Bagaimana Menjaga Hati Tetap Sehat
Bagaimana
menjaga hati tetap sehat ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari kitab Amsal 4:23 dan 1 Timotius 1:19. Dalam Amsal 4:23,
penulis kitab Amsal dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh
Kudus, menulis: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan”.
Pendapat orang pada umumnya
bahwa yang perlu dijaga itu harta milik atau aset, kesehatan, anak-anak, suami,
istri, pikiran dan lain sebagainya. Pendapat tersebut tidak salah karena memang
semua yang disebut penting dan layak dilindungi atau diproteksi.
Tetapi dalam kutipan firman
Tuhan di atas, ternyata kita diperintahkan untuk menjaga hati kita dengan
segala kewaspadaan. Kata “kewaspadaan” terbentuk dari kata dasar “waspada”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “waspada” diartikan dengan: “berhati-hati dan berjaga-jaga; bersiap siaga”.
Jadi, “jagalah hatimu dengan
segala kewaspadaan” menunjuk kepada sikap dan tindakan berjaga-jaga,
berhati-hati dan bersiap siaga membentengi hati kita dari segala hal yang
mencoba untuk mematikannya. Rasul Paulus menulis kepada Timotius: “Beberapa
orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah
iman mereka” – 1 Timotius 1:19.
Dengan demikian, hati kita
menentukan arah hidup dan iman kita. Ada relasi yang kuat antara hati kita
dengan jalan kehidupan yang kita tempuh. Dunia mengatakan bahwa kecerdasan atau
intelektual kita yang menentukan jalan kehidupan kita, tetapi firman Tuhan
menegaskan bahwa hati kitalah yang memiliki peranan dan kunci penentu jalan
kehidupan kita.
Itu sebabnya sebuah
pernyataan yang sangat bagus sekali, yang pernah saya dengar beberapa tahun
yang lalu dan saya masih ingat pernyataan itu sampai hari ini. Dan pada
kesempatan ini saya ingin mengulangnya demikian: “Hati-hati menjaga hati, karena hati sering disakiti oleh hati yang
kurang hati-hati”.
Dari pernyataan itu, maka
kita bisa menyimpulkan bahwa: hati punya fungsi dan peran yang sangat strategis
di dalam perjalanan kehidupan kita. Hati menjadi pusat atau (central) dari
semua aktivitas kehidupan kita. Oleh karena itu, sangatlah beralasan penulis
kitab Amsal memberi perintah kepada supaya kita menjaga hati kita dengan baik.
Hati kita bisa disakiti,
baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. Faktor eksternal bisa
membuat hati kita sakit, misalnya karena virus, yang ditimbulkan oleh binatang
seperti virus ebola, antrax dan lain sebagainya. Pada sisi lain, faktor
internal kita juga bisa membuat hati kita sakit, yaitu: sakit hati dan iri
hati. Ini bisa membuat spiritualitas dan iman kita tidak bertumbuh.
Ayub dalam perjalanan
hidup dan fakta empiris yang ditemukannya bahwa orang bisa mati karena sakit
hati dan iri hati. Dalam kitab Ayub, ditulis demikian: “Sesungguhnya, orang
bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati” –
Ayub 5:2.
Oleh karena itu, sebagai
umat Tuhan, kita tidak boleh menganggap remeh sakit hati dan iri hati. Karena dampak
sangat berbahaya dan bisa membawa kepada kematian.
Penyebab
sakit hati
Menurut penulis Mazmur,
sakit hati disebabkan oleh dosa. Dia menulis: “Ada orang-orang menjadi
sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab
kesalahan-kesalahan mereka;” – Mazmur 107:17.
Apa
itu iri hati?
Iri hati artinya suatu
reaksi individu secara negatif terhadap sesamanya dimana hidup sesamanya lebih
baik, lebih beruntung dan lebih unggul dari dirinya. Iri hati di dalam Alkitab
itu sama dengan dendam dan dengki. Kalau kita tidak membereskan iri hati kita,
hal itu akan berujung kepada sakit hati. Dala kalau sakit hati kita juga tidak
diselesaikan, maka fisik kita pun akan sakit.
Oleh karena itu, bila
pembaca ketika membaca tulisan, dan ada dalam kondisi hidup yang penuh iri hati
dan sakit hati, datanglah segera kepada Tuhan, akui iri hati dan rasa sakit
hatimu secara jujur, minta ampunan dari Tuhan, maka pasti pembaca akan
dipulihkan.
Cara
menjaga hati tetap sehat
Satu,
bebaskan hatimu dari niat membalas jahat dengan jahat.
Rasul Paulus menulis: “Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang
membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap
kamu masing-masing dan terhadap semua orang” – 1 Tesalonika 5:15. Jangan
jadikan hati sebagai tempat menyimpan hal-hal yang negatif. Jadikan hati
seperti hatinya Tuhan yang luas untuk melepaskan pengampunan kepada mereka yang
menyakiti kita.
Dua,
bebaskan hatimu sebagai untuk sukacita Allah melimpah di dalamnya. Rasul Paulus
menulis: “Bersukacitalah senantiasa” – 1 Tesalonika 5:16.
Tiga,
bebaskan hatimu menjadi tempat untuk selalu berkomunikasi dengan Tuhan. Rasul Paulus
menulis: “Tetaplah berdoa” – 1 Tesalonika 5:17.
Empat,
bebaskan hatimu untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Rasul Paulus menulis: “Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu” – 1 Tesalonika 5:18.
Lima,
bebaskan hatimu untuk menjadi tempat yang layak bagi Tuhan. Penulis Injil
Matius menulis: “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah” – Matius 5:8.
Post a Comment for "Bagaimana Menjaga Hati Tetap Sehat"