Manfaat Menggunakan Perlengkapan Rohani
Manfaat
menggunakan perlengkapan rohani ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tentang manfaat menggunakan perlengkapan rohani diambil dari surat rasul Paulus
kepada jemaat yang ada di kota Efesus, yaitu dalam Efesus 6:10-17. Dalam Efesus
6:10, rasul Paulus
dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di
dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa–Nya”.
Pembahasan firman Tuhan kali ini dibawah tema
manfaat menggunakan perlengkapan rohani. Alkitab mengatakan, “Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah” – Efesus 6:11. Yang dimaksud dengan
perlengkapan senjata adalah seperti kelengkapan seorang tentara Romawi yang
siap berperang.
Pada masa itu, Efesus berada di bawah
kekuasaan Romawi yang terkenal sebagai kekaisaran berkekuatan tentara yang
sangat tangguh dan disiplin. Dengan konteks tersebut, Paulus hendak menyadarkan
jemaat Efesus bahwa mereka sedang berada di suatu medan pertempuran di mana
setiap anak Tuhan harus berjuang untuk menyatakan kebenaran walaupun musuh
menghadang dan siap mengalahkannya.
Selanjutnya, di dalam Ef 6:14-17
dicatat, “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil
damai sejahtera ; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan
perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.” Dari
ilustrasi tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipelajari:
Satu,
semua orang tidak
memiliki kekuatan yang sama dalam menghadapi musuh.
Tidak semua orang sanggup memakai
perlengkapan senjata tentara Romawi karena terlalu berat sehingga memerlukan
fisik yang kuat. Demikian pula halnya dengan perlengkapan senjata rohani yang
disebutkan di dalam Efesus 6:14-17. Alkitab mengatakan bahwa tidaklah mudah
untuk mengenakan semua perlengkapan tersebut sehingga diperlukan suatu latihan
dengan disiplin rohani untuk memperoleh kekuatan di dalam Tuhan.
Pada kenyataannya, banyak orang
Kristen tidak bersedia meluangkan waktu
untuk melatih kekuatan
spiritualitas hingga layak dipakai oleh Tuhan. Akibatnya, ia tidak mampu
menggunakan semua kekayaan iman Kristen karena tidak adanya kesiapan hati dan
kesediaan untuk memperlengkapi diri sebagai benteng pertahanan. Jika hal ini
terus berlanjut, berarti Kekristenan sedang berjalan menuju kehancuran dan
kebinasaan.
Dua, semua orang
butuh latihan dalam hidupnya.
Ketrampilan iman Kristen memerlukan
latihan di dalam hidup setiap anak Tuhan. Ironinya, orang Kristen justru
sangat lemah dalam hal ini sehingga seringkali mengalami kesulitan ketika
harus menghadapi dunia yang sangat licik, jahat dan menipu. Akhirnya, orang
Kristen memilih untuk hidup secara eksklusif karena takut tercemar oleh
filsafat dunia ketika bertemu dengan orang lain. Karena itu, Paulus mengatakan,
“Put on the whole armor of God ” (Ef 6:11).
Karl Barth, seorang teolog yang
sangat serius dalam menggumuli latar belakang kebudayaan, mengatakan bahwa
salah satu aspek yang ditonjolkan dalam ketentaraan Romawi adalah kondisi
keanggunan dengan disiplin dan rasa percaya diri yang tinggi hingga mampu
membuat musuh merasa takut sebelum berperang. Kondisi seperti ini disebut
sebagai peperangan psikologis.
Namun dalam Kekristenan, rasa percaya
diri tidak dapat diandalkan karena manusia itu lemah dan berdosa. Alkitab
mengatakan, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya”
(Ef 6:10) karena Kekristenan sedang berhadapan dengan musuh di dua realm
sekaligus: realm dunia atau fisik yang terlihat oleh mata; penghulu dan penguasa
kerajaan angkasa serta roh jahat di udara yang tidak nampak namun mampu
membinasakannya.
Paulus mengatakan bahwa setiap anak
Tuhan seharusnya berani menunjukkan perbedaannya dengan dunia karena ia
berjalan sesuai dengan kehendak dan kebenaran Tuhan. Jika orang Kristen
mempunyai dignity tinggi atau memiliki kekuatan kuasa rohani maka orang dunia
akan merasa segan terhadapnya karena integritas sebagai anak Tuhan telah
dinyatakan di tengah dunia. Untuk itu diperlukan suatu kesungguhan dan
keseriusan sebagai anak Tuhan.
Tiga, semua orang
harus bahwa peperangan ini sangat serius.
Melalui Ef 6:11 Paulus hendak
menekankan bahwa peperangan yang sedang dihadapi oleh Kekristenan tidaklah
sederhana melainkan sangat kompleks hingga memerlukan berbagai macam sikap.
Jika sedang berhadapan dengan musuh yang sangat mudah dikalahkan maka tidak
diperlukan kekuatan persenjataan yang terlalu lengkap.
Jika seluruh kekuatan harus
dikerahkan dengan persenjataan lengkap, berarti kondisi yang dihadapi sangat
serius dengan musuh yang sangat tangguh. Karena itu, di tuntut suatu
kewaspadaan dan kecermatan tinggi. Saat ini, Kekristenan tidak cukup peka dan
waspada dengan kondisi sekelilingnya karena sangat meremehkan musuh sehingga
mudah terjerumus dan jatuh ke dalam dosa dan kebinasaan.
Bahkan ketika diserang filsafat
humanisme materialisme, orang Kristen tidak menyadarinya. Semua ini dikarenakan
mereka tidak cukup belajar dan mendalami iman Kristen sehingga tidak mampu
mengenakan semua perlengkapan senjata Allah untuk bertahan dalam menghadapi
filsafat dunia yang terus berkembang
Post a Comment for "Manfaat Menggunakan Perlengkapan Rohani"