Jangan Harap Orang Lain Berubah
Jangan harap orang lain berubah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema jangan harap orang lain berubah diambil dari kitabYeremia 23:29: Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Firman Allah adalah isi hati Allah sendiri, yang mengandung janji, ketetapan, dan kehendak Allah untuk memberikan kehidupan yang lebih baik serta menuntun umat-Nya menuju kehidupan yang kekal;
Firman Allah bagai api yang menghangatkan untuk mengingatkan dan memberi kekuatan namun dapat pula membakar dan menghanguskan; bagai palu untuk membentuk dan mengukir namun dapat pula untuk menghancurkan.
Pernikahan adalah rancangan Allah. Pria dan wanita dipersatukan di dalam ikatan perjanjian.
Agar pernikahan kita sesuai dengan rencana Tuhan, kita harus melihat segala sesuatu sebagaimana Tuhan melihatNya.
Ketika kita melihat rencana Tuhan dalam pernikahan kita, maka kita harus percaya bahwa pribadi kita akan berubah, pasangan kita juga akan berubah, karena pernikahan akan menyatukan dua pribadi untuk saling mengalah dan berubah.
Menyadari akan ketetapan Allah, maka kita telah ditempatkan untuk saling menopang dan saling melengkapi dalam kehidupan berkeluarga.
Apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pasangan kita, tetap kita syukuri. Meskipun pada kenyataan sering kali kita sebagai suami atau istri maunya pasangan kita yang berubah terlebih dahulu. Kita merasa gengsi untuk mengalah dan mulai berubah lebih dulu.
Perkataan yang sering terlontar: Kamu dulu dong yang berubah!
Aku tidak melihat perubahan pada diri kamu!
Aku akan berubah jika kamu berubah duluan!
Mempercayai Tuhan memang cukup sulit, namun mempercayai manusia kadang kadang bahkan mustahil, sering kali kita berfikir mana mungkin istri ku berubah, mana mungkin suamiku berubah!
Pasangan kita dapat melukai, dapat mengecewakan dan menyakiti hati kita.
Jika kepercayaan dalam suatu pernikahan sudah terkikis atau hancur, hanya tersedia satu cara untuk memulihkanya, yaitu kita harus mempercayai Tuhan dan firmanNya, hanya melalui kesempurnaan Tuhan; maka Kepercayaan di antara suami istri dapat muncul kembali.
Firman Tuhan bagaikan api yang menghangatkan dan memberi kekuatan atas pasangan kita.
Firman Tuhan akan mengajar, memperbaiki kelakuan, menyatakan kesalahan dan mendidik kita dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Oleh sebab itu percayalah Firman Tuhan mampu menyelesaikan berbagai persoalan keluarga, dan akan membawa perubahan pada pasangan kita.
Taat pada firman Tuhan mendatangkan Damai Sejahtera dan Keselamatan.
Jangan kita beranggapan bahwa penderitaan yang kita alami karena pasangan kita sekarang ini sebagai Salib yang harus kita pikul, oh tidak, penderitaan Salib itu jika kita dianiaya karena Kristus. Tapi kalau hanya merasa dianiaya oleh pasangan, itu bukan penderitaan salib. Oleh sebab itu ayo kita pikirkan Firnan Tuhan dan pahala Kemuliaan Kekal, yang akan kita terima nanti. Jika kita taat dan setia, Tuhan memiliki Visi dan Misi untuk setiap orang dan setiap keadaan.
Efesus 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Kehidupan Suami-Isteri dapat harmonis dan mengekpresikan Kristus, karena kita mau saling mengampuni, dan kita bersikap ramah, penuh kasih sayang terhadap pasangan kita, maka tidak ada lagi gengsi untuk memulai berubah terlebih dahulu. Mulia bagi nama Tuhan Yesus, Amen.
Firman Allah adalah isi hati Allah sendiri, yang mengandung janji, ketetapan, dan kehendak Allah untuk memberikan kehidupan yang lebih baik serta menuntun umat-Nya menuju kehidupan yang kekal;
Firman Allah bagai api yang menghangatkan untuk mengingatkan dan memberi kekuatan namun dapat pula membakar dan menghanguskan; bagai palu untuk membentuk dan mengukir namun dapat pula untuk menghancurkan.
Pernikahan adalah rancangan Allah. Pria dan wanita dipersatukan di dalam ikatan perjanjian.
Agar pernikahan kita sesuai dengan rencana Tuhan, kita harus melihat segala sesuatu sebagaimana Tuhan melihatNya.
Ketika kita melihat rencana Tuhan dalam pernikahan kita, maka kita harus percaya bahwa pribadi kita akan berubah, pasangan kita juga akan berubah, karena pernikahan akan menyatukan dua pribadi untuk saling mengalah dan berubah.
Menyadari akan ketetapan Allah, maka kita telah ditempatkan untuk saling menopang dan saling melengkapi dalam kehidupan berkeluarga.
Apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pasangan kita, tetap kita syukuri. Meskipun pada kenyataan sering kali kita sebagai suami atau istri maunya pasangan kita yang berubah terlebih dahulu. Kita merasa gengsi untuk mengalah dan mulai berubah lebih dulu.
Perkataan yang sering terlontar: Kamu dulu dong yang berubah!
Aku tidak melihat perubahan pada diri kamu!
Aku akan berubah jika kamu berubah duluan!
Mempercayai Tuhan memang cukup sulit, namun mempercayai manusia kadang kadang bahkan mustahil, sering kali kita berfikir mana mungkin istri ku berubah, mana mungkin suamiku berubah!
Pasangan kita dapat melukai, dapat mengecewakan dan menyakiti hati kita.
Jika kepercayaan dalam suatu pernikahan sudah terkikis atau hancur, hanya tersedia satu cara untuk memulihkanya, yaitu kita harus mempercayai Tuhan dan firmanNya, hanya melalui kesempurnaan Tuhan; maka Kepercayaan di antara suami istri dapat muncul kembali.
Firman Tuhan bagaikan api yang menghangatkan dan memberi kekuatan atas pasangan kita.
Firman Tuhan akan mengajar, memperbaiki kelakuan, menyatakan kesalahan dan mendidik kita dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Oleh sebab itu percayalah Firman Tuhan mampu menyelesaikan berbagai persoalan keluarga, dan akan membawa perubahan pada pasangan kita.
Taat pada firman Tuhan mendatangkan Damai Sejahtera dan Keselamatan.
Jangan kita beranggapan bahwa penderitaan yang kita alami karena pasangan kita sekarang ini sebagai Salib yang harus kita pikul, oh tidak, penderitaan Salib itu jika kita dianiaya karena Kristus. Tapi kalau hanya merasa dianiaya oleh pasangan, itu bukan penderitaan salib. Oleh sebab itu ayo kita pikirkan Firnan Tuhan dan pahala Kemuliaan Kekal, yang akan kita terima nanti. Jika kita taat dan setia, Tuhan memiliki Visi dan Misi untuk setiap orang dan setiap keadaan.
Efesus 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Kehidupan Suami-Isteri dapat harmonis dan mengekpresikan Kristus, karena kita mau saling mengampuni, dan kita bersikap ramah, penuh kasih sayang terhadap pasangan kita, maka tidak ada lagi gengsi untuk memulai berubah terlebih dahulu. Mulia bagi nama Tuhan Yesus, Amen.
Post a Comment for "Jangan Harap Orang Lain Berubah"