Pengakuan Iman Kepada Kristus Menentukan Masa Depanmu
Pengakuan iman kepada Kristus menentukan masa depanmu ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pengakuan iman kepada Kristus menentukan masa depanmu diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Roma yaitu dalam Roma 10:4-15.
9. “…gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus..”
Sampai disini kita harus menyadari bahwa hal gereja sebagai persekutuan orang orang kudus itu terkait erat dengan pengakuan percaya kita akan Roh Kudus bukan berdiri sendiri. Sebab rumusan pengakuan iman rasuli itu pada pokoknya hanya tiga saja yakni percaya kepada Allah Bapa; kepada Yesus Kristus dan kepada Roh Kudus.
Sementara hal gereja sebagai persekutuan orang kudus itu dikaitkan atau tepatnya terkait erat dengan pengakuan kepercayaan kita akan Roh Kudus. Saya perlu tegaskan disini (dan ingatkan berulang ulang) betapa pentingnya gereja sebagai persekutuan orang kudus. Gereja adalah wujud konkret atau buah dari semua pengakuan kita akan Allah (Bapa; Anak dan Roh Kudus).
Rasul Paulus menggambarkan gereja bukan saja tubuh Kristus, tempat kediaman Allah di bumi ini, namun juga persekutuan KELUARGA Allah.
"Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu "jauh" sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus." (Efesus 2:13)
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang orang kudus dan anggota anggota keluarga Allah" (Efesus 2:19).
Jadi, keyakinan percaya kita itu menjadikan kita dipersekutukan menjadi keluarga Allah yang disatukan oleh darah Kristus dan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Kita tidak lagi berkumpul karena ikatan kedaerahan dan kesukuan, melainkan karena pengakuan dan pengalaman iman yang sama bahwa Allah itu Bapa kita, bahwa kita ditebus oleh darah Kristus dan dipersekutukan oleh Roh Kudus. Kita dilahir-barukan sebagai anak anak Allah yang terikat dalam ikatan keluarga yang baru, yang kudus dan am, yakni keluarga Allah. Didalam satu Roh, kita semua baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum (susu) dari satu Roh" (1 Korintus 12:13)
Sekali lagi, saat kita mengucapkan pengakuan iman rasuli (sampai pada poin ini) maka kita sepakat bahwa gereja adalah persekutuan kudus yang melintasi keturunan, kesukuan, kedaerahan atau kesamaan strata sosial. Gereja itu kudus dan am.
Rasul Paulus dalam pembukaan suratnya kepada jemaat Korintus menuliskan definisi gereja ini secara apik dan lengkap (1 Korintus 1:2-3), yakni:
1. Gereja adalah persekutuan umat percaya yang telah dikuduskan (diperdamaikan) dalam Kristus Yesus
2. Gereja yang telah menerima penebusan dan pengudusan tsb dipanggil menjadi orang-orang kudus (manusia baru) yang memperdamaikan dunia dengan Kristus.
3. Gereja menjadi komunitas yang am atau terbuka (inklusif) dengan semua orang di segala tempat. Artinya Gereja siap melayani dan bekerja sama (bermitra) dengan semua orang di segala tempat dan sepanjang abad.
4. Gereja harus tetap meletakdasarkan semua iman, pengajaran, persekutuan dan pelayanannya pada Kristus (Kristosentris). Semua yang kita lakukan adalah dari Dia, didalam Dia dan bagi Dia.
5. Gereja terlibat secara aktif dalam pelayanan kasih karunia dan pelayanan pendamaian dunia; yakni mewujudkan shalom bagi semua makhluk.
Nah, itulah "pancasila"nya Gereja, yang harus menjadi asas hidup dan landasan pelayanan Gereja (baik kedalam maupun keluar) disepanjang masa. Semua "sila" tsb saling topang dan berkesinambungan karenanya harus dihidupi dan dikerjakan semua secara utuh dan integral. Kita tidak bisa memilih menjalankan satu atau dua sila saja sambil melupakan yang lainnya. Tidak bisa! Sebab semua harus dikerjakan bersama, agar gereja sungguh menjadi gereja yang kudus dan am bagi dirinya sendiri maupun bagi dunia.
