Bolehkah Orang Kristen Makan Daging Kurban
Bolehkah Orang Kristen Makan Daging Kurban? Indonesia mengakui adanya enam agama resmi. Dengan adanya enam agama ini, Indonesia memiliki berbagai hari libur keagamaan dan merayakannya. Dari agama Kristen, Indonesia ikut merayakan Paskah dan Natal. Dari agama Islam, Indonesia merayakan Idul Fitri dan juga Idul Adha. Khususnya dalam perayaan Idul Adha, umat Islam memotong daging kurban untuk menjadi persembahan. Daging kurban ini kemudian mereka konsumsi atau mereka bagikan kepada orang lain di sekitar. Seringkali, kita sebagai orang Kristen juga sering mendapatkan pembagian daging kurban tersebut. Mengingat daging kurban tersebut sebenarnya adalah daging persembahan, bolehkah orang Kristen makan daging kurban? Berikut beberapa penjelasan mengenai orang Kristen makan daging kurban.
Daging kurban seharusnya untuk orang yang tidak mampu
Umat Islam memiliki pendapat bahwa daging kurban boleh saja dibagikan ke orang-orang non-Muslim. Namun, daging kurban sebenarnya lebih dikhususkan untuk dibagikan kepada orang-orang yang tidak mampu. Jadi, orang Kristen makan daging kurban diperbolehkan saja menurut pendapat umat Muslim. Namun, alangkah baiknya jika kita memang orang Kristen yang sebenarnya mampu dalam hal finansial, kita dapat menolak daging kurban tersebut dan memintanya untuk diberikan kepada orang yang tidak mampu.
Opsi lain adalah kita dapat menerimanya, tetapi tidak memakannya dan memberikan kepada orang lain yang memang tidak mampu. Dengan begitu, kita menerapkan prinsip toleransi beragama dan juga menerapkan prinsip kasih kepada sesama kita. Nyatanya, berbagi menjadi salah satu tanggung jawab orang Kristen yang diungkapkan dalam ayat Alkitab tentang tanggung jawab.
Daging kurban tidak dapat membuat kita jauh dari Allah ataupun dekat kepada Allah
1 Korintus 8:8 “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.”
Makanan adalah kebutuhan jasmani kita. Kita pun tahu bahwa Allah telah menguduskan dan menghalalkan segala sesuatu sehingga kita tidak lagi mengenal istilah makanan haram. Namun, seringkali orang berpikir bahwa daging kurban orang Islam diserahkan kepada Allah orang Islam sehingga itu termasuk penyembahan “berhala” bagi orang Kristen. Padahal, Alkitab sendiri secara jelas mengatakan bahwa makanan tidak dapat membuat kita jauh dari Allah. Sebaliknya, juga, makanan apapun, termasuk daging kurban, tidak dapat membuat kita semakin dekat kepada Allah. Oleh karena itu, orang Kristen makan daging kurban tidaklah salah karena daging kurban tidak ada bedanya dengan daging pada umumnya. Makan daging kurban tidak sepenuhnya sama dengan arti penyembahan berhala dalam iman Kristen.
Kita boleh makan asal kita tidak menganggap daging kurban tersebut sebagai berhala
1 Korintus 8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
1 Korintus 10:14 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
Bersyukurlah jika kita menjadi satu dari sedikit orang yang paham bahwa daging kurban sama saja dengan daging lainnya seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang makanan! Ternyata, tidak semua orang Kristen paham akan hal ini. Masih banyak orang Kristen makan daging kurban dengan anggapan bahwa daging kurban ini merupakan daging yang kudus, yang mendekatkan kita kepada Allah. Orang Kristen juga ada saja yang masih beranggapan bahwa daging kurban adalah daging persembahan untuk meminta pengampunan dosa.
Tentu hal ini adalah hal yang salah dan membawa kita kepada iman yang gagal! Dengan pemahaman seperti ini, Paulus kepada jemaat Korintus dan kita semua melarang orang Kristen makan daging kurban. Jika kita masih merasa daging tersebut sebagai berhala, kita menajiskan daging tersebut dan kita tidak bisa memakannya. Orang lain mungkin bisa menganggap daging kurban sebagai daging persembahan untuk meminta pengampunan dosa dari Allah seperti yang terjadi pada Perjanjian Lama.
