Translate

Dalam Kesukaran Tetap Bangkit

Dalam kesukaran tetap bangkit ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari surat rasul Paulus kepada anak rohaninya yaitu 2 Timotius 1:3-18. Dalam 2 Timotius 1:14, rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus menulis: “Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan kepadamu, oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita”.

Semangat dalam melayani Tuhan itu tidak selamanya ada dalam diri orang percaya. Ada masanya spirit dalam melayani Tuhan itu menjadi kendor dan kehilangan daya juangnya.

Kondisi semacam itu sudah banyak kasusnya. Ada orang Kristen yang awalnya begitu semangat buat Tuhan dan pekerjaan-Nya, namun setelah lama melayani, justru mereka menjadi lemah, putus asa dan bahkan meninggalkan Yesus.

Fakta empiris semacam itu membuat kebanyakan orang mulai memikirkan kembali keimanannya kepada Yesus Kristus. Mengapa demikian? Karena pengaruh dari orang-orang yang dilihat begitu luar biasa untuk Tuhan pada mulanya namun pada akhirnya meninggalkan Yesus tentu secara psikologis membuat yang lain mulai memikirkan kembali imannya.


Memang sebagai pengikut Kristus, kita pasti mengalami masa-masa sulit seperti di atas. Masa-masa yang membuat iman menjadi tidak kuat. Masa-masa yang membuat spirit rohani menjadi lemah.

Namun, harus kita pertimbangkan dan pikirkan secara matang bahwa masa sulit memang selalu ada di jalan iman kita. Yesus sudah mengatakan hal itu bahwa karena Dia kita dibenci oleh dunia.

Dalam situasi dan kondisi yang sukar semacam itu, bisa saja kita mengisolasi dan mengasihani diri. Spiritualitas kita mulai kering dan semangat bersekutu serta melayani menjadi lemah. Bahkan kita bisa mengabaikan Tuhan dan firman-Nya. Kita menjadi malu untuk memberitakan Injil Kristus.

Rasul Paulus dipilih, dipanggil dan dibentuk oleh Tuhan melalui berbagai kesukaran dan beragam penderitaan. Rasul Paulus mengalami penderitaan dan penolakan dalam pelayanan yang diembannya. Fakta membuktikan bahwa sekalipun mengalami kesukaran dan penderitaan, rasul Paulus membuktikan dirinya sebagai pribadi yang setia sampai garis finish.

Rasul Paulus tidak mengeluh, mundur dan meninggalkan pelayanan. Rasul Paulus juga tidak pernah marah dan meragukan Tuhan dalam hidup dan pelayanannya. Rasul Paulus justru semakin setia, tidak mundur sejengkal pun dari misi pelayanannya.

Kesukaran, penderitaan dan tantangan justru menjadi sarana yang dipakai oleh Paulus untuk meneguhkan pemberitaan Injil yang disampaikannya. Rasul Paulus semakin kuat dan bertekun serta bersemangat dalam melayani Tuhan.

Bahkan hukuman penjara pun tidak mampu menghentikan pelayanannya. Ia juga menguatkan pelayan-pelayan Tuhan yang lain, termasuk Timotius. Paulus mampu menyikapi setiap tantangan sedemikian rupa karena ia mengenal Tuhan yang ia percaya sebagai sumber keselamatan. Paulus percaya Tuhan akan senantiasa memeliharanya. Ia juga percaya ada maksud baik dari Tuhan dibalik situasi sulit yang harus dihadapinya.

Hanya ada satu kunci untuk bangkit di tengah situasi sulit yakni memegang ajaran yang benar dari Tuhan dan menjaganya sebagai harta yang sangat berharga. Tentu saja hal ini harus dilakukan dengan pertolongan Roh. Roh akan membimbing kita dan mengilhamkan kebenaran Alkitab. Masalahnya, sudahkah kita mengetahui dan sungguh yakin bahwa Tuhan yang kita percaya adalah sumber keselamatan sejati?

Post a Comment for "Dalam Kesukaran Tetap Bangkit"