesama kita.
Kasih yang tepat terhadap
diri sendiri memampukan kita untuk menerima diri sendiri sebagai pribadi yang
unik yang telah diciptakan oleh Allah yang penuh kasih. Kasih yang tepat
terhadap diri sendiri akan membantu kita untuk mengampuni diri sendiri. Kasih
yang tepat terhadap diri sendiri akan menolong kita untuk melindungi diri
sendiri dari sikap dan kebiasaan yang merusak diri. Kasih yang tepat terhadap
diri sendiri akan membawa kita mempersembahkan diri kita kepada Allah
Tritunggal Yang Tertinggi dan Terbaik yang kita kenal. Kasih yang tepat
terhadap diri sendiri akan menantang kita untuk mengembangkan diri sendiri dan
meningkatkan kualitas hidup kita sehingga kita dapat melayani orang lain dengan
lebih baik.
Post a Comment for "Pentingnya Buah Roh Kasih Bagi Kita"