Manfaat Menggunakan Perlengkapan Rohani
Empat, semua orang
harus menggunakan perlengkapan rohani.
Tujuan mengenakan seluruh perlengkapan
senjata Allah tercantum di dalam Ef 6:11 dan 13 yaitu “supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat iblis” dan “supaya kamu dapat mengadakan
perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan
segala sesuatu.”
Dengan kata lain, kekristenan mempunyai dua aspek
sekaligus: defensive atau bertahan dalam menghadapi serangan musuh; offensive supaya dapat
mengadakan perlawanan untuk mengalahkan musuh. Iman Kristen tidak hanya
bersifat defensive tapi juga harus bersifat offensive agar mampu menyadarkan
dan meyakinkan orang dunia bahwa konsep kebenaran Firman Allah itu bernilai tinggi
sehingga mereka mau kembali pada kebenaran sejati.
Sehubungan dengan tindakan defensive dan
offensive, teladan terbaik adalah Tuhan Yesus. Ketika Ia mulai melayani, Ia pergi
ke padang gurun dan berpuasa selama 40 hari. Setelah itu, Iblis mulai menyerang
dan menggoda-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti” (Mat 4:3).
Tuhan segera menjawab, “Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah” (Mat 4:4). Jawaban itu masih bersifat defensive. Serangan kedua yaitu “Jika
Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah (dari bubungan Bait Allah), sebab
ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya dan
mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kakiMu jangan terantuk kepada
batu” (Mat 4:6).
Tuhan menjawab, “Ada pula ter tulis: Janganlah
engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Mat 4:7). Jawaban itupun masih tetap bersifat
defensive. Akhirnya, Iblis melanjutkan dengan serangan ketiga, “Semua itu (kerajaan
dunia dengan kemegahannya) akan kuberikan kepada- Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku” (Mat 4:9). Segera Tuhan mengatakan dengan tegas, “Enyahlah,
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada
Dia sajalah engkau berbakti” (Mat 4:10). Jawaban tersebut tidak lagi bersifat defensive
melainkan offensive karena Iblis tidak putus asa dalam mencobai Dia.
Selain itu, Tuhan Yesus juga pernah dicobai
dengan menggunakan seorang perempuan berzinah. Para ahli Taurat dan orang Farisi
menjebak-Nya dengan mengatakan, “Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan -perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
(Yohanes 8:5). Pada mulanya Yesus bersikap defensive dengan berdiam diri.
Namun ketika mereka terus men desak- Nya
maka Yesus segera memberikan jawaban offensive, “Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yohanes 8:7).
Tuhan Yesus pun pernah secara eksplisit
bersikap offensive terhadap orang Yahudi yang mencela-Nya, “Iblislah yang menjadi
bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Tetapi karena Aku mengatakan
kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. Siapakah di antaramu yang membuktikan
bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak
percaya kepada-Ku?” (Yohanes 8:44 & 45-46). Ketika Tuhan Yesus menyatakan suatu
kebenaran dan ke adilan, justru pada saat itu orang Yahudi tidak bersedia mendengarkan-Nya
karena dianggap terlalu tajam.
Seharusnya inilah tugas Kekristenan
yaitu mengerti posisinya di me dan pertempuran yang harus dimenangkannya. Jika
seorang anak Tuhan sanggup menyatakan kebenaran maka ia berhasil menjadi garam dan
terang dunia. Alkitab mengatakan, “Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Mat 5:13).
Dengan kata lain, jika seseorang bersedia menjadi Kristen, berarti ia mau kembali
kepada kehendak Tuhan.
Post a Comment for "Manfaat Menggunakan Perlengkapan Rohani"