Translate

Bagaimana Sikap Dalam Menantikan Great Harvest


Bagaimana sikap dalam menantikan great harvest ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Amsal 20:1-13. Dalam Amsal 20:4, penulis kitab Amsal dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan sikap dalam menanti great harvest, menulis demikian: “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa”.

Great harvest adalah penuaian besar-besaran, berkat terbesar, berkat yang berkelimpahan dan berkat yang tidak terduga. Untuk menikmati dan mengalami hal tersebut, bukanlah hal yang gampang. Di dalamnya ada usaha, kerja keras, kerja cerdas, pengorbanan dalam arti seluas-luasnya dan keuletan serta kesabaran.

Manusia pada umumnya ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Dan hasil yang maksimal itu kalau bisa didapat secara instan atau cepat. Tidak mau berusaha, bekerja keras, berkorban, sabar dan ulet. Dalam Alkitab, tidak ada ajaran yang semacam itu.

Dalam Alkitab, kita menemukan ada banyak pengusaha, orang kaya dan sukses dalam hidup mereka. Kesuksesan mereka diperoleh melalui berbagai ujian, tantangan, kerja keras, kerja cerdas, ketaatan kepada Tuhan, sabar, ulet dan penuh pengorbanan.

Di sebuah desa, hiduplah seorang petani tua bersama dengan dua orang anaknya. Karena sering sakit-sakitan, petani ini pun memberikan warisan kepada kedua anaknya itu. Masing-masing mendapat bagian yang sama, yaitu sebidang tanah kosong yang sebelumnya adalah kebun anggur.

Anak-anak petani tersebut sangat senang dan mereka pun mulai mengolah lahan kosong tersebut dengan bersemangat. Namun, setelah beberapa waktu, sang adik mulai bosan dengan pekerjaannya sebagai petani. Karena benih anggur yang ditanam tidak juga tumbuh, ia menjadi jarang menengok kebunnya dan tidak merawat benih-benih anggur yang mulai tumbuh.


Rumput-rumput liar pun dibiarkan begitu saja menghimpit benih anggur yang mulai tumbuh. Berbeda dengan sang kakak, ia rajin bangun pagi untuk pergi ke kebun anggurnya. Ia menyirami, mencabuti rumput liar, serta memberi pupuk. 

Kemudian, tibalah waktu panen bagi mereka berdua. Kebun anggur sang kakak menghasilkan banyak sekali anggur berkualitas dan pembeli sudah siap membeli anggurnya. Namun, kebun sang adik tidak menghasilkan apa pun dan ia pulang dengan tangan kosong. 

Benar, pilihan hidup ada di tangan kita. Jika kita menginginkan buah kehidupan yang lebat, kita pun harus mau bayar harga dan banyak berkorban. Jika selama ini kita lebih terbiasa bermalas-masalan, hendaknya kita perbarui komitmen kita di tahun baru ini dan menjadi lebih rajin.

Buang semua bentuk kemalasan kita, baik itu dalam hal berdoa, saat teduh, bangun pagi, beribadah, belajar, maupun bekerja. Saat kita melakukan semua hal dengan tekun, percayalah tuaian besar itu akan kita peroleh. Tuaian besar yang tidak pernah kita bayangkan akan Tuhan berikan kepada kita. Percayalah, bersama Tuhan Yesus, setiap jerih payah kita tidak akan berakhir sia-sia.

RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Untuk mendapatkan GREAT HARVEST, kita TIDAK BOLEH MALAS

APLIKASI
1. Dalam hal apa biasanya Anda masih malas?
2. Apa saja yang bisa menyebabkan Anda malas selama ini?
3. Apa komitmen Anda supaya Anda bisa lebih rajin dan mendapatkan great harvest?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih karena Engkau telah mengingatkan kami supaya tidak malas. Di tahun baru ini, kiranya kami bisa menjadi lebih rajin lagi dari tahun yang lalu. Kami percaya, great harvest akan kami peroleh saat kami tidak malas. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Post a Comment for "Bagaimana Sikap Dalam Menantikan Great Harvest"