4 Cara Memperdalam Spiritualitas
4 cara memperdalam spiritualitas ~ Landasan firman Tuhan untuk tema 4 cara memperdalam spiritualitas diambil dari 2 Petrus 1:5-7. Harus diakui gereja sekarang lebih banyak mengerjakan aktifitas religi (religiositas) ketimbang mengolah kedalaman spiritualitas. Akibatnya banyak jemaat yang mengalami kejenuhan ketimbang pertumbuhan. Sibuk mencari perubahan dekoratif dan penataan ibadah yang atraktif ketimbang mencari wajah Tuhan.
Pertanyaannya sekarang, apa dan bagaimana memperdalam spiritualitas itu?
Satu, CONNECT.
Umat harus diajak dan dibimbing agar memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan baik secara personal maupun komunal. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita bagaikan ranting yang harus melekat pada pokok anggur yang benar, sebab diluar AKU kamu tidak dapat berbuat apa apa.
Dua, GROW.
Umat yang telah memiliki relasi hati yang intim dengan Tuhan dipastikan mengalami pertumbuhan iman, seperti pohon yang tertanam ditepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya dan yang tidak layu daunnya.
Roma 1:17 menyatakannya dengan apik, yakni : "bertolak dari iman dan memimpin kepada iman." Jadi iman itu mengalami bertumbuh. Seperti apa pertumbuhannya?
Rasul Petrus mengatakan:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang" (2 Petrus 1:5-7).
Tiga, SERVE.
Level ketiga ini adalah konsekensi logis dari level 1-2 yang dikerjakan secara serius. Kita tidak bisa langsung melompat ke level 3. Mungkin kita bertanya: lho bukankan banyak orang yang terlibat dalam pelayanaan tanpa koneksi yang intim dengan Tuhan? Bukankah banyak Hamba Tuhan yang tidak bertumbuh imannya tetapi sibuk melayani ke sana ke mari?
Mungkin saja! Tetapi pelayanan yang semacam itu hanyalah upaya untuk mencari penerimaan, pengakuan dan penghormatan, bukan lahir dari ekspresi cinta yang terkoneksi dengan jantungnya Injil. Ingat pertanyaan Tuhan Yesus kepada Petrus apakah engkau mengasihiKu, sampai 3 kali.
Baru setelah itu Petrus diperintahkan untuk mengembalakan domba-dombaKu. Ingat pula mengapa Tuhan Yesus menegur Marta dan memuji Maria.
Empat, GO.
Umat dipersiapkan untuk menjadi murid yang memuridkan. Perintah Tuhan jelas: pergilah, jadikan sekalian bangsa muridKu.
Jadi Gereja akan mengalami kegairahan dan pertumbuhan jika diajak dan dilatih untuk terlibat dalam pelayanan kasih yang konkret dan kesaksian Injil yang powerful akan rahmat dan kasih sayang TUHAN yang memperbaharui hidup manusia yang bertolak dari iman dan yang memimpin kepada iman.
Saudara, jika keempat hal tersebut dikerjakan dengan sungguh oleh gereja, maka gereja akan berakar di ke dalaman spiritualitas dan bertumbuh dalam karunia dan kuasa Kerajaan Allah.
Pertanyaannya sekarang, apa dan bagaimana memperdalam spiritualitas itu?
Satu, CONNECT.
Umat harus diajak dan dibimbing agar memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan baik secara personal maupun komunal. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita bagaikan ranting yang harus melekat pada pokok anggur yang benar, sebab diluar AKU kamu tidak dapat berbuat apa apa.
Dua, GROW.
Umat yang telah memiliki relasi hati yang intim dengan Tuhan dipastikan mengalami pertumbuhan iman, seperti pohon yang tertanam ditepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya dan yang tidak layu daunnya.
Roma 1:17 menyatakannya dengan apik, yakni : "bertolak dari iman dan memimpin kepada iman." Jadi iman itu mengalami bertumbuh. Seperti apa pertumbuhannya?
Rasul Petrus mengatakan:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang" (2 Petrus 1:5-7).
Tiga, SERVE.
Level ketiga ini adalah konsekensi logis dari level 1-2 yang dikerjakan secara serius. Kita tidak bisa langsung melompat ke level 3. Mungkin kita bertanya: lho bukankan banyak orang yang terlibat dalam pelayanaan tanpa koneksi yang intim dengan Tuhan? Bukankah banyak Hamba Tuhan yang tidak bertumbuh imannya tetapi sibuk melayani ke sana ke mari?
Mungkin saja! Tetapi pelayanan yang semacam itu hanyalah upaya untuk mencari penerimaan, pengakuan dan penghormatan, bukan lahir dari ekspresi cinta yang terkoneksi dengan jantungnya Injil. Ingat pertanyaan Tuhan Yesus kepada Petrus apakah engkau mengasihiKu, sampai 3 kali.
Baru setelah itu Petrus diperintahkan untuk mengembalakan domba-dombaKu. Ingat pula mengapa Tuhan Yesus menegur Marta dan memuji Maria.
Empat, GO.
Umat dipersiapkan untuk menjadi murid yang memuridkan. Perintah Tuhan jelas: pergilah, jadikan sekalian bangsa muridKu.
Jadi Gereja akan mengalami kegairahan dan pertumbuhan jika diajak dan dilatih untuk terlibat dalam pelayanan kasih yang konkret dan kesaksian Injil yang powerful akan rahmat dan kasih sayang TUHAN yang memperbaharui hidup manusia yang bertolak dari iman dan yang memimpin kepada iman.
Saudara, jika keempat hal tersebut dikerjakan dengan sungguh oleh gereja, maka gereja akan berakar di ke dalaman spiritualitas dan bertumbuh dalam karunia dan kuasa Kerajaan Allah.
Post a Comment for "4 Cara Memperdalam Spiritualitas"