Translate

5 Tips Mengatasi Rasa Minder Pada Anak

5 cara mengatasi rasa minder pada anak ~ Sebagai orangtua tentu tidak ingin anaknya menjadi anak yang pemalu. Namun demikian, selalu ada sifat malu pada diri setiap anak. Rasa malu semacam itu, tentu normal dan wajar. Akan tetapi, ada sifat pemalu yang bisa membahayakan hidup dan masa depan anak.

Pertanyaannya adalah bagaimana cara mengatasi rasa malu pada anak? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk membantu anak mengatasi rasa malu, yaitu:

1. Jangan merendahkan sifat pemalu anak 
Orangtua sebaiknya tidak mengolok-olok sifat pemalu anak ataupun memperbincangkan sifat pemalunya di depan anak tersebut. Contohnya dengan mengatakan "Kamu sih, pemalu!". "Anak saya ini pemalu sekali, sampai repot saya kadang-kadang" dan lain sebagainya. Dengan mengatakan hal-hal itu, anak dapat merasa tidak diterima sebagaimana dia adanya. Oleh karena itu, berusahalah untuk tidak memberi komentar di depan anak soal rasa malunya.

2. Mengetahui kesukaan dan potensi anak
Orangtua harus mengetahui kesukaan dan potensi anak, lalu mendorongnya untuk berani melakukan hal-hal tertentu, lewat media hobi dan potensi diri. Misalnya, anak suka main mobil-mobilan, ketika berada di toko ia menginginkan mobil berwarna merah, sementara yang tersedia berwarna biru, maka anak bisa didorong untuk mengatakan kepada pelayan bahwa ia menginginkan mobil yang berwarna biru.


3. Orangtua mengajak anak bersosialisasi
Sebaiknya orangtua secara rutin mengajak anak untuk berkunjung ke rumah teman, tetangga atau kerabat dan bermain di sana. Kunjungan sebaiknya dilakukan pada teman-teman yang berbeda. Selain secara rutin berkunjung, juga sebaiknya mengundang anak-anak tetangga atau teman-teman sekolah untuk bermain di rumah.

4. Lakukan role-playing bersama anak
Orangtua harus menyiapkan waktu untuk bermain bersama anak-anaknya. Misalnya seperti pada contoh di atas, anak belum tentu berani untuk berbicara pada pelayan toko sekalipun didampingi, maka ketika berada di rumah, orangtua dan anak bisa bermain peran seolah-olah sedang berada di toko dan anak pura-pura berbicara dengan pelayan. Role-playing dapat dilakukan pada berbagai situasi, berpura-pura di toko, berpura-pura di sekolah, berpura-pura ada di panggung dan sebagainya.

5. Jadilah contoh buat anak
Orangtua tidak hanya mendorong anak untuk percaya diri, tetapi juga menjadi model dari perilaku yang percaya diri. Anak biasanya mengamati dan belajar dari perilaku orangtuanya sendiri.

Apapun usaha yang dilakukan, sebaiknya orangtua tetap mendampingi dan tidak langsung melepaskan anak seorang diri. Misalnya ketika diminta bicara pada pelayan toko, orangtua berada di samping anak, atau ketika mengajak main ke rumah temannya, orangtua tetap berada di rumah temannya itu (anak main bersama temannya tapi dia tahu orangtuanya ada dan tidak meninggalkannya seorang diri). Anak bisa dibiarkan melakukan seorang diri, jika dilihat rasa percaya dirinya sudah berkembang.   

Post a Comment for "5 Tips Mengatasi Rasa Minder Pada Anak"