Pemuridan Yang Membebaskan
Pemuridan yang membebaskan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pemuridan yang membebaskan terambil dari Injil Lukas 4:18-19. Berita pembebasan itulah berita yang sangat kuat gaungnya di kitab kitab Injil. Yesus datang ke dunia sebagai penyelamat dan pembebas manusia dari ikatan dosa, kemiskinan maupun ketertindasan. Paling tidak itulah kesan fenomenal yang muncul pada abat pertama sampai ketiga masehi.
Berita yang disampaikanNya adalah kelanjutan dari suara nabi nabi, khususnya nabi Yesaya yang menyerukan kedatangan tahun rahmat Tuhan, yakni kabar baik bagi orang orang miskin; pembebasan bagi orang orang tawanan, penglihatan bagi orang orang buta dan pembebasan orang orang tertindas. Dan berita itu yang digenapkan melalui pemberitaan dan hidup Yesus.
Tentulah berita itu menghenyakkan banyak orang. Saat Yesus berkata pada hari ini genaplah nas itu ketika kamu mendengarnya, maka para pendengarnya geger. Mereka heran, namun juga takut tak percaya dan mulai mempertanyakan siapa DIA.
Saudara, berita Injil adalah berita pembebasan. Jangan melembekkannya atau menggantikannya dengan berita berita yang lainnya. Sayangnya berita ini makin lama makin melemah. Banyak orang Kristen dan Gereja enggan menjadi murid yang menggaungkan inti Injil sebagaimana yang DIBERITAKAN dan DIKERJAKAN oleh Yesus itu. Orang Kristen dan gereja malah ribet ribut soal doktrin dan konsep tentang kebenaran dan keselamatan yg sudah GENAP dan SELESAI dikerjakan oleh Tuhan Yesus.
Akibatnya ajaran dan suara kenabian Gereja juga nampak melempem, karena tidak ada yang berpihak pada perwujudan tahun rahmat Tuhan secara tegas dan jelas dijalan kehidupan. Malahan..nubuatan yang sekarang banyak diperdengarkan adalah nubuatan profetik yang diarahkan pada pemenuhan janji Tuhan bagi kebesaran diri sendiri saja.
Saudara, inilah tantangan riil kita untuk menanggapi panggilan menjadi murid. Jika kita sudah belajar mengenai PENGURAPAN, PENGGENAPAN, maka berita PEMBEBASAN harus berani dibuka, dibaca, dikisahkan, diwartakan dan dihidupkan, agar sungguh dunia melihat Tahun Rahmat Tuhan sudah datang disini dan kini.
Berita yang disampaikanNya adalah kelanjutan dari suara nabi nabi, khususnya nabi Yesaya yang menyerukan kedatangan tahun rahmat Tuhan, yakni kabar baik bagi orang orang miskin; pembebasan bagi orang orang tawanan, penglihatan bagi orang orang buta dan pembebasan orang orang tertindas. Dan berita itu yang digenapkan melalui pemberitaan dan hidup Yesus.
Tentulah berita itu menghenyakkan banyak orang. Saat Yesus berkata pada hari ini genaplah nas itu ketika kamu mendengarnya, maka para pendengarnya geger. Mereka heran, namun juga takut tak percaya dan mulai mempertanyakan siapa DIA.
Saudara, berita Injil adalah berita pembebasan. Jangan melembekkannya atau menggantikannya dengan berita berita yang lainnya. Sayangnya berita ini makin lama makin melemah. Banyak orang Kristen dan Gereja enggan menjadi murid yang menggaungkan inti Injil sebagaimana yang DIBERITAKAN dan DIKERJAKAN oleh Yesus itu. Orang Kristen dan gereja malah ribet ribut soal doktrin dan konsep tentang kebenaran dan keselamatan yg sudah GENAP dan SELESAI dikerjakan oleh Tuhan Yesus.
Akibatnya ajaran dan suara kenabian Gereja juga nampak melempem, karena tidak ada yang berpihak pada perwujudan tahun rahmat Tuhan secara tegas dan jelas dijalan kehidupan. Malahan..nubuatan yang sekarang banyak diperdengarkan adalah nubuatan profetik yang diarahkan pada pemenuhan janji Tuhan bagi kebesaran diri sendiri saja.
Saudara, inilah tantangan riil kita untuk menanggapi panggilan menjadi murid. Jika kita sudah belajar mengenai PENGURAPAN, PENGGENAPAN, maka berita PEMBEBASAN harus berani dibuka, dibaca, dikisahkan, diwartakan dan dihidupkan, agar sungguh dunia melihat Tahun Rahmat Tuhan sudah datang disini dan kini.
Post a Comment for "Pemuridan Yang Membebaskan"