Namun, sebagai orang Kristen, kita tidak hanya percaya kepada keberadaan Bapa. Kita juga percaya akan kasih Bapa yang telah menyerahkan anak tunggal-Nya, Yesus Kristus. Kita percaya bahwa Yesus telah memberikan keselamatan kepada kita, mengampuni dosa kita di masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, jika kita masih percaya daging kurban adalah daging persembahan, kita belum seutuhnya memiliki iman Kristen yang benar. Iman Kristen yang benar meyakini dan percaya Allah Tritunggal yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Kita boleh makan jika tidak ada keberatan dari orang lain
1 Korintus 10:28 Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: “Itu persembahan berhala!” janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.
1 Korintus 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Kita memang memiliki iman yang teguh akan hal kekudusan daging kurban. Namun, kita sebagai makhluk sosial tidak hidup sendirian. Kita tahu bahwa ada keberagaman di dunia ini, termasuk keberagaman pendapat. Sebagai orang Kristen yang memiliki hukum kasih dalam Alkitab sebagai hukum terutama, kita tidak dapat mengabaikan pendapat orang lain begitu saja. Paulus mengingatkan bahwa orang Kristen makan daging kurban diperbolehkan jika memang tidak ada keberatan dari orang lain.
Jika orang lain tidak senang kita memakan daging kurban, atau orang lain merasa itu adalah hal yang salah, kita harus menghindari memakannya di hadapan mereka. Dengan begitu, kita menunjukkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain. Tentu tidak menjadi masalah untuk diri kita sendiri apakah kita memakan atau tidak memakan daging kurban tersebut. Ketika kita mampu menghargai orang lain, orang lain akan melihat Kristus di dalam diri kita.
Itulah beberapa penjelasan mengenai bolehkah orang Kristen makan daging kurban. Dengan penjelasan-penjelasan tersebut, kita sampai pada kesimpulan bahwa secara umum orang Kristen makan daging kurban diperbolehkan. Hanya saja ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat kita sebaiknya tidak memakannya, seperti masih ada fakir miskin, iman kita yang sedikit terguncang, atau ada orang lain yang tidak setuju akan hal itu. Hal yang terpenting bukanlah daging apa yang kita makan, entah itu daging kurban atau daging yang kita beli di pasar. Hal yang terpenting bagaimana kita menyikapinya sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita harus memiliki ciri orang bijak menurut Alkitab.
Daging kurban seharusnya untuk orang yang tidak mampu
Umat Islam memiliki pendapat bahwa daging kurban boleh saja dibagikan ke orang-orang non-Muslim. Namun, daging kurban sebenarnya lebih dikhususkan untuk dibagikan kepada orang-orang yang tidak mampu. Jadi, orang Kristen makan daging kurban diperbolehkan saja menurut pendapat umat Muslim. Namun, alangkah baiknya jika kita memang orang Kristen yang sebenarnya mampu dalam hal finansial, kita dapat menolak daging kurban tersebut dan memintanya untuk diberikan kepada orang yang tidak mampu.
Opsi lain adalah kita dapat menerimanya, tetapi tidak memakannya dan memberikan kepada orang lain yang memang tidak mampu. Dengan begitu, kita menerapkan prinsip toleransi beragama dan juga menerapkan prinsip kasih kepada sesama kita. Nyatanya, berbagi menjadi salah satu tanggung jawab orang Kristen yang diungkapkan dalam ayat Alkitab tentang tanggung jawab.
Daging kurban tidak dapat membuat kita jauh dari Allah ataupun dekat kepada Allah
1 Korintus 8:8 “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.”
Makanan adalah kebutuhan jasmani kita. Kita pun tahu bahwa Allah telah menguduskan dan menghalalkan segala sesuatu sehingga kita tidak lagi mengenal istilah makanan haram. Namun, seringkali orang berpikir bahwa daging kurban orang Islam diserahkan kepada Allah orang Islam sehingga itu termasuk penyembahan “berhala” bagi orang Kristen. Padahal, Alkitab sendiri secara jelas mengatakan bahwa makanan tidak dapat membuat kita jauh dari Allah. Sebaliknya, juga, makanan apapun, termasuk daging kurban, tidak dapat membuat kita semakin dekat kepada Allah. Oleh karena itu, orang Kristen makan daging kurban tidaklah salah karena daging kurban tidak ada bedanya dengan daging pada umumnya. Makan daging kurban tidak sepenuhnya sama dengan arti penyembahan berhala dalam iman Kristen.
