Translate

Prinsip Persembahan Kristen

Prinsip persembahan Kristen ~ Landasan firman Tuhan untuk tema prinsip persembahan kristen diambil dari 2 Korintus 8:1-14. Tujuan dari tema tentang prinsip persembahan kristen adalah: 1) supaya setiap orang percaya mengerti tentang prinsip persembahan dalam ajaran firman Tuhan. 2) supaya setiap orang percaya ketika beribadah kepada Tuhan tidak dengan tangan yang kosong atau tidak membawa persembahan buat Tuhan. 3) supaya setiap orang percaya melalui persembahan yang dibawa kepada itu merupakan bukti taat dan kasihnya kepada Tuhan.

Kalau ingin menuai harus menabur. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Jangan pernah mengharapkan akan menuai kalau tidak pernah menabur. Demikian juga dengan memberi, kalau kita ingin menerima sesuatu, maka kita juga harus memberi.

Pertanyaan penting yang harus diajukan adalah bagaimana prinsip persembahan kristen yang sesungguhnya? Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa prinsip persembahan Kristen yang harus diketahui oleh setiap orang percaya, yaitu:

Satu, memberi tidak tergantung dengan kondisi
Memberi tidak tergantung dari kondisi seseorang tetapi dari sikap hati. Jemaat Makedonia adalah jemaat yang miskin dan mengalami berbagai penderitaan, tetapi mereka tetap turut mengambil bagian untuk memberikan persembahan dalam membantu jemaat yang ada di Yudea yang sedang mengalami bencana kelaparan (ayat 1-3). Semiskin-miskinnya   orang,   pasti   ada sesuatu yang bisa ia berikan kepada orang lain. Dan sikap memberi juga merupakan kesempatan bagi seseorang untuk dapat merubah keadaan.


Dua, memberi harus sesuatu yang ada pada kita.
Pemberian yang berkenan kepada Allah adalah pemberian yang didasari sesuatu yang ada pada kita (ayat 12). Kalau sungguh kita memiliki hati yang penuh dengan kemurahan, maka kita akan memberikan dari apa yang ada pada kita tanpa harus melanggar firman Tuhan atau bersikap egois. Karena memberi itu adalah sebuah anugerah yang perlu kita jalankan dan syukuri. Ingatlah, apapun yang ada pada Anda sebagian adalah milik orang lain.

Tiga, memberi bertujuan agar terjadi keseimbangan
Memberi adalah sebuah kesempatan untuk memenuhi hukum keseimbangan (ayat 13). Kalau ingin memiliki kehidupan yang sehat, maka kita harus memenuhi hukum ini. Kalau tidak maka kehidupan kita akan mengalami penyimpangan. Hal itulah yang terjadi di masyarakat kita, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Kalau saja hukum keseimbangan ini dipenuhi, maka masyarakat kita akan semakin sehat.

Orang kaya bukan berarti tidak akan pernah menerima sesuatu dari seseorang dan orang miskin bukan berarti tidak akan bisa memberikan sesuatu. “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan (ayat 14). 

Banyak orang mampu untuk memberikan sesuatu tetapi dengan motivasi yang beragam. Ada orang memberi karena merasa dia memiliki sesuatu. Ada juga orang memberi karena ingin dikenal sebagai orang yang dermawan atau yang lainnya.

Empat, didasari oleh kerelaan
Pemberian yang berkenan di hati Allah adalah diberikan dengan sukacita tanpa ada paksaan (ayat 7). Jadi, berikanlah sesuatu bukan karena didorong oleh siapa yang menerima, tetapi didorong oleh hati yang mau memberi.

Dan berikan bukan karena Anda merasa mampu memberi, tetapi karena memang Anda harus memberi. Pemberian yang didasari oleh hati yang penuh dengan sukacita tidak akan pernah mempertanyakan imbalan dari pemberian yang diberikan tetapi semata-mata karena memang ingin memberi karena digerakkan oleh kasih. Dan Allah akan memberkati orang-orang yang dengan sukacita memberi. Ingatlah, Allah tidak pernah berhutang. Dia akan melimpahi hidup Anda dengan berkat-berkat-Nya (ayat 8-9).

Lima, didasari oleh kapasitas yang ada.
“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (ayat 6) Kata “banyak” dan”sedikit” itu relatif. Tetapi yang ingin diungkapkan disini adalah berilah sesuai dengan kapasitas Anda.

Jangan beri sedikit padahal Anda bisa memberikan jauh lebih dari pada itu. Jangan ketika ingin diberkati, Anda menginginkan banyak tetapi ketika dituntut untuk memberi Anda memberikannya sedikit. Dalam memberi ada hukum tabur-tuai. Kalau Anda menabur banyak, maka Anda akan menuai banyak.

Kalau Anda menabur sedikit, maka Anda juga akan menuai sedikit. Tetapi kalau Anda tidak menabur, apa yang Anda mau tuai? Kalau Anda senang menabur, maka benih Anda tidak akan pernah habis (ayat 10).

Tetapi kalau Anda pelit untuk menabur, maka suatu saat lumbung Anda akan habis. Jati, taburlah sesuai dengan apa yang ada pada Anda jangan pernah menahan-nahannya. Berikanlah sesuatu bukan karena didorong oleh siapa yang menerima, tetapi didorong oleh hati yang mau memberi. Pemberian yang berkenan kepada Allah adalah pemberian yang didasari sesuatu yang ada pada kita.

Post a Comment for "Prinsip Persembahan Kristen"