Mentoring Dalam Keluarga
Mentoring dalam keluarga ~ Landasan firman Tuhan untuk tema mentoring dalam keluarga diambil dari kitab Mazmur 127:3-5. Menjadikan keluarga kita menjadi keluarga yang kompak, aktif dan bertumbuh bersama dalam pengenalan dan pelayanan kepada TUHAN adalah kerinduan kita semua. Pertanyaannya: Dapatkah hal itu diwujudkan?
Mengingat di era millenial dan digital seperti sekarang ini; orang tua lebih sibuk membawa anak anaknya untuk les ini dan itu, sementara diwaktu kosongnya, anak anak juga sudah sibuk dengan dunia nya sendiri, peer grupnya sendiri lewat media sosial. Nah, dapatkah orang tua memberikan mentoring dan coaching rohani kepada anak anaknya? Jawabnya DAPAT. Asal kita mau menginvestasikan WAKTU dan TENAGA untuk itu secara serius dan konsisten.
Sebab pertumbuhan rohani dan karakter anak anak itu harus dikerjakan berulang ulang (kuantitas) secara serius dan membutuhkan kerterlibatan (dan keteladanan) ayah dan ibu selaku orang tua. Itulah hukum Tuhan, itulah perintah, itulah ketetapan dan itulah peraturan dari TUHAN buat orang tua (baca Ulangan 6:1-25).
Ada 5 mentoring dan coaching rohani yang bisa kita kerjakan mulai dari anak masih dalam kandungan sampai anak memasuki masa akil balik, yakni:
1. Agendakan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab bersama dengan anak selagi mereka masih dibawah 1O tahun.
Sebab pada usia usia tsb, anak masih seperti "tanah liat" yang masih mudah dibentuk. Ini adalah langkah nomor satu yg harus dilakukan untuk meletakkan dasar intimasi keluarga secara kualitas dan kuantitas. Jika hal ini tidak bisa dilakukan dengan rutin dan setia, maka kelak mustahil kita bisa mempunyai waktu yang berkualitas dengan anak anak kita.
2. Ciptakan momen kebersamaan untuk bermain, sharing dari hati ke hati, (ingat dunia anak anak adalah dunia bernain, dunia fun dan terbuka apa adanya) karena itu jauhi tuntutan2 yang diawali dengan omelan dan keluhan; pembandingan dan pengungkitan kesalahan. Sebab hal itu hanya akan membuat anak menutup hatinya dan mengeraskan kepalanya.
3. Doakan dan berkati anak anakmu dan juga mintakan doa dan berkat dari hamba Tuhan untuk anak anakmu.
Sebagaimana Lydia (Kis 16:15) yang mengundang rasul Paulus (selain membabtiskan seluruh isi keluarganya) untuk datang ke rumahnya berdoa dan memberkati anak anaknya.
Sayang sekali jika masih ada banyak orang tua yang sungkan dan tidak berani mengundang hamba Tuhan (pendeta/penatua) untuk datang ke rumahnya dan memberkati anak anaknya. Atau saat ada pendeta berkunjung di rumahnya ortu membiarkan anak anak dalam kamar/bermain dan tidak memintakan doa berkat buat anak anaknya.
Ingat orang yang diurapi oleh Tuhan adalah orang yang diberi kuasa Tuhan untuk mendatangkan pengurapan berkat dari Tuhan (band. Yak 5:14, Mat 16:19, Kis 8:17, Kis 19:6 dst)
4. Ajaklah anak untuk menjadikan Gereja sebagai rumah kedua. Kenalkanlah anak anak pada persekutuan, pujian, persembahan dan pelayanan. Dampingi anak anak untuk datang dan mengalami pertumbuhan roh dan jiwanya di gereja.
Dorong mereka untuk aktif terlibat dalam pelayanan saat mereka remaja..agar bisa seperti Samuel yang mencintai bait Allah dan Ayub yang bergaul karib dengan Allah sejak muda dikemahnya.
5. Berikan juga pendampingan (mentoring) karunia.
Ingat setiap anak itu diciptakan Tuhan hebat dan punya karunia yg khusus. Nah, temukan, dampingi dan dukung pengembangan optimal karunia karunianya. Ini penting agar anak memiliki keseimbangan antara apa yang natural dan yang supranatural. Apa yang menjadi bagiannya dan apa yang menjadi bagian TUHAN.