9. “…gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus..”
Sampai disini kita harus menyadari bahwa hal gereja sebagai persekutuan orang orang kudus itu terkait erat dengan pengakuan percaya kita akan Roh Kudus bukan berdiri sendiri. Sebab rumusan pengakuan iman rasuli itu pada pokoknya hanya tiga saja yakni percaya kepada Allah Bapa; kepada Yesus Kristus dan kepada Roh Kudus.
Sementara hal gereja sebagai persekutuan orang kudus itu dikaitkan atau tepatnya terkait erat dengan pengakuan kepercayaan kita akan Roh Kudus. Saya perlu tegaskan disini (dan ingatkan berulang ulang) betapa pentingnya gereja sebagai persekutuan orang kudus. Gereja adalah wujud konkret atau buah dari semua pengakuan kita akan Allah (Bapa; Anak dan Roh Kudus).
Rasul Paulus menggambarkan gereja bukan saja tubuh Kristus, tempat kediaman Allah di bumi ini, namun juga persekutuan KELUARGA Allah.
"Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu "jauh" sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus." (Efesus 2:13)
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang orang kudus dan anggota anggota keluarga Allah" (Efesus 2:19).
Jadi, keyakinan percaya kita itu menjadikan kita dipersekutukan menjadi keluarga Allah yang disatukan oleh darah Kristus dan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Kita tidak lagi berkumpul karena ikatan kedaerahan dan kesukuan, melainkan karena pengakuan dan pengalaman iman yang sama bahwa Allah itu Bapa kita, bahwa kita ditebus oleh darah Kristus dan dipersekutukan oleh Roh Kudus. Kita dilahir-barukan sebagai anak anak Allah yang terikat dalam ikatan keluarga yang baru, yang kudus dan am, yakni keluarga Allah. Didalam satu Roh, kita semua baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum (susu) dari satu Roh" (1 Korintus 12:13)
Sekali lagi, saat kita mengucapkan pengakuan iman rasuli (sampai pada poin ini) maka kita sepakat bahwa gereja adalah persekutuan kudus yang melintasi keturunan, kesukuan, kedaerahan atau kesamaan strata sosial. Gereja itu kudus dan am.
Rasul Paulus dalam pembukaan suratnya kepada jemaat Korintus menuliskan definisi gereja ini secara apik dan lengkap (1 Korintus 1:2-3), yakni:
1. Gereja adalah persekutuan umat percaya yang telah dikuduskan (diperdamaikan) dalam Kristus Yesus
2. Gereja yang telah menerima penebusan dan pengudusan tsb dipanggil menjadi orang-orang kudus (manusia baru) yang memperdamaikan dunia dengan Kristus.
3. Gereja menjadi komunitas yang am atau terbuka (inklusif) dengan semua orang di segala tempat. Artinya Gereja siap melayani dan bekerja sama (bermitra) dengan semua orang di segala tempat dan sepanjang abad.
4. Gereja harus tetap meletakdasarkan semua iman, pengajaran, persekutuan dan pelayanannya pada Kristus (Kristosentris). Semua yang kita lakukan adalah dari Dia, didalam Dia dan bagi Dia.
5. Gereja terlibat secara aktif dalam pelayanan kasih karunia dan pelayanan pendamaian dunia; yakni mewujudkan shalom bagi semua makhluk.
Nah, itulah "pancasila"nya Gereja, yang harus menjadi asas hidup dan landasan pelayanan Gereja (baik kedalam maupun keluar) disepanjang masa. Semua "sila" tsb saling topang dan berkesinambungan karenanya harus dihidupi dan dikerjakan semua secara utuh dan integral. Kita tidak bisa memilih menjalankan satu atau dua sila saja sambil melupakan yang lainnya. Tidak bisa! Sebab semua harus dikerjakan bersama, agar gereja sungguh menjadi gereja yang kudus dan am bagi dirinya sendiri maupun bagi dunia.
Post a Comment for "Pengakuan Iman Kepada Kristus Menentukan Masa Depanmu"