Kita boleh makan asal kita tidak menganggap daging kurban tersebut sebagai berhala
1 Korintus 8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
1 Korintus 10:14 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
Bersyukurlah jika kita menjadi satu dari sedikit orang yang paham bahwa daging kurban sama saja dengan daging lainnya seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang makanan! Ternyata, tidak semua orang Kristen paham akan hal ini. Masih banyak orang Kristen makan daging kurban dengan anggapan bahwa daging kurban ini merupakan daging yang kudus, yang mendekatkan kita kepada Allah. Orang Kristen juga ada saja yang masih beranggapan bahwa daging kurban adalah daging persembahan untuk meminta pengampunan dosa.
Tentu hal ini adalah hal yang salah dan membawa kita kepada iman yang gagal! Dengan pemahaman seperti ini, Paulus kepada jemaat Korintus dan kita semua melarang orang Kristen makan daging kurban. Jika kita masih merasa daging tersebut sebagai berhala, kita menajiskan daging tersebut dan kita tidak bisa memakannya. Orang lain mungkin bisa menganggap daging kurban sebagai daging persembahan untuk meminta pengampunan dosa dari Allah seperti yang terjadi pada Perjanjian Lama.
Namun, sebagai orang Kristen, kita tidak hanya percaya kepada keberadaan Bapa. Kita juga percaya akan kasih Bapa yang telah menyerahkan anak tunggal-Nya, Yesus Kristus. Kita percaya bahwa Yesus telah memberikan keselamatan kepada kita, mengampuni dosa kita di masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, jika kita masih percaya daging kurban adalah daging persembahan, kita belum seutuhnya memiliki iman Kristen yang benar. Iman Kristen yang benar meyakini dan percaya Allah Tritunggal yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Kita boleh makan jika tidak ada keberatan dari orang lain
1 Korintus 10:28 Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: “Itu persembahan berhala!” janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.
1 Korintus 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Kita memang memiliki iman yang teguh akan hal kekudusan daging kurban. Namun, kita sebagai makhluk sosial tidak hidup sendirian. Kita tahu bahwa ada keberagaman di dunia ini, termasuk keberagaman pendapat. Sebagai orang Kristen yang memiliki hukum kasih dalam Alkitab sebagai hukum terutama, kita tidak dapat mengabaikan pendapat orang lain begitu saja. Paulus mengingatkan bahwa orang Kristen makan daging kurban diperbolehkan jika memang tidak ada keberatan dari orang lain.
Jika orang lain tidak senang kita memakan daging kurban, atau orang lain merasa itu adalah hal yang salah, kita harus menghindari memakannya di hadapan mereka. Dengan begitu, kita menunjukkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain. Tentu tidak menjadi masalah untuk diri kita sendiri apakah kita memakan atau tidak memakan daging kurban tersebut. Ketika kita mampu menghargai orang lain, orang lain akan melihat Kristus di dalam diri kita.
Itulah beberapa penjelasan mengenai bolehkah orang Kristen makan daging kurban. Dengan penjelasan-penjelasan tersebut, kita sampai pada kesimpulan bahwa secara umum orang Kristen makan daging kurban diperbolehkan. Hanya saja ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat kita sebaiknya tidak memakannya, seperti masih ada fakir miskin, iman kita yang sedikit terguncang, atau ada orang lain yang tidak setuju akan hal itu. Hal yang terpenting bukanlah daging apa yang kita makan, entah itu daging kurban atau daging yang kita beli di pasar. Hal yang terpenting bagaimana kita menyikapinya sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita harus memiliki ciri orang bijak menurut Alkitab.
Post a Comment for "Bolehkah Orang Kristen Makan Daging Kurban"