Translate

Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga Di 2018

Merupakan hal yang wajar jika pengantin baru masih melakukan kesalahan dalam mengatur keuangan keluarga. Pada sisi lain, ada juga yang sudah lama berkeluarga namun masih juga gagal dalam mengelola keuangan mereka.

Bagaimanapun, butuh proses untuk beradaptasi dengan perbedaan yang terjadi. Apalagi pernikahan menyatukan dua pribadi yang berbeda, dari pemikiran, cara pandang, hingga gaya hidup yang tak lepas dari persoalan keuangan. Masalah keuangan pasti akan terjadi dalam berumah tangga.

Tapi jangan sampai memicu timbulnya pertikaian besar, apalagi sampai perceraian. Agar kehidupan berumah tangga bisa berjalan lancar, berikut kunci sukses mengatur keuangan keluarga di awal-awal pernikahan.

Saling terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing
Hal pertama yang wajib dilakukan pasangan dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing.

Kenali lebih dalam kondisi keuangan pasangan dengan saling mengajukan pertanyaan seperti berapa penghasilan yang didapat suami, atau jika istri juga bekerja, berapa penghasilannya? Apakah harus menanggung biaya hidup orang tua, adik, atau saudara lainnya? Berapa jumlah hutang yang dimiliki?

Menyusun anggaran kebutuhan harian, mingguan, dan bulanan
Anggaran rumah tangga sangat penting bagi kelangsungan hidup rumah tangga. Dengan adanya anggaran harian, mingguan, dan bulanan, kita bisa membatasi pengeluaran dan memrioritaskan kebutuhan.

Untuk memudahkan, bagi anggaran untuk kebutuhan dengan strategi 50: 30: 20 dimana 50% penghasilan digunakan untuk pengeluaran wajib dana fleksibel seperti makan sehari-hari, cicilan hutang, hingga pembayaran tagihan listrik dan air. Hal ini merupakan hal penting yang wajib dianggarkan agar pengeluaran terkontrol.

Satu lagi, miliki juga dana darurat yang bisa didapatkan dari menyisihkan 5%-10% penghasilan. Tujuan dana ini adalah untuk mengantisipasi berbagai risiko yang bisa terjadi.

Membagi tugas dan tanggung jawab dengan adil
Biasanya dalam berumah tangga, penghasilan suami akan diberikan kepada istri, dan kemudian istri lah yang akan membaginya dalam pos-pos pengeluaran. Lain halnya jika suami dan istri sama-sama bekerja, terdapat pembagian tugas dalam menyelesaikan kebutuhan.

Misalnya gaji suami digunakan untuk membayar cicilan rumah, belanja bulanan, dan kebutuhan sekolah anak. Sedangkan gaji istri digunakan untuk membayar tagihan listrik, telepon, dan urusan liburan.

Rutin untuk menabung dan investasi
Masih dengan strategi 50: 30: 20, tabung dan investasikan dana minimal 30% dari pendapatan di awal, bukan sisa dari pengeluaran lainnya. Di saat kita menerima gaji, sisihkan 30% paling sedikit untuk ditabung dan investasi.

Menabung dan investasi akan terasa besar manfaatnya saat keluarga memiliki keperluan mendesak, dan tentunya untuk biaya masa depan seperti pensiun atau pendidikan anak.

Jangan lupakan rekreasi dan hiburan keluarga
Meski  harus berhemat dalam mengatur keuangan keluarga, jangan lupa untuk menempatkan bujet liburan dan rekreasi. Setidaknya, kita dapat memiliki “quality time” untuk rileks atau bersenang-senang bersama suami dan keluarga. Jadi suasana kehidupan keluarga pun tidak monoton.

Tak perlu takut kondisi finansial terganggu, gunakan strategi 50:30:20. Sisihkan 20% dari pendapatan bulanan untuk biaya rekreasi seperti jalan-jalan, belanja baju, atau hiburan lainnya.

Post a Comment for "Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga Di 2018"