Penginjil Yang Efektif
Penginjil yang efektif ~ Landasan firman Tuhan untuk tema penginjil yang efektif diambil dari
Injil Yohanes 4:4-42. Tujuan dari tema penginjil yang efektif ini adalah: 1)
supaya setiap orang percaya menyadari tentang pentingnya menjadi penginjil yang
efektif. 2) supaya setiap orang percaya mengerti bahwa penginjil yang efektif
adalah penginjil yang berhasil memperkenalkan Yesus kepada orang lain dan
membawa orang lain itu datang kepada Yesus. 3) supaya setiap orang percaya
tetap bersemangat untuk melakukan amanat agung Tuhan Yesus.
Dikisahkan
dalam Injil Yohanes 4 tentang perjalanan Yesus bersama para murid dalam upaya
memberitakan tentang kerajaan Allah. Dalam perjalanan itu, Yesus bersama para
murid tiba di sebuah kota di Samaria, yaitu Sikhar. Kota Sikhar berdiri dekat
lahan milik Yusuf yang diberikan ayahnya Yakub kepadanya. Salah satu tanda
bahwa lahan itu adalah milik Yakub, yaitu ada peninggalan hasil tangannya yaitu
sebuah sumur.
Perjalanan
yang ditempuh oleh Yesus bersama murid-muridNya telah membuat mereka kelelahan
dan juga kehausan. Dan diceritakan oleh Yohanes bahwa Yesus mampir ke sumur itu
dan beristirahat sejenak tentu dengan harapan ada yang datang menimba air
karena waktunya dicatat juga yaitu pukul dua belas. Ini tengah hari atau sudah
siang hari.
Dan benar
saja ternyata ada yang datang menimba air. Dikisahkan yang datang untuk menimba
air itu adalah seorang perempuan Samaria. Perjumpaan antara Yesus dengan
perempuan Samaria di sumur itu telah menciptakan suatu peluang untuk berdialog.
Yesus yang
berinisiatif untuk membuka pembicaraan. Yesus mengatakan kepada perempuan
Samaria itu: “... Berilah Aku minum” – Yohanes 4:7b. Rupanya perempuan Samaria
ini mengenal kebangsaan Yesus. Ini menghasilkan suatu komunikasi sebagai suatu
jembatan kepada upaya penginjil yang efektif.
Penginjil
yang efektif adalah penginjil yang menyadari panggilannya di dalam Kristus. Hanya
penginjil yang menyadari akan panggilannya yang akan menjadi penginjil yang
efektif. Tanpa menyadari akan panggilan hidupnya, maka mustahil seorang
penginjil bisa efektif.
Penginjilan
merupakan tanggungjawab setiap orang percaya untuk memberitakan karya
keselamatan Allah melalui Kristus. Inilah tujuan
penyelamatan Allah kepada manusia, yaitu supaya setiap orang berfungsi
sebagaimana yang Allah inginkan. Seorang teolog Kristen, yaitu: J.
I Packer berpendapat bahwa:
“Penginjilan adalah bagian dari rencana kekal Allah yang termanifestasi dalam pernyataan
Yesus Kristus dan karya-Nya kepada manusia yang berdosa sebagai satu-satunya
harapan baik di dunia maupun dunia yang akan datang”.
Berdasarkan
Yohanes 4, kita akan mendapat gambaran sebuah cerita tentang perjumpaan Yesus
dengan seorang perempuan Samaria. Kebenaran yang terjadi adalah bahwa Yesus
membangun persahabatan dengan perempuan Samaria dimana pada zaman itu adalah
bertentangan dengan kebiasaan orang Yahudi karena orang Samaria dianggap
sebagai orang asing.
Selanjutnya
dari perbincangan tersebut Yesus mulai menyadarkan tentang ketidakwajaran hidup
perempuan Samaria dan memberitakan bahwa diriNya adalah Mesias. Tanggapan perempuan
Samaria terhadap berita menjadi perjumpaannya dengan Mesias dan membuahkan
pertobatan.
Sudah
sepantasnya kalau kita menyebut perempuan Samaria itu sebagai penginjil yang efektif. Pertanyaan yang patut diajukan untuk direnungkan adalah: “Mengapa
perempuan Samaria itu disebut sebagai seorang penginjil yang efektif?”. Berdasarkan
injil Yohanes 4:4-42, maka ada beberapa alasan kuat sehingga perempuan Samaria
itu disebut sebagai penginjil yang efektif, yaitu:
Satu, perempuan Samaria mengalami perjumpaan dengan
Kristus.
Seorang
penginjil bisa disebut sebagai penginjil yang efektif dimulai dengan adanya
relasi pribadi dengan Yesus. Relasi pribadi dengan Yesus di sini, haruslah
dipahami bahwa seorang penginjil yang efektif harus berjumpa secara pribadi
dengan Yesus Kristus.
Perjumpaan
dan pembicaraan dengan Tuhan Yesus telah mengubah hidup perempuan Samaria itu
secara radikal. Hidupnya tidak seperti hari-hari sebelumnya. Sesuatu telah
terjadi dalam hidupnya sebagai akibat perjumpaan dan pembicaraannya dengan Tuhan Yesus.
Dua, perempuan
Samaria mengalami pertobatan.
Seorang
penginjil bisa disebut sebagai penginjil yang efektif harus terjadi perubahan
hidup total. Perubahan hidup total itu menjadi buah yang bisa dilihat oleh
orang lain. Inilah yang harus dipahami oleh setiap orang percaya sehingga perlu
melihat diri dan hidupnya sudah bertobat secara sungguh-sungguh.
Perjumpaan
dengan Yesus membuat wanita Samaria ini tidak dapat menyembunyikan sesuatu dosa
pun dari hadapan Tuhan. Perempuan Samaria itu
menyatakan tentang hidupnya secara jujur di hadapan Tuhan Yesus. Keterbukaan itulah
yang menjadi titik balik dalam hidupnya sehingga ia layak disebut sebagai
penginjil yang efektif.
Tiga, perempuan Samaria hidup dalam penyembahan yang benar.
Seorang
penginjil bisa disebut sebagai penginjil yang efektif ditandai dengan ia hidup
dalam penyembahan yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa sebelumnya ia belum
hidup dalam penyembahan yang benar.
Allah
harus menjadi yang paling pertama dan pusat penyembahan
kita dalam seluruh kegiatan hidup orang percaya. “Allah itu Roh dan
barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran” – Yohanes
4:24.
Empat, perempuan Samaria bersaksi dan membawa jiwa kepada
Yesus.
Seorang
penginjil bisa disebut sebagai penginjil yang efektif ditandai dengan adanya
orang berdosa dibawa datang kepada Yesus. Inilah yang disebut sebagai buah dari
pertobatan itu.
Perempuan
Samaria mulai bersaksi tentang pengalaman perjumpaannya dengan Yesus kepada
orang lain. Konten atau isi dari kesaksiannya adalah tentang hidupnya yang
dahulu di dalam dosa. Lalu bagaimana Yesus membawa dia keluar dari hidup
berdosanya ke dalam persekutuan dengan Allah yang benar.
Hasil
dari kesaksiannya ditulis oleh penulis Injil Yohanes demikian: “Dan banyak
orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepadaNya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat” – Yohanes 4:39-42.
Post a Comment for "Penginjil Yang Efektif"