Kematian Yang Menghasilkan Buah
Kematian yang menghasilkan buah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
kematian yang menghasilkan buah, diambil dari Injil yang ditulis oleh penginjil
Yohanes, yaitu Injil Yohanes 12:24. Penulis Injil Yohanes dalam pimpinan,
tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Tuhan Yesus berkata,
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu:
Jika biji gandum
tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi
jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yohanes 12:24).
Tujuan dari tema
Tema kematian yang menghasilkan buah
ditulis dengan tujuan yaitu mengajarkan agar setiap jemaat atau orang
percaya/Kristen atau setiap umat Allah tentang kematian bagi diri pribadi
supaya Kristus dalam diri setiap jemaat atau orang percaya/Kristen atau setiap
umat Allah mengeluarkan buah Roh dan kuasa Allah yang memberkati sesamanya.
Satu, kematian sebagai sebuah keharusan
Hal pertama dari teks Yohanes 12:24
adalah tidak ada buah tanpa kematian dan tidak ada kehidupan selanjutnya tanpa
kematian. Kehidupan gandum berada
di dalam biji gandum, dan terbungkus oleh kulit yang kuat di luarnya. Selama kulit
itu tidak terbelah, gandum takkan bertumbuh. “Jika biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati,” apa yang dimaksud “mati” di dini? Tak lain ialah
terbelah kulit biji gandum disebabkan oleh
suhu tertentu pada tanah, basah oleh air, dan reaksi-reaksi lain.
Selanjutnya Tuhan masih berkata, “Siapa
saja yang mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa saja
yang membenci nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal” (Yohanes 12:25). Di sini Tuhan memperlihatkan kepada kita bahwa kulit ini ialah nyawa kita sendiri,
sedang kehidupan yang di dalam
ialah kehidupan kekal yang Dia berikan kepada kita. Bila kita ingin
kehidupan yang di dalam kita disalurkan keluar, nyawa luar kita harus merugi.
Kalau yang di luar tidak diremukkan, maka yang di dalam takkan mampu keluar. Jadi untuk dapat mengeluarkan kuasa Tuhan yang besar
dalam diri kita maka terlebih dahulu kita mematikan jiwa kita (pikiran, emosi
dan keinginan) dengan diri kita sebagaimana Yesus sendiri telah menyerahkan
diri-Nya untuk menebus dosa-dosa kita untuk mendapatkan semua orang yang kini
percaya kepada-Nya.
Dua, dampak kematian yang menghasilkan buah
Hal yang kedua dari teks Yohanes 12:24 adalah kematian satu orang melakukan
perubahan yang besar karena ada orang yang mau diremukkan jiwanya sehingga Roh Allah
itu mengalir keluar seperti aliran-aliran air hidup dan hal itu telah
ditunjukkan oleh Yesus sendiri
dengan kematian-nya di kayu salib dimana air dan darah mengalir tercurah untuk
kita semua.
Kuasa Roh Kudus yang menarik jiwa-jiwa datang kepada Tuhan dan Roh
Kudus yang ada dalam diri kita lebih besar daripada roh yang ada di luar diri
kita. Selama Roh Allah ini kita kunci
erat-erat atau kita padamkan bahkan kita telah mendukacitakan-Nya (Efesus
4:30) dengan pemberontakan kita seperti “kulit
gandum yang keras”
itu. Bila ada peremukan jiwa
dengan merelakan kita dibentuk dan dimurnikan Tuhan maka kehidupan di dalam diri kita yang tertawan akan terlepas dan kuasa itu mengalir keluar.
Post a Comment for "Kematian Yang Menghasilkan Buah"