Itulah 5 tanggungjawab rohani yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anak anaknya...agar anak anak bisa menjadi seperti anak panah di tangan pahlawan. Sungguh, berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang (Mazmur 127:5).
Mengingat di era millenial dan digital seperti sekarang ini; orang tua lebih sibuk membawa anak anaknya untuk les ini dan itu, sementara diwaktu kosongnya, anak anak juga sudah sibuk dengan dunia nya sendiri, peer grupnya sendiri lewat media sosial. Nah, dapatkah orang tua memberikan mentoring dan coaching rohani kepada anak anaknya? Jawabnya DAPAT. Asal kita mau menginvestasikan WAKTU dan TENAGA untuk itu secara serius dan konsisten.
Sebab pertumbuhan rohani dan karakter anak anak itu harus dikerjakan berulang ulang (kuantitas) secara serius dan membutuhkan kerterlibatan (dan keteladanan) ayah dan ibu selaku orang tua. Itulah hukum Tuhan, itulah perintah, itulah ketetapan dan itulah peraturan dari TUHAN buat orang tua (baca Ulangan 6:1-25).
Ada 5 mentoring dan coaching rohani yang bisa kita kerjakan mulai dari anak masih dalam kandungan sampai anak memasuki masa akil balik, yakni:
1. Agendakan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab bersama dengan anak selagi mereka masih dibawah 1O tahun.
Sebab pada usia usia tsb, anak masih seperti "tanah liat" yang masih mudah dibentuk. Ini adalah langkah nomor satu yg harus dilakukan untuk meletakkan dasar intimasi keluarga secara kualitas dan kuantitas. Jika hal ini tidak bisa dilakukan dengan rutin dan setia, maka kelak mustahil kita bisa mempunyai waktu yang berkualitas dengan anak anak kita.
2. Ciptakan momen kebersamaan untuk bermain, sharing dari hati ke hati, (ingat dunia anak anak adalah dunia bernain, dunia fun dan terbuka apa adanya) karena itu jauhi tuntutan2 yang diawali dengan omelan dan keluhan; pembandingan dan pengungkitan kesalahan. Sebab hal itu hanya akan membuat anak menutup hatinya dan mengeraskan kepalanya.
3. Doakan dan berkati anak anakmu dan juga mintakan doa dan berkat dari hamba Tuhan untuk anak anakmu.
Sebagaimana Lydia (Kis 16:15) yang mengundang rasul Paulus (selain membabtiskan seluruh isi keluarganya) untuk datang ke rumahnya berdoa dan memberkati anak anaknya.
Sayang sekali jika masih ada banyak orang tua yang sungkan dan tidak berani mengundang hamba Tuhan (pendeta/penatua) untuk datang ke rumahnya dan memberkati anak anaknya. Atau saat ada pendeta berkunjung di rumahnya ortu membiarkan anak anak dalam kamar/bermain dan tidak memintakan doa berkat buat anak anaknya.
Ingat orang yang diurapi oleh Tuhan adalah orang yang diberi kuasa Tuhan untuk mendatangkan pengurapan berkat dari Tuhan (band. Yak 5:14, Mat 16:19, Kis 8:17, Kis 19:6 dst)
4. Ajaklah anak untuk menjadikan Gereja sebagai rumah kedua. Kenalkanlah anak anak pada persekutuan, pujian, persembahan dan pelayanan. Dampingi anak anak untuk datang dan mengalami pertumbuhan roh dan jiwanya di gereja.
Dorong mereka untuk aktif terlibat dalam pelayanan saat mereka remaja..agar bisa seperti Samuel yang mencintai bait Allah dan Ayub yang bergaul karib dengan Allah sejak muda dikemahnya.
5. Berikan juga pendampingan (mentoring) karunia.
Ingat setiap anak itu diciptakan Tuhan hebat dan punya karunia yg khusus. Nah, temukan, dampingi dan dukung pengembangan optimal karunia karunianya. Ini penting agar anak memiliki keseimbangan antara apa yang natural dan yang supranatural. Apa yang menjadi bagiannya dan apa yang menjadi bagian TUHAN.
Itulah 5 tanggungjawab rohani yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anak anaknya...agar anak anak bisa menjadi seperti anak panah di tangan pahlawan. Sungguh, berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang (Mazmur 127:5).
Post a Comment for "Mentoring Dalam Keluarga"