Translate

Penginjilan Sebagai Cara Hidup

Penginjilan sebagai cara hidup ~ Landasan firman Tuhan untuk tema penginjilan adalah cara hidup diambil dari surat rasul Paulus kepada Jemaat yang ada i kota Roma, yaitu dalam Roma10:4-15.

Seorang jemaat suatu ketika berdialog dengan seorang hamba Tuhan. Topik yang dibicarakan adalah terkait dengan khotbah hamba Tuhan tentang bersaksi bagi atau menyanpaikan Injil.

Jemaat itu membuka pembicaraannya dengan mengajukan suatu pertanyaan demikian: "Pak, mengabarkan Injil itu sulit atau gampang?"

"Maksudmu?" "Iya P.I, bersaksi gimana caranya?"


"Oh soal sulit atau mudah itu nomor dua. Sebab yang paling penting adalah adanya passion dan compassion untuk itu. Kalau soal bagaimana caranya? Itu juga beragam tergantung sikon dan momentum yang Tuhan hadirkan buat kita. Ayo kita lihat apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan buat kita dan buat Gereja."

Roma 10: 8 berkata: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Dari teks di atas, jelas bahwa bersaksi itu adalah bagian dari hidup orang percaya. Tidak sulit dan tidak rumit sebab kita tidak diminta memberitakan firman konsep, firman sistem, firman filsafat, firman psikologi, firman ekonomi tetapi FIRMAN IMAN. Firman yang dialami dan diakui! Titik!

Lebih lanjut rasul Paulus berkata:
"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."

Jadi, jika engkau (dan saya) membuka hati dan percaya kepada Tuhan Yesus maka engkau (dan saya) akan dibenarkan. Apa arti dibenarkan? Dibenarkan artinya di kuduskan; dihapuskan segala dosa dan pelanggaran; dijadikan benar; dikenan dan dibawa untuk mengenali apa dan siapa kebenaran yang haqiqi itu (al haq).

Dan barangsiapa (oleh karena kebenaran yang dipercayainya itu) mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Sang Kebenaran (Al Haq) maka dia akan diselamatkan. Bukan hanya ia akan diselamatkan tetapi Alkitab berkata bahwa "ia tidak akan dipermalukan".

Wow, Bukankan ini suatu hal yang promising? Jaminan yang sangat jelas akan pembenaran dan keselamatan? Praise the Lord.

Oleh kerena itu mari kita kerjakan keduanya secara bersama-sama, yakni percaya dalam hati (yang artinya dengan segenap hati) dan berani untuk mengakui dengan mulut (mendeklarasikan iman) dalam simbol, kata dan laku yang bisa dilihat dan didengar oleh dunia. Sebab dunia harus mendengar kabar baik (yang membawa pada pembenaran dan penyelamatan) ini.

Karena, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Roma 10:13-15).

Post a Comment for "Penginjilan Sebagai Cara Hidup"