Translate

Apa Kata Alkitab Tentang Gerhana "Super Blue Blood Moon" ? 1

Apa kata Alkitab tentang gerhana “super blue blood moon” ~ Rabu malam, 31 Januari 2018, sebuah fenomena astronomi langka yang disebut “super blue blood moon” akan terjadi di sebagian dunia, bersamaan dengan permulaan hari yang penuh berkat dalam kalender Ibrani, yaitu Tu B’Sh’vat (hari ke-15 bulan Sh’vat 5778), Tahun Baru Pepohonan.

Sebuah “super moon” terjadi saat bulan berada di perigee, yakni posisi orbit elips bulan berada paling dekat dengan Bumi. Pada saat itu, bulan kelihatan 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari pada apogee, titik terjauhnya dari Bumi. Sedangkan “blood moon” adalah hasil dari kondisi atmosferik yang menjadikan bulan berwarna kemerahan, yang biasanya terjadi saat gerhana bulan. Sedangkan “blue moon” adalah ketika dua bulan purnama terjadi dalam periode satu bulan dalam kalender Gregorian.

“Super blue moon” yang terjadi pada hari Rabu tersebut merupakan yang ketiga dan terakhir dari rangkaian 3 “supermoon” yang dimulai pada 2 Desember 2017.
Berbeda dengan “blue moon” biasa yang terjadi setiap dua setengah tahun, “super blue blood moon” sangat jarang terjadi. Terakhir kali kejadian semacam itu terjadi tercatat pada tahun 1866.

“Blood moon” dan gerhana-gerhana matahari dan bulan telah datang dan pergi. Tetapi tanda-tanda zaman semakin mencolok lebih dari sebelumnya.
Rabbi Yekutiel Fish, yang dikenal di Israel sebagai penulis blog Torah “Sod Ha’Chashmal,” membenarkan hubungan antara Tu B’Sh’vat dan “super blue blood moon”, menjelaskan arti penting untuk gerhana bulan ini di dalam istilah-istilah Kabbalah (spiritual Yahudi).


Rabbi mengutip Talmud (Sukkah 29a) yang menyatakan bahwa gerhana bulan adalah pertanda buruk bagi Israel karena orang-orang Yahudi mendasarkan kalendernya sesuai dengan siklus bulan. Namun Rabbi mencatat bahwa gerhana bulan kali ini tidak akan terlihat di Israel.

“Gerhana bulan ini akan terluput dari Israel beberapa menit, tetapi akan terlihat di negara-negara Arab yang berdekatan,” kata Rabbi Fish. “Gerhana bulan ditafsirkan sebagai pertanda buruk bagi Israel, tapi gerhana ini tidak akan terlihat di Israel. Akan tetapi, akan terlihat di negara-negara Arab di timur.”

Rabbi Fish berpendapat, ini bukan pertanda baik bagi negara-negara Arab yang bertetangga dengan Israel. “Itu pertanda buruk bagi mereka, karena Islam bergantung sepenuhnya pada kalender lunar,” tambahnya.

Dan kejadian langka ini bisa memicu perang dan turbulensi di bumi, menurut seorang peneliti terkemuka dari tanda-tanda astronomis dan bagaimana mereka berinteraksi dengan Kitab Suci.

Ketimbang hanya melihat ke langit, Pastor Mark Biltz dari El Shaddai Ministries, orang yang menemukan fenomena “Blood Moon”, mengatakan bahwa orang-orang perlu mencarinya di dalam Alkitab mereka.

“Banyak orang tampaknya sangat memperhatikan arti penting dari peristiwa ini,” kata Mark Biltz. “‘Super moon’ yang terjadi pada 31 Januari 2018 ini disebut ‘blue moon’, karena merupakan bulan purnama kedua dalam satu bulan. Ini juga akan menjadi gerhana bulan total, menjadikannya ‘blood moon’ juga. Ini adalah pertama kalinya ada gerhana bulan total ‘blue moon’ dalam 150 tahun, yang membuatnya cukup luar biasa.”

“Tapi apa yang membuat ini benar-benar menakjubkan adalah ketika ini terjadi secara Alkitabiah! Gerhana ini akan terjadi pada Tu B’Sh’vat pada kalender Alkitab, hari kelima belas bulan Sh’vat. Hal ini penting karena gerhana yang terjadi ini hanya satu dari  serangkaian. Yang berikutnya akan terjadi pada tanggal 27 Juli 2018, yaitu Tu B’Av atau hari ke-15 bulan Av dalam kalender Alkitab. Yang berikutnya adalah 21 Januari 2019 – yang juga terjadi pada Tu B’Sh’vat lagi!”

Mark Biltz, penulis “God’s Day Timer,” menekankan bahwa dia tidak mengatakan bahwa sesuatu akan terjadi pada 31 Januari 2018, tanggal dari peristiwa “blood moon” ini. Namun, dia berpendapat tanggal-tanggal tertentu yang terlibat menunjukkan bahwa Elohim mengirimkan sebuah pesan penting.

Post a Comment for "Apa Kata Alkitab Tentang Gerhana "Super Blue Blood Moon" ? 1"